FTX, perusahaan kripto yang telah bangkrut, baru saja mengajukan gugatan terhadap beberapa perusahaan investasi AS di pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat (AS). FTX menganggap para entitas tersebut ikut bertanggung jawab terhadap keruntuhan perusahaan dan menuntut dana pengembalian lebih dari US$700 juta atau sekitar Rp10,4 triliun dari para tergugat.
Dari 16 dakwaan yang diajukan, FTX menyasar perusahaan investasi K5 Global, Mount Olympus Capital, SGN Albany Capital, serta pihak lain yang memiliki hubungan dengan Michael Kives, selaku pendiri K5 Global, dan Bryan Baum.
Michael Kives sendiri merupakan mantan asisten dari Hillary Clinton, seorang politisi kawakan di Amerika Serikat yang cukup berpengaruh.
Selain sebagai asisten salah satu politisi AS, Michael Kives juga bekerja sebagai agen Hollwood untuk banyak klien, termasuk mantan Gubernur California, Arnold Schwarzenegger, dan penyanyi kondang Katy Perry.
Saat dalam proses kebangkrutan, manajemen baru FTX menuding bahwa pendiri perusahaan, yaitu Sam Bankman-Fried (SBF), menggelontorkan banyak dana ke Michael Kives dan entitas yang dimilikinya demi kepentingan pribadinya.
“SBF menyetujui perintah transfer US$700 juta ke K5, Baum, dan Kives pada tahun 2022. Dia [SBF] beralasan pemindahan dana tersebut dimaksudkan untuk menjaga koneksi sebagai upaya penyelamatan sebelum FTX bangkrut di November 2022,” jelas gugatan tersebut.
Proses transfer dilakukan melalui Alameda Research ke Kives, yang kala itu masih menjabat sebagai asisten Clinton sewaktu menjadi Senator AS. Namun, dalam kesepakatan yang mereka buat, disebutkan proses transfer dikirim ke perusahaan cangkang SGN Albany dan Mount Olympus Capital.
Adapun gugatan yang saat ini dilayangkan oleh FTX meminta pengembalian dana dari SBN Albany Capital dan Mount Olympus Capital.
Dalam proses tersebut, sebenarnya terdapat kekhawatiran dari karyawan terkait pengembalian dana. Akan tetapi, SBF menepis hal tersebut dan menyebut investasi yang dilakukan untuk memoles pengaruh politiknya.
K5 Mengaku Tidak Bersalah
Menyikapi tuntutan tersebut, K5 menyebut bahwa gugatan yang dilakukan FTX tidak berdasar. Menurutnya, hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan SBF adalah murni hubungan bisnis.
Juru Bicara K5, Elizabeth Ashford, bahkan menyebutkan bahwa jalinan yang terbangun antara FTX dan K5 adalah hubungan yang adil, bersifat jangka panjang, dan saling menguntungkan.
Di samping itu, dalam pengaduan tersebut, terungkap pula bahwa SBF, melalui perusahaan cangkangnya, melakukan transfer dana sebesar US$214 juta milik FTX untuk membeli saham minoritas di merek Tequilla 818 milik model ternama asal Amerika Serikat, Kendal Jenner.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dari nilai aset entitas yang dimaksud. Pasalnya, pada saat itu, Tequila 818 hanya memiliki valuasi senilai US$2,94 juta.
FTX Berhasil Tarik Kembali Dana Sumbangan
Sejak memulai proses kebangkrutan, FTX di bawah manajemen baru telah berhasil memulihkan lebih dari US$7 miliar aset untuk membayar kembali pelanggan yang mengalami pembekuan akun.
Awal bulan ini, FTX sudah berhasil menarik kembali dana sumbangan yang diberikan ke The Metropolitan Museum of Art (The Met) senilai US$550 juta. Dalam pengajuan ke Pengadilan Kebangkrutan AS, dijelaskan bahwa The Met menerima 2 kali pembayaran, pertama pada Maret 2022 senilai US$300 ribu dan di bulan Mei sebesar US$250 ribu.
Donasi tersebut difasilitasi oleh West Realm Shires Services, yaitu sebuah entitas yang mengoperasikan FTX.US.
Kemudian, manajemen baru FTX juga berupaya menarik seluruh dana sumbangan yang disalurkan pada 180 politisi AS. Data dari Unusual Whales menyebutkan SBF telah memberikan US$42 juta pada Partai Demokrat dan “uang gelap” pada Partai Republik.
Bagaimana pendapat Anda tentang FTX yang menggugat pengembalian dana sebesar US$700 juta? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.