Token APEX telah melonjak lebih dari 600% dalam seminggu terakhir, menandai rekor tertinggi baru di tahun 2025 dan mengikuti momentum reli token decentralized perpetuals exchange.
Namun, kekhawatiran meningkat karena analis menunjukkan potensi tanda bahaya, termasuk indikasi pembelian signifikan oleh orang dalam.
Mengapa Harga ApeX Protocol (APEX) Melonjak?
SponsoredSebagai konteks, APEX adalah native token dari ApeX Protocol, sebuah decentralized derivatives protocol lintas chain. Token ini telah ada di pasar cukup lama, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$3,83 pada Mei 2024.
Meskipun mengalami banyak naik turun setelahnya, lonjakan besar minggu lalu sangat mencolok. Pada 26 September, nilai APEX melonjak 262% dari US$0,53 menjadi US$1,92. Pengumuman kolaborasi antara ApeX, Mantle, dan Bybit memicu lonjakan tersebut.
Menjelang akhir pekan, APEX mencapai US$2,7, menandai harga tertingginya sejak akhir Juni 2024. Reli ini semakin kuat setelah ApeX Protocol meluncurkan program pembelian kembali token.
“Mulai minggu depan, 50% dari pendapatan harian ApeX Protocol akan dialokasikan untuk membeli kembali token APEX dari pasar terbuka, ditambah dengan komitmen sebesar US$12.000.000. Seiring waktu, alokasi ini akan meningkat secara bertahap, mencapai hingga 90% dari semua pendapatan,” tim tersebut mengumumkan pada 28 September.
Namun demikian, altcoin ini mengalami koreksi. Data BeInCrypto Markets menunjukkan bahwa APEX turun 24,67% dalam sehari terakhir. Pada waktu publikasi, token ini diperdagangkan pada harga US$1,74.
Sponsored Sponsored
Meski mengalami penurunan, reli eksplosif APEX membuatnya masuk dalam daftar koin trending dan top gainer mingguan di CoinGecko dengan apresiasi lebih dari 600%.
Apakah Reli APEX Berkelanjutan, atau Hanya Manipulasi Pasar yang Terselubung?
Sementara itu, reli harga ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat pasar.
Sponsored Sponsored“Dua hari lalu, saya bertanya apakah bybit terlibat dengan APEX dan dukungan mengatakan tidak. Hari ini CEO bybit men-tweet tentang mereka, sepertinya saatnya untuk keluar dari penipuan. Mengubah versi dua hari setelahnya adalah pekerjaan iblis,” seorang pengguna mengatakan.
Analis on-chain DeFi Tracer menarik kesamaan antara APEX dan ASTER, berpendapat bahwa kedua token mengikuti pola yang sama dari pasokan tipis dan lonjakan yang didorong oleh hype.
Dia mengklaim hanya sekitar 4% dari pasokan ASTER yang beredar, dengan sisanya terkonsentrasi di enam wallet founder, membuat manipulasi lebih mudah.
Analis tersebut menyarankan bahwa APEX mencerminkan pengaturan ini, dengan pengumuman CEO Bybit Ben Zhou tentang kolaborasi Mantle–ApeX memicu lonjakan kapitalisasi pasar dari sekitar US$25 juta menjadi US$300 juta. Menurutnya, ‘pembelian besar oleh orang dalam’ berperan dalam memicu reli ini.
Sponsored“Wallet: 0xb88f3bc2ad32d3d256e26347d1ad24332a18185d. Memegang: 413k $APEX = ~US$1 juta. Wallet ini mendorong token naik. Manipulasi berat dengan pool dan pembelian kembali, wallet ini adalah bagian dari itu,” analis tersebut menyatakan.
Di samping pembelian kembali, ApeX meluncurkan Ape Season 1 dengan janji untuk mendistribusikan 69 juta Ape Points selama 12 minggu.
“Ape Points Anda secara langsung menentukan bagian Anda dari airdrop di masa depan,” tim tersebut menambahkan.
Namun demikian, lagi-lagi, komentator pasar menyuarakan skeptisisme terhadap langkah ini.
“Dump setelah pengumuman ini benar-benar terlihat seperti tim APEX sedang menjual aset mereka, sehingga pembelian kembali senilai US$12 juta dilakukan pada harga yang jauh lebih rendah sebelum lonjakan penipuan berikutnya,” seorang pengguna menulis.
Jadi, meskipun kenaikan meteorik APEX menyoroti bagaimana katalis pasar dapat memicu reli eksplosif di pasar kripto, kekhawatiran yang meningkat menimbulkan keraguan atas keberlanjutan keuntungan ini.
