Justin Sun, pengusaha kripto sekaligus penasihat HTX (Huobi), mengeklaim bahwa HTX berhasil mencetak laba bersih yang signifikan di kuartal ketiga tahun ini. Dalam utas X (Twitter), Sun menyebut keuntungan HTX mencapai US$98 juta atau sekitar Rp1,56 triliun. Capaian itu meningkat 14% secara kuartalan.
Hal itu merupakan embusan positif yang terjadi di industri kripto. Maklum, dalam beberapa bulan terakhir, ruang kripto masih terus mengalami tekanan. Mulai dari keruntuhan FTX yang membuat banyak investor mengatur ulang portofolionya hingga berbagai jenis tindak kejahatan siber yang rentan mengikis kepercayaan publik terhadap kripto itu sendiri.
“Pendapatan aktual pada kuartal ketiga adalah US$202 juta, sementara pengeluaran mencapai US$104 juta. Dari situ, laba yang dihasilkan mencapai US$98 juta, meningkat dari Q2 yang mencapai US$85 juta.”
Sun juga mengakui bahwa tekanan yang terjadi pada industri aset digital di kuartal 3 ini memang cukup berat. The Fed, selaku bank sentral Amerika Serikat (AS), mulai meninggalkan rezim suku bunga rendah, sehingga pada akhirnya juga ikut memengaruhi kelangsungan dunia usaha, termasuk kripto.
Konsisten Pangkas Tenaga Kerja
Dalam menjalankan kinerjanya, HTX digadang-gadang tetap mengedepankan efisiensi. Pemangkasan pada pos pengeluaran menjadi target utama perusahaan. Sun menjelaskan bahwa langkah grup untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya terus berlanjut. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan hasil kinerja yang maksimal.
Sejak awal tahun, kebijakan untuk mendorong efisiensi memang sudah digaungkan oleh perusahaan. Ketika itu, HTX mengonfirmasi bahwa pihaknya akan memangkas sekitar 20% dari total pegawainya. Juru bicara perusahaan menjelaskan, hal itu terpaksa dilakukan untuk bisa menghadapi kondisi pasar yang menantang.
Meskipun tidak menjelaskan secara detail berapa jumlah karyawan yang akan terkena PHK selama tahun ini, yang jelas sumber tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan akan tetap mempertahankan struktur tim yang ramping dalam beberapa waktu ke depan.
Lewat strategi seperti itu, perusahaan optimistis dapat meningkatkan keuntungan di Q4 menjadi US$104 juta. Dengan asumsi pendapatan mencapai US$190 juta dan pengeluaran sebesar US$88 juta.
“Pasar secara keseluruhan akan pulih di Q4. Proyeksi pendapatan masih relatif konservatif, sehingga kinerja keuangan yang dicapai nanti mungkin jauh melebihi ekspektasi,” ungkap Sun.
Dimulainya adopsi ETF Bitcoin spot akan menjadi salah satu katalis positif bagi industri kripto. Menurut Sun, hal itu juga akan mengakselerasi pemulihan untuk mengakhiri crypto winter.
Kekhawatiran Investor Terhadap HTX
Terlepas dari klaim Sun terhadap kinerja mentereng HTX, investor perusahaan tengah gamang menghadapi kabar bahwa HTX telah menjual stablecoin USDT dalam jumlah besar untuk mendapatkan USDC.
BeInCrypto sebelumnya melaporkan bahwa berdasarkan data Kaiko, HTX diduga telah menjual USDT senilai US$350 juta dan menukarnya ke dalam bentuk USDC sejak Juli lalu. Dalam waktu yang bersamaan, HTX juga menjual US$400 juta dalam bentuk USDC ke Binance melalui transaksi terpisah.
Hal yang menjadi kegelisahan adalah HTX memiliki produk staking bernama JustLend. Melalui produk itu, perusahaan memberikan imbalan satu staked USDT (stUSDT) untuk setiap USDT yang didepositkan.
Penjualan USDT secara besar-besaran membuat investor resah, karena HTX sendiri sangat bergantung pada stUSDT. Sebanyak 14% dari total cadangannya direpresentasikan dalam aset tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.