Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengumumkan bahwa jumlah investor kripto pada bulan Juni lalu mencapai 20,24 juta dengan nilai nominal transaksi mencapai Rp301,75 triliun. Capaian positif itu dikatakan pelaku pasar sebagai buah manis dari perkembangan ekosistem kripto yang terjadi di tingkat global dan dukungan regulasi dari pemerintah Indonesia.
Chief Compliance Officer (CCO) Reku yang juga menjabat sebagai Ketua Umum ASPAKRINDO-ABI, Robby, menjelaskan, salah satu katalis dalam pertumbuhan industri kripto adalah performa positif ETF Bitcoin.
Menurutnya, pada 5 Juni lalu, ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS) mencatatkan arus masuk bersih harian terbesar kedua sejak listing, menarik dana senilai US$886,75 juta. Arus masuk ETF Bitcoin itu juga terus meningkat hingga Juli.
Mengutip Crypto Intelligence, pada 12 Juli 2024 lalu, ETF Bitcoin spot mengalami aliran dana yang kuat, mengumpulkan lebih dari US$310 juta (Rp5 triliun), menandai kinerja terbaik sejak 5 Juni.
“Performa positif tersebut bukan hanya menggambarkan besarnya minat investor konservatif di Amerika Serikat pada Bitcoin. Namun juga memperkuat kepercayaan investor secara keseluruhan, termasuk di Indonesia,” jelasnya melalui keterangan resmi.
Selain itu, kendati performa Bitcoin masih cukup volatil, Robby menuturkan bahwa jawara kripto itu tengah berada pada trek bullish yang main rally-nya secara historis memang biasa dimulai antara 1-6 bulan setelah halving.
Sehingga, optimisme investor pun masih tergolong tinggi dan tergambar dari peningkatan jumlah transaksi dan investor di Indonesia.
Dukungan Regulasi Kripto dari Tingkat Domestik
Di sisi domestik, Robby menegaskan regulasi kripto turut berperan dalam membangun kepercayaan masyarakat pada aset kripto. Dalam pandangannya, regulasi kripto di Indonesia sudah cukup lengkap, dengan dukungan Bursa Kripto dan Bappebti yang berperan dalam melindungi keamanan investor.
Selain itu, dukungan regulator dalam melindungi investor kripto di Indonesia juga tecermin dari upaya Kominfo dalam memblokir media sosial exchange global yang tidak terdaftar.
Menyoal potensi peningkatan jumlah investor, Reku optimistis jumlah investor kripto di Indonesia masih berpotensi untuk terus meningkat. Hal itu juga sudah terlihat dari peningkatan volume staking bulanan perusahaan yang melonjak 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang beberapa katalis global yang ikut mendorong pertumbuhan investor kripto tanah air? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
