Trusted

Gemini, Genesis, dan Digital Currency Group (DCG) Digugat oleh Jaksa Agung New York

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jaksa Agung New York (NYAG), Letitia James, mengajukan gugatan terhadap Gemini, Genesis, dan Digital Currency Group (DCG).
  • Gugatan tersebut dilayangkan pada tanggal 19 Oktober kemarin dengan tuduhan penipuan terhadap ratusan ribu investor, termasuk warga New York, yang mengakibatkan kerugian lebih dari US$1 miliar.
  • Melalui gugatan ini, Jaksa Agung Letitia James berupaya melarang Gemini, Genesis, dan DCG dari industri investasi keuangan di New York, serta mengupayakan restitusi bagi investor dan pencarian keuntungan haram ke pihak-pihak tergugat.
  • promo

Jaksa Agung New York (NYAG), Letitia James, pada hari Kamis (19/10) mengajukan gugatan terhadap Gemini, Genesis, dan Digital Currency Group (DCG).

Gugatan tersebut dilayangkan karena 3 entitas itu dituduh menipu lebih dari 230.000 investor, termasuk setidaknya 29.000 warga New York, Amerika Serikat (AS), dengan nilai lebih dari US$1 miliar.

“Warga pekerja keras di New York dan investor di seluruh negeri kehilangan lebih dari US$1 miliar karena mereka diberi kebohongan terang-terangan bahwa uang mereka aman dan berkembang jika menginvestasikannya di Gemini Earn. Sebaliknya, Gemini menyembunyikan risiko berinvestasi dengan Genesis, dan Genesis berbohong kepada publik tentang kerugiannya.”

Melalui gugatan ini, Jaksa Agung Letitia James berupaya melarang Gemini, Genesis, dan DCG, dari industri investasi keuangan di New York, serta mengupayakan restitusi bagi investor dan pencarian keuntungan haram ke pihak-pihak tergugat.

Gemini Berbohong kepada Investor Gemini Earn

Investigasi yang dilakukan oleh Kantor Kejaksaan Agung (OAG) New York menemukan bahwa Gemini berbohong kepada investor tentang program investasi yang dijalankan bersama Genesis, yakni Gemini Earn.

Gemini dituduh berulang kali meyakinkan investor bahwa berinvestasi dengan Genesis melalui program Gemini Earn adalah investasi berisiko rendah.

Namun, penyelidikan OAG menemukan bahwa sejak dimulainya program Gemini Earn pada Februari 2021 hingga November 2022, analisis internal Gemini menunjukkan buku pinjaman Genesis berisiko.

Gugatan Jaksa Agung New York menuduh Gemini mengetahui pinjaman yang dialirkan oleh Genesis tidak terjamin, dan pada satu titik sangat terkonsentrasi pada satu entitas.

Adapun entitas itu adalah Alameda Research, perusahaan perdagangan kuantitatif yang terafiliasi dengan crypto exchange FTX yang semuanya kini telah bangkrut. Alameda pernah menjadi peminjam hampir 60% dari seluruh pinjaman dari Genesis kepada pihak ketiga.

Meski sudah mengetahui hal ini, Gemini dituduh tidak mengungkapkan informasi tersebut kepada investor. Pasalnya, pada Februari 2022, Gemini merevisi estimasi peringkat kredit Genesis dari BBB, menjadi CCC yang lebih rendah.

Namun, Gemini tidak secara terbuka mengungkapkan kepada investor bahwa mereka menurunkan peringkatnya, dan terus memasarkan Gemini Earn dengan risiko rendah.

Penipuan yang Dilakukan Genesis, DCG, dan Para Eksekutifnya

Kemudian, gugatan Jaksa Agung New York juga menuntut mantan CEO Genesis, Michael Moro; perusahaan induk Genesis, yaitu DCG; dan CEO DCG, yaitu Barry Silbert.

Pihak-pihak tersebut dituduh melakukan penipuan terhadap investor dan masyarakat dengan mencoba menyembunyikan kerugian lebih dari US$1,1 miliar, yang harus ditanggung oleh investor.

Pada Juni 2022, salah satu peminjam terbesar Genesis, hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC), gagal membayar pinjaman senilai miliaran dolar AS (AS). Sekitar waktu yang sama, Genesis kehilangan lebih dari US$100 juta yang dipinjamkan ke Babel Finance.

Genesis dituduh gagal mengaudit peminjamnya, yaitu 3AC, secara memadai. Genesis berbohong kepada Gemini ketika mereka mengaku rutin meninjau laporan keuangan peminjamnya. Sebaliknya, Genesis belum menerima laporan keuangan yang telah diaudit dari 3AC selama lebih dari 2 tahun.

Untuk menyembunyikan kondisi keuangan Genesis yang carut-marut, Genesis, DCG, dan para eksekutifnya, membuat surat promes senilai US$1,1 miliar. Hal itu membuat DCG setuju membayar US$1,1 miliar ke Genesis dalam satu dekade berikutnya dengan tingkat bunga 1%.

Gugatan yang diajukan kepada mereka menuduh bahwa surat proses itu adalah merupakan bagian dari skema untuk menipu investor Gemini Earn dan masyarakat tentang kondisi keuangan Genesis dan kemampuannya dalam menjalankan bisnis.

Sebagai akibat dari klaim dan penipuan yang menyesatkan itu, ribuan investor kehilangan jutaan dolar AS, dan dalam beberapa kasus, kehilangan tabungan mereka.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori