Robert F. Kennedy (RFK) Jr., kandidat presiden Amerika Serikat (AS), menjabarkan rencananya untuk mendukung sebagian penerbitan utang publik baru Negeri Paman Sam dengan Bitcoin dan logam mulia, serta membebaskan Bitcoin dari pajak capital gain.
“Rencana saya adalah memulai dengan sangat, sangat kecil, mungkin 1% dari surat utang negara (Treasury bills / T-bills) yang diterbitkan, akan didukung oleh hard currency (mata uang yang berkualitas), oleh emas, silver, platinum, atau Bitcoin,” kata keponakan almarhum John F. Kennedy, yang merupakan mantan presiden AS ke-35 itu.
Kabar ini mulai ramai dibicarakan oleh komunitas Bitcoin dan kripto di Twitter pada hari Rabu (19/7). Hal itu termuat dalam sebuah video berdurasi 9,51 menit.
Kritik Terhadap Mata Uang Fiat
Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat ini menyebut bahwa mata uang fiat diciptakan untuk mendanai perang.
“Saya suka base currency (mata uang dasar) karena membuat mendanai perang lebih sulit. Anda tidak bisa hanya mencetak uang untuk mendanai perang dan mengenakan pajak kepada publik melalui pajak inflasi yang tersembunyi. Anda benar-benar harus pergi ke publik dan berkata, ‘Inilah biaya perang tersebut,’” kata Robert F. Kennedy Jr.
Dia menjabarkan sejumlah manfaat dari hard currency atau base currency. Hal itu termasuk mendorong inovasi dan memacu investasi, memastikan privasi warga negara, serta mendorong usaha untuk mengembangkan bisnis dan pekerjaan teknologi mereka di AS daripada di Singapura, Swiss, Jerman, dan Portugal.
Menurutnya, ‘peristiwa yang tidak kena pajak’ tidak dapat dilaporkan, dan itu berarti akan lebih sulit bagi pemerintah untuk mempersenjatai mata uang melawan kebebasan berbicara.
“Seperti yang Anda ketahui, [kebebasan berbicara] adalah salah satu tujuan utama saya,” kata kandidat presiden AS ini.
Robert F. Kennedy Jr. mengenang bahwa pamannya, yang tewas akibat ditembak saat menjadi presiden AS, memahami pentingnya hard money dan bahaya memiliki mata uang fiat murni tanpa pilihan lain.
“Dia memahami hubungan antara mata uang fiat dan perang, proyek lingkungan yang merusak, serta agregasi kekayaan yang sangat besar dan ketidakseimbangan. Disparitas kekayaan merupakan hasil akhir dari setiap mata uang fiat,” terang RFK Jr.
- Baca Juga: RFK Jr. Tentang Proyek CBDC Amerika Serikat
Melihat Potensi Kebijakan AS yang Pro Bitcoin
Ada banyak makna dari kebijakan potensial yang mendukung surat utang negara AS dengan Bitcoin. Hal itu mencakup dapat menata ulang sistem keuangan. Menuju ke masa depan dan prinsip moneter yang sehat, dengan kelangkaan absolut jumlah 21 juta BTC. Serta, memperkuat posisi dolar AS (USD) yang kini tengah terkikis sebagai mata uang cadangan dunia.
“Mendukung dolar AS dan obligasi AS dengan hard assets [seperti logam mulia dan Bitcoin] dapat membantu memulihkan kembali kekuatan dolar AS, mengendalikan inflasi, serta mengantar ke sebuah era baru stabilitas keuangan, perdamaian, dan kemakmuran Amerika Serikat,” tutur RFK Jr.
Di samping itu, dia berjanji bila jadi Presiden AS berikutnya, pemerintahannya akan membebaskan konversi Bitcoin ke dolar AS dari pajak capital gain (keuntungan yang didapat dari hasil investasi).
