Influencer Kripto Ben Armstrong Ditendang dari Brand BitBoy Crypto

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Influencer kripto Ben Armstrong, yang terkenal dengan persona BitBoy Crypto, kini tidak lagi menjadi bagian dari brand itu.
  • Diluncurkan pada Februari 2018, brand BitBoy Crypto memiliki total jangkauan media sosial sekitar 3,3 juta pengikut.
  • Selain karena penyalahgunaan narkoba, tidak jelas apakah hal ini terkait keterlibatan Ben Armstrong dalam sebuah kasus hukum.
  • promo

Influencer kripto Ben Armstrong, yang terkenal dengan persona BitBoy Crypto di sejumlah media sosial, kini tidak lagi menjadi bagian dari brand tersebut.

BJ Investment Holdings, perusahaan induk dari Hit Network, pada hari Senin (28/8) mengumumkan bahwa mereka mengambil tindakan hukum tegas dengan menghapus influencer kripto itu dari perusahaan dan brand BitBoy Crypto.

“Keputusan sulit ini adalah puncak dari upaya berkelanjutan untuk membantu Ben Armstrong selama dia kambuh lagi dalam penyalahgunaan narkoba, serta mendamaikan kerusakan emosional, fisik, dan finansial, yang telah dia lakukan terhadap karyawan Hit Network dan komunitas BitBoy Crypto,” jelas pihak BJ Investment Holdings.

Dengan permasalahan yang dihadapi Ben Armstrong, komunitas BitBoy Crypto, yang dijuluki BitSquad, disebut berhak mendapatkan yang lebih baik dari brand BitBoy Crypto di berbagai platform media sosial.

Diluncurkan pada Februari 2018, brand BitBoy Crypto memiliki total jangkauan media sosial sekitar 3,3 juta pengikut. Sejumlah pihak mengungkapkan keprihatinan terhadap masa depan brand BitBoy Crypto tanpa wajah kehadiran Ben Armstrong.

Ben Armstrong Influencer Kripto Kontroversial

Brand BitBoy Crypto telah mendarah daging pada Ben Armstrong. Di sisi lain, sosok ini terkenal karena perilakunya yang kontroversial dalam dunia kripto.

Menggunakan jangkauan platform media sosial, Ben Armstrong beberapa kali menghina secara terbuka tokoh-tokoh terkenal seperti Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, hingga Gary Gensler, selaku Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).

Saat kehancuran FTX Group pada November 2022, Ben Armstrong juga melontarkan kritik keras dan bahkan sempat mencari Sam Bankman-Fried (SBF) di Bahama sebelum pendiri FTX itu diekstradisi ke Negeri Paman Sam.

Ben Armstrong juga sempat bertikai dengan Ryan Sean Adams (RSA), co-founder dari podcast dan newsletter Bankless.

Mundur pada Agustus 2022, Ben Armstrong pernah mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap seorang YouTuber bernama Erling Mengshoel Jr. yang juga dikenal sebagai Atozy. Namun, dia membatalkan kasus itu setelah Atozy berhasil mengumpulkan dana lebih dari US$200.000 untuk melakukan pembelaan.

Terseret dalam Kasus Hukum

Setelah Binance dan CEO perusahaan, Changpeng ‘CZ’ Zhao, digugat Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS pada 27 Maret lalu, muncul gugatan baru terhadap crypto exchange itu.

Gugatan senilai US$1 miliar (sekitar Rp14,9 triliun) diajukan terhadap Binance, CZ, dan 3 influencer kripto. Alasan dari gugatan tersebut karena mempromosikan instrumen investasi yang dinilai ‘tidak terdaftar sebagai sekuritas (efek)’ di Negeri Paman Sam secara sah.

Pada 31 Maret lalu, The Moskowitz Law Firm dan Boies Schiller Flexner mengajukan gugatan senilai US$1 miliar di Distrik Selatan Florida, AS. Firma hukum itu mengklaim keterlibatan Binance dalam perdagangan sekuritas yang tidak terdaftar dan membayar sejumlah influencer untuk promosi ilegal layanan itu.

Dalam gugatan sebelumnya terhadap cryptocurrency platform Voyager dan crypto exchange FTX, firma hukum itu menuduh bahwa sejumlah influencer yang mempromosikan sekuritas tidak terdaftar bertanggung jawab atas kerugian pelanggan.

Berdasarkan klaim serupa, Binance dan para influencer termasuk bintang NBA Miami Heat yaitu Jimmy Butler, YouTuber Graham Stephan, dan Ben Armstrong, dituntut untuk membayar US$1 miliar atas kerugian yang ditimbulkan kepada para investor.

Pada sekitar bulan April 2023, Ben Armstrong tidak hanya diduga melecehkan seorang pengacara yang menggugatnya dalam gugatan class action karena menjadi salah satu pihak yang mempromosikan FTX sebelum hancur, tetapi juga meninggalkan sidang tersebut untuk pergi berlayar.

Tidak jelas apakah keterlibatan Ben Armstrong dalam sebuah kasus hukum mungkin menjadi penyebab pemutusan hubungannya dengan brand BitBoy Crypto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori