Lihat lebih banyak

Hong Kong Temukan Penipuan Kripto Gunakan Deepfake Elon Musk

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong temukan adanya penipuan yang pakai deepfake Elon Musk untuk incar kripto.
  • Penyalahgunaan deepfake di Hong Kong telah mengakibatkan kerugian jutaan dolar.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong menemukan modus penipuan baru yang mengincar aset kripto. Laporan dari South China Morning Post (SMCP) menyebutkan, pelaku menggunakan teknologi deepfake tokoh tertentu untuk menarik minat calon korbannya.

Quantum AI, platform yang menggunakan teknologi artificial intelligence (AI), meniru bos Twitter Elon Musk untuk mengglorifikasi perdagangan kripto. Merespons hal tersebut, SFC langsung bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk memblokir akses domain.

Hal itu memperlihatkan bahwa inovasi teknologi memiliki celah yang besar untuk dimanfaatkan sebagai alat kriminal. Data dari perusahaan verifikasi identitas, Sumsub, menjelaskan bahwa praktik deepfake melonjak 1.530% di kawasan Asia – Pasifik.

Vietnam dan Jepang adalah wilayah dengan serangan terbanyak yang berhasil diidentifikasi. Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Sumsub APAC, Penny Chai menjelaskan bahwa meningkatnya transaksi keuangan digital di negara berkembang membuat wilayah tersebut menjadi sasaran serangan deepfake.

“Khusus di Hong Kong, para penipu deepfake bisa memanfaatkan kompleksitas dan volume transaksi keuangan untuk melakukan aktivitas penipuan,” jelas Chai.

Hong Kong Jadi Salah Satu Pasar Teratas untuk Penipuan Identitas

Pada kuartal pertama tahun ini, penipuan di industri teknologi keuangan Hong Kong tumbuh 3,8%, meningkat 216% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus untuk deepfake, penyalahgunaannya diperkirakan telah menyebabkan kerugian hingga puluhan juta dolar.

Sumsub menjelaskan, Hong Kong sendiri termasuk salah satu dari lima pasar teratas di Asia untuk penipuan identitas. Angkanya mencapai 3,3% tahun lalu, berada di bawah Bangladesh dengan persentase mencapai 5,4%.

SFC selaku regulator jasa keuangan tertinggi di Hong Kong, telah mengeluarkan 18 peringatan terhadap 29 platform perdagangan aset virtual yang mencurigakan sepanjang tahun ini.

Senin (13/5) lalu, otoritas kembali merilis peringatan kepada masyarakat terkait produk aset virtual mencurigakan bernama Lena Network. Dalam keterangannya, terungkap bahwa produk yang belum mengantongi izin SFC tersebut menawarkan layanan staking dan pinjaman aset virtual serta menjanjikan keuntungan tinggi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori