Trusted

IPO Phoenix Group Banjir Permintaan 33 Kali, Pertanda Sektor Kripto Mulai Pikat Investor Konvensional?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • IPO perusahaan crypto miner Phoenix Group mengalami banjir permintaan hingga 33 kali pada saat masa penawaran umum.
  • Dalam gelaran perdananya, Phoenix Group melepas 907.323.529 lembar saham atau sekitar 17,64% dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga 1,50 dirham per saham.
  • Lewat aksi tersebut, Phoenix Group mengincar dana segar senilai 1,36 miliar dirham untuk mendukung ekspansinya di fasilitas mining yang sudah ada, serta guna menyokong pembangunan fasilitas baru.
  • promo

Sektor kripto rupanya digandrungi oleh banyak investor tradisional di Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu terlihat dalam proses initial public offering (IPO) salah satu crypto miner, yakni Phoenix Group, yang mengalami banjir permintaan hingga 33 kali pada saat masa penawaran umum.

Dalam gelaran perdananya, Phoenix Group melepas 907.323.529 lembar saham atau sekitar 17,64% dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga 1,50 dirham per saham.

Lewat aksi korporasi tersebut, Phoenix Group mengincar dana segar senilai 1,36 miliar dirham atau sekitar US$368 juta. Rencananya, dana itu bakal digunakan untuk mendukung ekspansinya di fasilitas mining yang sudah ada, serta guna menyokong pembangunan fasilitas baru.

Dinamika pasar yang terjadi belakangan ini di beberapa wilayah sepertinya tidak menyurutkan minat investor untuk memborong saham Phoenix Group. Bahkan, manajemen Phoenix Group juga mengeklaim bahwa banjir permintaan juga berasal dari investor institusi yang mencapai 22 kali.

Percaya Diri dari Sisi Bisnis dan Dukungan Pemerintah Uni Emirat Arab

Investor sepertinya menitikberatkan pandangannya pada keberpihakan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) terhadap industri aset digital. Dalam prospektus perusahaan, Phoenix Group mengaku bahwa UEA merupakan pusat aktivitas blockchain dan kripto yang memiliki kerangka aturan yang dinamis dan positif.

Selain itu, dari sisi bisnis, Phoenix Group juga cukup percaya diri dengan salah satu anak usahanya, yaitu Phoenix Computer Equipment Trading. Anak usaha tersebut merupakan pemegang hak distribusi atas merek dan aksesoris perangkat keras untuk Bitcoin mining dan crypto wallet dengan merek WhatsMiner.

“Selain UEA, Phoenix juga memegang hak ekslusivitas di negara-negara GCC, Mesir, Turki, dan Kenya.”

Co-Founder & Group CEO Phoenix Group PLC, Bijan Alizadehfard, menambahkan capaian ini merupakan bukti bahwa banyak pihak yang memberikan dukungan kuat terhadap peran perintis perusahaan dalam crypto mining dan blockchain.

Phoenix Group sendiri baru akan melakukan pencatatan saham perdananya pada tanggal 4 Desember mendatang di Bursa Efek Abu Dhabi (ADX) dengan kode saham PHX.

Phoenix Group Pacu Akuisisi

Meskipun tidak menyebutkan secara detail rencana ekspansi yang bakal dilakukannya dalam jangka waktu dekat, tetapi menukil prospektus perusahaan, kuat dugaan Phoenix Group juga bakal menggunakan startegi anorganik untuk mengakselerasi bisnisnya.

Konglomerasi yang memiliki 29 entitas di 5 sektor berbeda itu berniat untuk memperluas seluruh dimensi ruang aset digital, sembari mendorong pertumbuhan melalui akuisisi strategis terhadap bisnis yang menguntungkan.

Ambisi perusahaan bisa dipahami. Pasalnya, Phoenix Group memiliki likuiditas yang lebih dari cukup untuk menopang rencananya.

Sampai dengan 30 September kemarin saja, perusahaan mengantongi keuntungan setelah pajak senilai US$144 juta, dengan nilai aset bersih mencapai US$279 juta. Jumlah itu belum ditambahkan dengan hasil IPO perusahaan, yang berpotensi mencapai hampir US$400 juta, yang semuanya bisa digunakan untuk mendanai berbagai rencana perusahaan.

Genjot Investasi di Perusahaan Startup

Selain itu, Phoenix Group juga berniat untuk mengembangkan ekosistem digitalnya menjadi lebih positif. Perusahaan tengah mengincar beberapa startup berbasis blockchain untuk dikembangkan. Demi memuluskan aksinya, Phoenix Group sudah mendirikan entitas khusus yang bakal membidani sektor tersebut, yaitu Phoenix VC.

Bijan menambahkan bahwa pihaknya sudah membuka lahan seluas 10 ribu meter persegi di wilayah Dubai untuk pengembangan startup kripto and blockchain jelang akhir tahun lalu. Lokasi tersebut nantinya bakal menjadi tempat bekerja sama bagi seluruh talent yang dipandu oleh para ahli.

“Strategi pertumbuhan kami memadukan kemajuan teknologi dan investasi strategis. Perusahaan juga didukung oleh operasi penambangan global dengan kapasitas energi 725 MW serta rangkaian solusi Web3 yang komprehensif,” tuturnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang antusiasme terhadap IPO saham Phoenix Group ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori