Stablecoin berbasis rupiah, IDRX diklaim tidak lama lagi bakal tersedia di Coinbase. Hal itu akan menjadikan IDRX sebagai satu-satunya stablecoin Rupiah yang bisa diakses melalui crypto exchange terbesar di Amerika Serikat (AS) itu.
Melalui utas X (Twitter), Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) IDRX, Nathanel Christian menjelaskan bahwa tidak lama lagi seluruh pengguna Coinbase bisa mendapatkan IDRX langsung dari platform.
“IDRX bakal jadi satu-satunya stablecoin Rupiah yang bisa diakses di exchange Coinbase, CEX nomor 1 dunia,” jelasnya.
Pernyataannya mendapatkan respons positif dari komunitas di ruang maya. Salah satu pengguna menyebut dengan adanya hal itu akan mempermudah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Amerika untuk melakukan transfer uang ke Indonesia.
Meski demikian, masih belum pasti kapan hal itu bakal terwujud. Karena pernyataannya muncul sembari memposting ulang utas X Coinbase yang menyebutkan bahwa aplikasi Coinbase akan segera menyediakan layanan DEX kepada pengguna di Base chain.
Kebutuhan akan stablecoin di Indonesia sebenarnya sudah pernah tertangkap oleh Visa. Dalam penelitian yang melibatkan Visa, Castle Island Ventures, Brevan Howard Digital, Artemis yang didukung oleh YouGov, terungkap bahwa beberapa investor kripto di negara berkembang, termasuk Indonesia menggunakan stablecoin dengan tujuan yang jauh lebih kompleks.
Terdapat beberapa alasan bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan stablecoin. Mulai dari menabung, remitansi hingga penghematan. Menjadikannya alternatif di luar layanan perbankan.
Pangkas Biaya Remitansi Lewat Stablecoin
Jika memang jadi terlaksana, langkah tersebut dipercaya akan mempermudah proses remitansi yang sudah berjalan di ruang tradisional. Karena dengan menggunakan teknologi blockchain, proses pengiriman uang bisa berjalan secara instan dan murah.
Sebagai catatan, data dari Remittance Prices World Bank menyebutkan, untuk pengiriman uang dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia dengan nominal US$200, biaya termurah yang bisa muncul adalah sebesar US$6,68.

Sementara untuk nominal transfer US$500, membutuhkan biaya pengiriman US$9,45. Jika melihat secara rerata, total biaya pengiriman uang untuk nominal US$200 menggunakan layanan konvensional, membutuhkan biaya sekitar US$14,45.
Chris Dixon dari a16zcrypto menjelaskan, stablecoin menawarkan alternatif yang bersih dan mengalir di atas blockchain global. Kehadirannya tidak hanya mampu memangkas biaya, namun juga memungkinkan hadirnya sistem pembayaran yang transparan, lantaran memiliki jejak audit yang lengkap.
Selain itu, stablecoin juga bisa menjadi alat penyelesaian perdagangan global tanpa adanya campur tangan dari perantara.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
