Penipuan berkedok romansa memangsa hati yang kesepian dan sekaligus menguras harta individu yang tak menaruh rasa curiga.
Chainalysis melaporkan lonjakan yang mengejutkan dalam jenis penipuan ini, di mana para korban yang sedang mencari cinta justru harus menelan kerugian hingga jutaan dolar.
Cara Pelaku Kejahatan Kuras Jutaan Dolar lewat Penipuan Berkedok Romansa
Selain terampil merangkai narasi yang memikat, para penipu juga menyasar korban mereka lewat saluran komunikasi pribadi. Akibatnya, mereka hampir tidak meninggalkan jejak yang bisa dilacak oleh pihak berwajib. Kurangnya jejak ini tentunya menghambat upaya pemulihan dana yang raib dan juga memperparah dampak psikologis para korban.
Sejak tahun 2020, jumlah insiden penipuan berkedok romansa telah melonjak delapan puluh lima kali lipat. Fenomena ini menyoroti eskalasi yang mengkhawatirkan baik dalam hal frekuensi maupun tingkat keparahannya.
Eskalasi penipuan berkedok romansa mencerminkan sisi gelap dari kemajuan digital. Seiring dengan meningkatnya adopsi kripto, kecerdikan penipuan terkait pun turut meningkat. Sebagai contoh, jumlah kasus penipuan approval phishing telah mencatat kenaikan signifikan, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai US$374 juta di tahun 2023. Penipuan ini menjerat korban dengan mengecoh mereka agar bersedia memberikan akses ke crypto wallet mereka dengan menyamar sebagai permintaan yang sah.
“Secara historis, penipu approval phishing menargetkan sejumlah besar pengguna kripto melalui penyebaran aplikasi kripto palsu. Penipu berkedok romansa (juga dikenal sebagai pig butchering scammer) nampaknya telah mengadopsi teknik ini dengan sangat efektif dalam beberapa tahun terakhir,” jelas Chainalysis.
Total Dana Hasil Berbagai Penipuan Capai Lebih dari US$4,6 Miliar di 2023
Ironisnya, aset kripto, yang disukai karena fitur privasi dan sifat terdesentralisasinya, kini telah menjadi mata uang favorit bagi komplotan penipu ini. Karena faktanya, sifat digital dan anonimitas yang ditawarkan oleh kelas aset ini menjadikannya media yang sangat ideal untuk melancarkan aksi penipuan.
Salah satu contoh kasus yang paling fenomenal adalah KK Park yang terkenal di Myanmar, yang menjadi sarang penipuan “pig butchering“. Istilah ini menggambarkan secara tepat proses memikat korban sebelum mengeksploitasi mereka secara finansial. Terkait dengan lebih dari US$100 juta dana yang raib, fasilitas ini mengharuskan pihak keluarga korban untuk membayar uang tebusan dalam bentuk aset kripto demi membebaskan orang-orang terkasih yang menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking).
Selain itu, ada juga kisah pribadi yang menggemparkan dari seorang software engineer asal India. Ia harus menderita kerugian lebih dari US$120.500 akibat penipuan yang ia temui di situs web kencan/cari jodoh. Adapun pelaku penipuan, yang menyamar sebagai pengusaha asal Inggris, menjanjikan keuntungan yang menggiurkan dari investasi kripto. Dan siapa sangka, tawaran tersebut ternyata berujung pada kerugian finansial yang besar bagi korban. Lebih parah lagi, cerita serupa kian sering terdengar, sehingga menyoroti bahaya dari interaksi digital.
Menurut data dari Chainalysis, total dana yang berhasil terkumpul oleh berbagai wallet penipuan sepanjang tahun 2023 mencapai angka minimal US$4,6 miliar. Meski angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, perlu dicatat bahwa estimasi ini kemungkinan besar masih berada di bawah jumlah sebenarnya. Pasalnya, banyak aktivitas penipuan yang luput dari deteksi akibat sulitnya mengidentifikasi alamat-alamat blockchain yang terlibat dalam penipuan.
Bagaimana pendapat Anda tentang lonjakan tajam dalam insiden penipuan berkedok romansa ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.