Bursa kripto asal Amerika Serikat (AS), Robinhood, terus melancarkan ekspansi bisnisnya secara masif. Aksi anorganik menjadi pilihan jitu bagi perusahaan untuk mengakselerasi skala usahanya dengan cepat. Setelah sukses memasukkan 4 koin populer dalam perdagangannya belum lama ini, kali ini Robinhood mengakuisisi perusahaan kripto asal Inggris, Ziglu.
Langkah strategis ini dilakukan Robinhood untuk bisa masuk ke pasar Inggris, maupun negara lain di Eropa. Dilansir Cointelegraph, untuk memuluskan aksinya, Robinhood baru saja menandatangani kesepakatan untuk bisa mengambil alih perusahaan kripto tersebut.
Mereka juga mengatakan bakal tunduk pada peraturan dan juga kondisi bisnis lainnya. Meski begitu, Robinhood tidak menyebutkan berapa besar nilai akuisisi dan juga seberapa jauh kesepakatan yang sudah ditempuh.
CEO dan co-founder Robinhood, Vlad Tenev dalam laman resmi perusahaan mengatakan lewat Ziglu, pelanggan yang berada di Inggris bisa membeli dan juga menjual 11 aset kripto yang ada di Robinhood.
Selain itu, para pelanggan juga bisa mendapatkan kemudahan lainnya, seperti membayar menggunakan kartu debit, melakukan transfer, dan juga belanja dengan mudah, serta fasilitas lainnya yang akan memberikan pengalaman unik bagi para pengguna.
“Ziglu memiliki tim yang luar basa. Terdiri dari layanan keuangan dan pakar kripto yang sangat berpengalaman. Hal tersebut akan sangat membantu kami mempercepat upaya ekspansi global perusahaan,” tulisnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam waktu dekat tidak ada yang akan berubah bagi penguna Ziglu saat ini. Namun, dalam jangka panjang, mereka akan melakukan integrasi Ziglu ke dalam Robinhood, guna memperluas operasi di wilayah Eropa.
Sementara itu, founder dan CEO Ziglu, Mark Hipperson, menambahkan, baik Ziglu dan Robinhood memiliki tujuan yang sama, yakni mengurangi adanya hambatan bagi masuknya investor-investor kripto baru.
“Sebagai bagian dari Robinhood, kami akan meningkatkan ekspansi Robinhood dan memberikan akses yang lebih baik ke dunia kripto. Tujuannya agar jutaan pelanggan lainnya bisa segera mendapatkan manfaat tersebut,” tambahnya.
Rencana yang Sempat Tertunda
Menilik ke belakang, langkah Robinhood untuk merambah Eropa bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, pada 2019 lalu perusahaan sudah berniat untuk masuk ke wilayah Inggris. Namun, di tengah tahun 2020, Robinhood memutuskan untuk menunda aksinya.
Mereka beralasan ingin memperkuat pasar di dalam negeri dulu, baru kemudian melebarkan sayap bisnisnya ke negara lain. Juru bicara perusahaan crypto exchange ini mengatakan bahwa Robinhood menunda peluncuran di Inggris tanpa batas waktu.
Kiprah Robinhood di industri kripto memang sudah ditunggu oleh banyak pihak. Di tiga bulan pertama tahun 2020 lalu, mereka berhasil menggaet 3 juta investor baru, yang mana hal tersebut merupakan rekor bagi perusahaan.
Membincang Ziglu, perusahaan ini adalah platform digital yang memungkinkan setiap pelanggannya dengan mudah membeli atau menjual 11 aset kripto populer. Mulai dari Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan aset kripto populer lainnya.
Ziglu didirikan oleh mantan Kepala Teknologi Barclays dan juga salah satu founder Bank Starling, Mark Hipperson, saat 2020 lalu. Dengan masuknya Ziglu ke dalam ekosistem Robinhood, langkah perusahaan digadang-gadang bakal semakin mudah.
Maklum, saat ini Ziglu sudah memiliki kartu debit Mastercard yang memungkinkan para pelanggan melakukan segala transaksi dengan basis kripto. Mengacu pada Crunchbase, Ziglu berhasil mengumpulkan dana total 17,5 juta EUR selama lebih dari 3 kali putaran pendanaan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.