Trusted

Ini Alasan Paxful Tangguhkan Operasi Marketplace P2P Bitcoin Mereka

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Paxful, salah satu platform perdagangan P2P Bitcoin dengan volume terbesar di dunia, mengumumkan akan menangguhkan operasi marketplace mereka.
  • Ray Youssef, founder dan CEO Paxful, tidak yakin apakah operasi perusahaannya akan dilanjutkan.
  • Sebelumnya, di akhir tahun lalu, Paxful telah menangguhkan perdagangan Ethereum akibat transisinya menjadi konsensus Proof-of-Stake (PoS).
  • promo

Paxful, salah satu platform perdagangan Bitcoin peer-to-peer (P2P) terbesar di dunia berdasarkan volume, pada hari Selasa (4/4) malam mengumumkan akan menangguhkan operasi marketplace mereka. Ray Youssef, founder dan CEO Paxful, tidak yakin apakah operasi perusahaannya akan dilanjutkan.

“Ini mungkin akan menjadi kejutan besar bagi banyak orang. Meskipun saya tidak dapat membagikan cerita lengkapnya sekarang, saya dapat mengatakan bahwa kami, sayangnya, telah kehilangan beberapa staf kunci,” kata Ray Youssef.

Selain itu, dia juga memperhatikan tantangan peraturan, khususnya di market P2P dan di AS.

Meski begitu, Paxful Wallet akan tetap beroperasi agar pelanggan dapat mengambil kembali dana mereka. Para pelanggan didorong untuk beralih ke self-custody crypto wallet atau menggunakan penyedia layanan lain seperti perusahaan pembayaran Bitcoin Bitnob, serta marketplace P2P yang baru dibuat bernama Noones yang didukung Ray Youssef tetapi tidak memiliki peran langsung di perusahaan itu.

Sebagai pengingat, pada Desember 2022, Paxful menangguhkan perdagangan Ether (ETH) di platform mereka. Keputusan itu diambil menyoroti terjadinya peralihan konsensus Ethereum dari Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS). Sikap itu mendapat pujian dari para pendukung Bitcoin. Sejak itu juga, Paxful hanya memperdagangkan Bitcoin.

Dapat Gugatan Hukum dari Co-founder Perusahaan

Berbicara di Twitter Spaces setelah pengumuman mengejutkan penutupan Paxful, Ray Youssef mengatakan ada kekhawatiran tentang keamanan dana pelanggan karena gugatan dari co-founder dan mantan Chief Operation Officer (COO) Paxful, yaitu Artur Schaback.

Sosok ini menggugat Paxful pada Januari lalu. Dia menuduh Ray Youssef dan Jude Chidi Ogene, Chief Legal Officer (CLO) Paxful, memberhentikan Artur Schaback dari operasi, menyembunyikan detail penting tentang transaksi bisnis perusahaan, dan melakukan penipuan transfer dana.

Namun, Ray Youssef mengatakan bahwa Artur Schaback dipecat lebih dari setahun yang lalu karena beberapa hal,

“Ketidakmampuan dan perilaku yang buruk. Dia menolak untuk mengambil bagian dalam penyelidikan internal. Dia dipecat secara sah,” terang Youssef.

Selain itu, Ray Youssef mengaku tidak dapat menjamin keamanan platform Paxful. Inilah mengapa Paxful harus ditutup. Dia menuduh Artur Schaback marah. Sehingga, sosok itu menggugat Paxful dan tim litigasinya diklaim benar-benar jahat. Tuduhan jahat itu mencuat karena semua staf tingkat senior Paxful diusir.

“Mereka [para karyawan] tidak bisa berurusan dengan orang ini [Artur Schaback] lagi, dan kemudian dia menolak untuk membayar teknisi Paxful dan dia menolak untuk membayar tim kepatuhan Paxful. Seluruh staf tingkat atas saya mengundurkan diri,” terang Ray Youssef.

Hadapi Tantangan Regulasi

regulasi kripto Paxful

Selain itu, CEO dari perusahaan Delaware, AS, yang didirikan pada 2015 itu juga menyuarakan kekesalannya terhadap regulator AS.

“Kami telah berusaha sekuat tenaga selama 5 tahun terakhir untuk mencoba memenuhi standar tinggi. Regulator masih belum mengerti dan itu menyakitkan untuk dilihat,” ungkapnya.

Secara singkat, kesulitan regulasi telah menghambat langkah Paxful dan co-founder Paxful yang menuntut perusahaan memperburuk hal itu.

CEO Paxful Berniat Buat Platform Baru

Dalam perkembangannya, Ray Youssef sudah mencoba menggalang dukungan untuk platform baru yang disebut Civilization Kit (Civ Kit). Ini adalah aplikasi decentralized P2P Bitcoin trading yang dibangun di atas protokol media sosial terdesentralisasi Nostr yang didukung Jack Dorsey.

Menurut Ray Youssef, whitepaper untuk Civ Kit akan dirilis dalam satu atau dua minggu ke depan. Dia berencana untuk menggalang komunitas Bitcoin untuk membantu membangun dan mendanai proyek itu. Paxful mempercepat penutupan dan Civ Kit disebut akan menjadi evolusi Bitcoin berikutnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang alasan Paxful menangguhkan layanan P2P Bitcoin mereka? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori