Perusahaan crypto exchange di Jepang sedang dalam upaya efisiensi dan berencana untuk menyederhanakan proses listing koin baru agar dapat bersaing dengan platform asing.
Japan Virtual and Crypto Assets Exchange Association (JVCEA) berencana untuk merilis ‘daftar hijau’ dari 18 aset kripto yang telah diterima secara luas pada akhir bulan ini, dilansir Nikkei.
Daftar hijau ini akan menghilangkan proses penyaringan aset kripto yang dilakukan oleh JVCEA sebelum koin didaftarkan pada platform mereka. Aset digital yang termasuk ke dalam daftar hijau ini nantinya tidak akan perlu disaring lagi.
Aset kripto yang rencananya akan masuk ke dalam daftar ini meliputi Bitcoin, Ethereum, Tether, dan Binance Coin. Syarat lain yang perlu dipenuhi agar sebuah aset kripto dapat masuk ke dalam daftar hijau tersebut adalah telah terdaftar setidaknya pada 3 crypto exchange di Jepang dan aset kripto tersebut telah terdaftar selama minimal 6 bulan pada salah satu dari ketiga platform crypto exchange.
Crypto Exchange di Jepang Punya Daftar Aset Kripto yang Lebih Sedikit
Perubahan ini diharapkan dapat mempercepat proses, karena crypto exchange di Jepang hanya baru mendaftarkan sekitar 40 aset kripto di tahun 2021, menurut laporan tersebut.
Sebagai perbandingan, Kraken telah mendaftarkan sekitar 110 aset kripto dan Coinbase dilaporkan memiliki 139 listing.
Genki Oda, Wakil Ketua dari JVCEA, memberi tahu Nikkei Asia, “Tujuannya adalah untuk menghilangkan waktu yang diperlukan untuk mendaftarkan sebuah token dan membawa industri ini lebih dekat dengan standar global.”
Sementara itu, Binance, perusahaan crypto exchange global terbesar dari segi volume, akan membuat perdagangan di exchange domestik terlihat semakin kecil. “Aset kripto senilai 1,18 triliun yen (US$9,8 miliar) yang dimiliki oleh pengguna di exchange Jepang hanyalah sebagian kecil dari milik Coinbase yang berjumlah US$278 miliar,” bunyi laporan tersebut.
“Hanya segelintir crypto exchange yang untung, karena butuh waktu lama untuk menyetujui aset kripto. Pengguna juga berbondong-bondong ke exchange luar negeri,” imbuh Oda.
GMO Coin yang memiliki hampir 20 aset kripto di platform-nya merupakan angka terbanyak menurut salah seorang pejabat JVCEA. Sementara itu, crypto exchange Jepang lainnya, Coincheck, akan melantai di bursa Nasdaq di akhir tahun ini.
Jepang dianggap pasar kripto penting di Asia. Mereka terjun ke industri kripto cukup awal dengan menyertakan mata uang virtual dalam kerangka kerja pembayarannya di bulan Oktober 2020 lalu.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.