Kantor Kejaksaan Distrik Massachusetts, Amerika Serikat (AS) tengah berupaya memulihkan dana korban penipuan pig butchering yang terjadi pada tahun lalu. Salah satu otoritas penegak hukum itu mengajukan tuntutan penyitaan perdata atas dana yang saat ini tersimpan di Binance.
Secara kolektif, alamat tersebut menampung sekitar US$2,3 juta yang terdiri dari 299.457 stablecoin USDC, 1.455.305 USDT, 102.278 TRX, 3.032 SOL, 67,79400436 BNB, 13.703 ADA dan 0,54151495 ETH di dua alamat Binance.
Jumlah dana yang masuk dalam klausul penyitaan disandarkan pada nilai pasar saat ini, dan mungkin saja sudah mengalami perubahan harga.
Dalam dokumen pengadilan sebelumnya, disebutkan bahwa salah seorang warga Massachusetts menjadi korban penipuan berbalut romansa dengan nilai kerugian saat itu mencapai US$400 ribu.
Dana tersebut dikirim ke wallet yang hosted oleh exchange terdaftar. Sebagian dari dana tersebut kemudian dipindahkan ke wallet lainnya dan Binance.
“Investigasi mengungkapkan bahwa alamat tempat penyitaan mata uang kripto tersebut memiliki hubungan dengan dana dari 36 korban lainnya,” jelas Kantor Kejaksaan Distrik Massachusetts dalam pernyataan resminya.
Pig Butchering Masih Jadi Modus Favorit
Selama proses penyelidikan, terungkap bahwa para pelaku memanfaatkan korban dengan teknik manipulatif. Mereka awalnya membangun kepercayaan dengan korban, lalu membujuknya untuk ikut dalam investasi palsu.
Tidak berhenti di situ, pelaku juga memanfaatkan kedekatan dengan korbannya untuk melakukan pembayaran tambahan.
Semuanya akan terlihat normal dan biasa saja sampai ketika korban menyadari bahwa dirinya adalah mengalami penipuan dan aktor yang menjalankan aktivitas tersebut ternyata berada di luar negeri.
Modus penipuan yang berkedok investasi, seperti pig butchering, dipercaya masih akan menjadi teknik utama penjahat. Laporan dari Biro Investigasi Federal (FBI) menyebutkan, pada tahun lalu saja, kerugian yang diakibatkan penipuan investasi mencapai US$4,57 miliar atau lebih dari Rp70 triliun.
Menariknya, 86,21% dari jumlah tersebut atau sekitar US$3,94 miliar berasal dari penipuan yang berkedok investasi kripto. Kebanyakan korban terpikat akan janji keuntungan selangit, sehingga mereka rela untuk menyetorkan sejumlah dana dengan harapan bisa mendapatkan untung secara instan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.