Lihat lebih banyak

Keponakan Mantan Presiden JFK Tentang Proyek CBDC Amerika Serikat

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Robert F. Kennedy Jr. menilai bahwa sistem pembayaran instan FedNow merupakan langkah pertama menuju adopsi CBDC di Amerika Serikat.
  • Selain itu, dia menilai Bitcoin memberi publik jalan keluar dari zona percikan ketika gelembung krisis keuangan selalu meledak.
  • Ia bahkan tidak segan mengatakan bahwa CBDC melumasi lereng licin menuju perbudakan finansial dan tirani politik.
  • promo

Robert F. Kennedy Jr., keponakan dari mantan presiden Amerika Serikat (AS) almarhum John F. Kennedy (JFK), menilai bahwa sistem pembayaran instan FedNow yang akan meluncur pada Juli mendatang merupakan langkah pertama menuju adopsi central bank digital currency (CBDC) di Negeri Paman Sam.

“Klaim bahwa FedNow bukanlah langkah pertama menuju CBDC akan lebih mudah dicerna jika kita tidak mengetahui rentetan selebaran bermusuhan administrasi pemerintah Presiden Joe Biden terhadap kripto,” kata Robert F. Kennedy Jr. pada hari Selasa (11/4).

Sebagai informasi, Robert F. Kennedy Jr. pada 5 April lalu mengajukan dokumen untuk mencalonkan diri sebagai presiden AS pada pemilihan umum (pemilu) 2024 dari Partai Demokrat.

Dia berusia 9 tahun pada 1963, ketika pamannya dibunuh. Ketika usianya beranjak 14 tahun pada 1968, ayahnya dibunuh saat mencalonkan diri sebagai presiden AS pada pemilihan pendahuluan presiden dari Partai Demokrat.

Setuju bahwa Operation Choke Point 2.0 telah Terjadi

Menurutnya, antara tahun 2008 dan 2022, Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat bermitra dengan segelintir bank besar untuk mencetak kekayaan US$10 triliun (yang seharusnya sepanjang 10 abad menjadi dalam 15 tahun) yang merupakan keuntungan besar bagi para bankir.

Dia menilai Bitcoin memberi publik jalan keluar dari zona percikan ketika gelembung krisis keuangan selalu meledak.

“Jadi, Gedung Putih [kantor presiden AS] berkolusi dengan para bankir untuk membuat kita semua terjebak dalam gelembung pencatutan dan kontrol,” jelas Robert F. Kennedy Jr.

Dia turut mengutip tulisan Nic Carter mengenai Operation Choke Point 2.0. Nic Carter menjelaskan bagaimana Gedung Putih mengorganisir para bankir untuk berpartisipasi dalam tindakan keras yang canggih dan meluas untuk menghancurkan industri kripto.

“Nic Carter menjelaskan 15 insiden ketika Presiden Joe Biden telah mempersenjatai Lembaga Penjamin Simpanan (FDIC), Kantor Pengawas Mata Uang (OCC), dan Departemen Kehakiman (DOJ), untuk memaksa bank yang ramah kripto menutup pintu mereka bagi para perusahaan kripto sejak 3 Desember 2022. Tindakan keras baru-baru ini memblokir jalan keluar kripto, menghilangkan rel alternatif, serta memperkuat kendali pemerintah atas sistem keuangan dan sistem politik,” tegasnya.

Publik Harus Waspada dengan CBDC

Mata Uang Digital Bank Sentral CBDC

Robert F. Kennedy Jr. menilai publik harus waspada karena CBDC adalah mekanisme utama untuk pengawasan dan kontrol sosial. Dia turut mengutip pernyataan Balaji Srinivasan, mantan Chief Technology Officer (CTO) crypto exchange Coinbase, yang baru-baru ini bertaruh bahwa harga Bitcoin akan tembus US$1 juta dalam 90 hari.

“Perbedaan antara FedNow dan CBDC penting dari sudut pandang teknis, tetapi bukan dari sudut pandang kebebasan sipil,” jelas Balaji Srinivasan.

Keponakan dari mantan presiden AS JFK itu menambahkan, “Balaji membandingkan FedNow dengan ‘virus yang telah berevolusi’ untuk menghindari pengenalan dengan mengubah urutannya tanpa benar-benar mengubah fungsinya.”

CBDC Langkah Pertama sebelum Melarang dan Menyita Bitcoin

Robert F. Kennedy Jr. dinilai secara publik sangat kritis terhadap CBDC. Pada 5 April lalu, dia mengatakan bahwa CBDC melumasi lereng licin menuju perbudakan finansial dan tirani politik.

“Sementara transaksi tunai bersifat anonim, CBDC akan memungkinkan pemerintah untuk mengawasi semua urusan keuangan pribadi kita. Bank sentral akan memiliki kekuatan untuk memberlakukan batasan dolar AS pada transaksi kita, yang membatasi ke mana Anda dapat mengirim uang, ke mana Anda dapat membelanjakannya, dan kapan uang itu kadaluarsa,” terang Robert F. Kennedy Jr.

Dia menambahkan bahwa CBDC yang terkait dengan identitas digital dan skor kredit sosial akan memungkinkan pemerintah membekukan aset masyarakat atau membatasi pengeluaran masyarakat jika mereka gagal mematuhi aturan.

“The Fed pada awalnya akan membatasi CBDC untuk transaksi antar bank. Namun, kita tidak boleh buta terhadap bahaya nyata bahwa ini adalah langkah pertama dalam melarang dan menyita Bitcoin seperti yang dilakukan Departemen Keuangan AS dengan [menyita] emas pada tahun 1933,” urai Robert F. Kennedy Jr.

Bagaimana pendapat Anda tentang pendapat Robert F. Kennedy Jr. yang tak setuju dengan gagasan CBDC Amerika Serikat? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori