Jumlah pasokan Bitcoin yang kepemilikannya masih dipertahankan naik pesat, begitu pula dengan kalangan holder yang enggan menjual asetnya. Selain itu, aksi pasar baru-baru ini telah menjadi salah satu rentang perdagangan terketat selama beberapa tahun terakhir.
Pada 22 Mei, platform penyedia analitik on-chain Glassnode melaporkan bahwa sebagian besar pasokan Bitcoin tetap tidak aktif di wallet investor. Beberapa kelompok usia penting bahkan mencapai rekor tertingginya sepanjang masa (ATH).
Jumlah pasokan Bitcoin yang dipegang selama lebih dari satu tahun terus meningkat dan naik ke level tertinggi baru sejalan dengan berkembangnya narasi “hodl.”
Holder Bitcoin Tetap Konsisten HODL
“Tingkat HODLing yang luar biasa di seluruh pasokan [Bitcoin] terus berlanjut, dengan [tingkat] ketidakaktifan koin yang begitu tinggi mendukung sangat rendahnya throughput volume on-chain.”
Grafik di bawah ini menunjukkan peningkatan aktivitas hodling di semua kategori. Dalam grafik tersebut, terlihat peningkatan yang paling tajam terjadi pada kategori Bitcoin yang terakhir aktif dalam dua tahun. Koin-koin ini terakumulasi pada awal tahun 2021 ketika pasar sedang mengalami tren bullish.
Selain itu, pasokan dari holder jangka panjang, atau BTC yang sudah tersimpan selama lebih dari 155 hari, telah mencapai rekor ATH barunya sebesar 14,46 juta BTC. Glassnode juga mengungkapkan, “Ini mencerminkan koin-koin yang diperoleh sesaat setelah keruntuhan FTX [dan saat ini] mencapai status LTH.”
Di samping itu, metrik keaktifan (Liveliness) Bitcoin, yang membandingkan perilaku hodling dan pembelanjaan (spending), telah turun ke level terendahnya sejak Desember 2020. Sehingga, hal ini mengonfirmasi bahwa hodling adalah aktivitas utama yang dominan di pasar saat ini.
“Penurunan yang terus-menerus dalam Liveliness menegaskan kembali bahwa HODLing tentu saja merupakan dinamika pasar utama saat ini di sebagian besar pasokan.”
Pada 23 Mei, Unchained mengonfirmasi sentimen bahwa Bitcoin tidak akan dipindahkan. Tercatat bahwa rekor tertinggi sebanyak 68,13% Bitcoin tidak kunjung bergerak selama lebih dari setahun.
Mereka juga mengatakan bahwa secara historis, Bitcoin menemukan titik harga terendah ketika penjual telah kehabisan tenaga, sehingga membentuk gelombang holder jangka panjang terbaru.
Glassnode menyimpulkan bahwa metrik-metrik ini menggambarkan pandangan yang relatif konstruktif tentang keyakinan holder Bitcoin. “Sebagian besar tidak tertarik untuk membelanjakan koin mereka saat ini,” jelas Glassnode.
Sementara itu, pada tanggal 22 Mei, BeInCrypto melaporkan bahwa volatilitas pasar akan segera terjadi setelah periode yang lama bergerak di kisaran harga yang ketat.
Prospek Harga BTC
Namun, volatilitas tersebut belum terjadi lantaran BTC masih berkonsolidasi. Sang raja kripto ini telah naik 2,3% pada hari itu menjadi US$27.283 saat publikasi.
Kenaikan ini membuat BTC tetap berada dalam kisaran mingguannya yang ketat dan tampaknya akan terus demikian, kecuali jika BTC berhasil menembus resistance di level US$27.600.
Sedangkan pada skenario negatifnya, level support dapat ditemukan di US$26.600, di mana Bitcoin telah kembali memantul sebanyak dua kali dalam seminggu terakhir.
Bagaimana pendapat Anda tentang aktivitas holder Bitcoin (BTC)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.