Kementerian Keuangan Rusia mengajukan konsep RUU yang menyerukan penggunaan kripto untuk pembayaran settlement internasional.
RUU bertajuk On Digital Currencies itu diperkenalkan pada bulan Februari lalu. RUU tersebut akan memperbaiki draf sebelumnya yang berusaha untuk melarang kripto sebagai bentuk pembayaran, alih-alih mengeksplorasi manfaatnya sebagai sarana investasi.
RUU baru ini mempertimbangkan proposal yang dibuat oleh Kementerian Pembangunan Ekonomi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pembangunan Digital, Layanan Pajak Federal, dan Pusat Proyek Nasional dari Pusat Analisis.
Rencananya, Kementerian Keuangan akan mendiskusikan RUU baru tersebut dengan Partai Rusia Bersatu.
Penggunaan Aset Kripto untuk Settlement Internasional Punya Lingkup Terbatas
Perwakilan dari bank sentral Rusia menyatakan bahwa meski penggunaan cryptocurrency untuk perdagangan asing memungkinkan secara teori, tapi aplikasi seperti itu memiliki ruang lingkup yang terbatas. Ia mengatakan bahwa cryptocurrency melayani pembayaran yang jauh lebih sedikit daripada sistem pembayaran tradisional, dan regulator internasional bisa mendeteksi transaksi besar, lalu menghentikannya.
Pada bulan Februari, bank sentral Rusia mengajukan larangan terhadap cryptocurrency, mencakup mining cryptocurrency, sirkulasi, dan juga kepemilikan aset kripto. Mereka bahkan tak segan menetapkan denda sebesar 1 miliar rubel bagi siapa saja yang melanggar aturan itu.
Dari sejak invasi Rusia terhadap Ukraina, Binance telah menutup akses untuk deposit dan trading kripto dengan warga Rusia yang memiliki aset di atas US$10.000 (~10.000 EUR). Saat ini, Rusia memiliki cadangan senilai US$630 miliar, dengan setengah di antaranya disimpan di luar negeri pada bank komersil dan bank sentral asing.
Di samping itu, RUU dari bank sentral Rusia juga akan menghalangi bank untuk terlibat dalam layanan kripto dan memiliki cryptocurrency.
Apakah Ini Upaya untuk Menghindari Sanksi?
Maxim Bashkatove, Kepala Legal Development Direction di Center of Strategic Research, mengatakan bahwa proposal untuk menggunakan aset kripto sebagai sarana settlement transaksi asing di Rusia memang sudah dipertimbangkan selama beberapa waktu.
Bashkatove menekankan jika menggunakan cryptocurrency seperti ini tidak akan disalahartikan sebagai cara Rusia menghindari sanksi, melainkan sebagai altenatif dari protokol perbankan internasional, seperti SWIFT, MasterCard, dan Visa, yang semuanya sudah menarik diri dari Rusia.
Ia mengatakan pula bahwa aplikasi cryptocurrency ini selaras dengan salah satu prinsip asli cryptocurrency, yaitu menghapus perantara dari transaksi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.