Dalam pengumumannya kali ini, RFK Jr. menegaskan kembali banyak komitmen yang dia buat untuk mendorong adopsi Bitcoin, yang mencakup membela self custody yang memungkinkan orang-orang menyimpan sendiri Bitcoin mereka; menjunjung tinggi hak untuk menjalankan node Bitcoin di rumah untuk membuat jaringan Bitcoin terdesentralisasi; dan membela regulasi yang netral pada industri energi.
Dia pun menekankan pandangannya tentang regulasi bahwa Bitcoin bukan sekuritas (efek) dan tidak boleh diatur sebagai sekuritas.
Tidak hanya itu, RFK Jr. juga berkomitmen mengakhiri kebijakan pemerintahan Joe Biden, Presiden AS saat ini dari Partai Demokrat, lewat Operation Choke Point 2.0 untuk menghukum para bank yang berurusan dengan Bitcoin dan dunia kripto yang lebih luas.
Berkaca pada implikasi yang lebih luas dari kebijakan yang dia dorong bila jadi presiden AS, RFK Jr. menyinggung keadaan keuangan yang saat ini dihadapi AS.
Sebagai informasi, tingkat pertumbuhan yang stabil sebesar 6,5% dalam utang nasional AS selama dekade terakhir adalah strategi fiskal dari pemerintah AS yang banyak menuai sorotan tajam.
Terhadap persoalan itu, sang kandidat presiden AS ini punya proposal untuk Kementerian Keuangan AS. Di menyarankan agar negara AS mengakuisisi aset seperti Bitcoin dan logam mulia. Tujuannya, untuk menawarkan polis asuransi terhadap utang negara yang sudah menggunung, yang telah mencapai US$32 triliun pada 16 Juni lalu.
Adapun keyakinan RFK Jr. yang teguh pada Bitcoin menandakan pergeseran paradigma politik di Negeri Paman Sam. Bitcoin mulai dilihat tidak hanya sebagai aset, tetapi sebagai alat kebijakan yang bijaksana untuk memastikan umur panjang fiskal negara dan peluang untuk menarik modal intelektual ke Negeri Paman Sam.
Komunitas Bitcoin Antusias dan Skeptis
Terkait kabar ini, komunitas Bitcoin pun memberikan tanggapan yang beragam. Sebagian antusias, sedangkan lainnya cukup skeptis.
Samson Mow, CEO Jan3 yang fokus pada adopsi Bitcoin bagi negara-bangsa, mengatakan bahwa, “Saya selalu mengira negara kedua yang mengadopsi Bitcoin Standard adalah Amerika Latin (LATAM). Namun, bagaimana jika itu adalah AS? Bayangkan, betapa cepatnya hal-hal akan bergerak setelah itu.”
Sementara itu, David Bailey, CEO Bitcoin Magazine, berkata, “Anda mungkin tidak mengira ini akan terjadi. Namun, Anda harus mengakui bahwa hal tersebut menginspirasi. Bagaimana jika itu memang terjadi. Apa ruginya kita mencobanya?”
Namun, akun Twitter Walker, yang terkenal di komunitas Bitcoin mengingatkan bahwa, “Berhati-hatilah terhadap politisi yang berjanji untuk memberikan apa yang Anda inginkan.”
Sedangkan Tatum Turn Up, akun Twitter yang juga populer di komunitas Bitcoin, membagikan kekhawatirannya, “Benci untuk membocorkannya kepada Anda! Namun, para presiden memiliki sejarah gila tidak melakukan apa yang mereka katakan pada saat berkampanye!”
Menanggapi pernyataan dari Tatum Turn Up, Samson Mow menjelaskan, “Ada perbedaan utama di sini. Adopsi Bitcoin bersifat pragmatis dan tidak terelakkan.”
Menanggapi dinamika ini, Joe Carlasare, litigator komersial yang mendukung Bitcoin, ikut membagikan pandangannya.
“Mendukung dolar AS dengan Bitcoin seperti mencoba menukar ‘kereta kuda’ dengan ‘kuda mekanik’. Itu adalah pasangan yang tidak praktis dan tidak cocok. Paradigma baru tidak dipaksakan dengan paradigma lama,” terangnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.