Tahun ini sepertinya memang menjadi momentum pemulihan bagi industri kripto. Beberapa aset kripto menunjukkan kenaikan harga yang mentereng sebagai imbas dari naiknya harga Bitcoin (BTC) yang berhasil tumbuh lebih dari 80% per akhir Juni kemarin. Namun, di saat yang sama, kejahatan kripto yang dilakukan di industri juga terus menurun. Meskipun menurun, tapi angka kerugian yang diderita masih cukup besar, yakni mencapai US$1,1 miliar untuk skema penipuan berbasis kripto.
Laporan dari perusahaan analitik blockchain Chainalysis mengungkapkan bahwa jumlah tersebut sudah turun 77% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,3 miliar.
Tren itu sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun lalu. Dalam periode tersebut, dana yang berhasil digondol oleh penjahat mengalami penyusutan 46% menjadi US$5,9 miliar, dari tahun sebelumnya yang mencapai US%$10,9 miliar.
“Sampai tengah tahun ini, arus masuk dana kripto yang dikirim ke entitas terlarang (bukan entitas yang telah terkena sanksi) turun 65% dari periode yang sama tahun lalu. Selain itu, arus masuk ke entitas berisiko juga turun 42%,” ungkap laporan Chainalysis.
Tim Chainalysis menduga bahwa hal tersebut memperlihatkan kemunduran pasar dalam artian positif. Pasalnya, volume transaksi kripto ilegal turun signifikan dibanding volume transaksi kripto yang dilakukan secara sah.
Penipuan Tersingkat
Turunnya angka kerugian yang berasal dari penipuan kripto sebenarnya terlihat anomali, mengingat harga kripto yang terus menguat.
Terlebih lagi, Chainalysis menjelaskan biasanya kejahatan kripto akan meningkat seiring dengan naiknya harga dari aset kripto itu sendiri. Keinginan masyarakat untuk ikut terlibat dalam euforia pasar menjadi salah satu alasannya.
Meski begitu, penegakan hukum dan kepatuhan belum bisa menepuk dada, karena jika dilihat untuk skema penipuan lain; seperti meniru identitas, malah menunjukkan hal sebaliknya.
Aliran dana ke alamat yang diduga menjadi penampungan dana ilegal dari aktivitas peniruan identitas meningkat 49% secara tahunan. Hal itu membuktikan bahwa korban penipuan dengan skema tersebut bertambah banyak.
“Penipuan VidiLook menjadi salah satu aktivitas scam terbesar di tengah tahun ini, dengan jumlah penipuan yang mencapai US$120 juta dalam waktu beberapa bulan. Mereka mengirimkan lebih dari US$50 juta dalam bentuk USDT-TRX ke dompet pribadi selama bulan Maret dan April tahun ini dan menjadi penipuan paling efektif dalam waktu singkat,” tambah Chainalysis.
- Baca Juga: Makin Marak Minta Tebusan dalam Bitcoin, Pelaku Ransomware Sukses Kantongi Hampir US$70 Juta
Skema Kejahatan Kripto Ransomware Meningkat
Menariknya, aktivitas ransomware justru mengalami peningkatan di industri kripto. Pelaku kejahatan berhasil memeras hampir setengah miliar dolar AS atau sekitar US$449,1 juta hingga Juni kemarin. Jika hal tersebut berjalan konstan, bukan tidak mungkin hasil dari tindak pemerasannya bakal mencapai US$898,6 juta hingga akhir tahun ini.
“Serangan C10P menjadi serangan dengan nilai pembayaran rata-rata terbesar, mencapai US$1,94 juta,” ungkap Chainalysis.
Co-founder perusahaan keamanan siber Kivu, Winston Krone, menambahkan bahwa memenuhi permintaan atas kejahatan ransomware selau menjadi masalah yang rumit.
Biro Investigasi Federal (FBI) sendiri merekomendasikan agar korban tidak melakukan pembayaran, karena hal tersebut bakal meningkatkan risiko bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Namun, beberapa organisasi kehabisan langkah dan mendapati bahwa opsi tersebut merupakan opsi terbaik untuk selamat dari insiden tersebut.
“Korban harus membangun hubungan dengan FBI, CISA, dan departemen keuangan sebelum pembayaran. Di samping itu, kejelasan informasi juga perlu disampaikan secara detail ke para penegak hukum,” tambah Krone.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.