Michael Saylor mengumumkan bahwa Strategy (sebelumnya MicroStrategy) baru saja menambah kepemilikan Bitcoin senilai US$584 juta. Manuver teranyar ini menjadikannya salah satu entitas dengan cadangan BTC terbesar di dunia. Harga Bitcoin pun ikut terdongkrak, sementara akumulasi ini memperkuat kepercayaan pasar.
Namun, ekspansi agresif ini tidak terlepas dari beban utang yang signifikan. Dengan posisi seperti ini, kecil kemungkinan Strategy bisa melepas Bitcoin tanpa memicu gejolak pasar.
Akumulasi Bitcoin Strategy Makin Agresif
Strategy (sebelumnya Microstrategy) telah melewati fase volatil dalam beberapa pekan terakhir. Selama berbulan-bulan, perusahaan ini konsisten menjadi salah satu holder Bitcoin terbesar di dunia, hanya saja intensitas akumulasinya naik turun secara drastis dalam kurun waktu belakangan ini.
Namun kemarin, Michael Saylor mengumumkan bahwa Strategy kembali memborong Bitcoin dalam jumlah signifikan:
“Strategy telah menambah 6.911 BTC senilai ~US$584,1 juta dengan rata-rata harga ~US$84.529 per BTC, mencatat BTC Yield 7,7% YTD 2025. Per 23 Maret 2025, Strategy memegang 506.137 BTC yang diperoleh dengan total US$33,7 miliar, setara US$66.608 per BTC,” ujar Saylor di media sosial.
Pasar Bitcoin saat ini berada dalam fase volatilitas tinggi, dan Strategy turut terkena imbasnya. Bulan lalu, perusahaan mulai menawarkan STRK, yakni instrumen sekuritas perpetual, guna membiayai pembelian BTC dalam skala besar.
Tak lama sebelum akuisisi kemarin (24/3), mereka menggenjot penawaran sahamnya lebih dari US$200 juta.
Langkah ini tak ayal menghidupkan kembali strategi investasi mereka, namun juga serta-merta membawa tantangan besar. Secara fundamental, Strategy nyaris tak punya opsi untuk menjual Bitcoin tanpa mengguncang pasar secara drastis.
Perusahaan membiayai akuisisi ini lewat utang dalam jumlah besar, tetapi kondisi arus kasnya masih negatif. Konsistensi Saylor dalam membeli BTC menjaga sentimen pasar tetap positif, namun komunitas terus mengamati dengan saksama setiap pergerakan perusahaan.
Bahkan, transaksi dalam jumlah kecil pun tak luput dari sorotan. Jika utang Strategy menjadi tidak terjamin di tengah crash harga Bitcoin, maka komunitas bisa melihatnya sebagai sinyal bearish yang kuat.
Artinya, apa yang terjadi jika utang tidak terjamin Strategy turun jika harga Bitcoin turun? Komunitas akan menganggap likuidasi paksa sebagai sinyal yang super bearish.
Selain itu, ada pula ancaman dari kewajiban pajak perusahaan. Untuk sementara, harga Bitcoin masih menunjukkan pemulihan, tetapi kondisi ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Setelah aksi beli ini, MicroStrategy kini menampung lebih dari 500.000 BTC. Data mengungkap bahwa laju akumulasi perusahaan meningkat substansial sejak akhir tahun 2024. Hal ini meskipun harga Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) selama periode tersebut.
Saylor kini menjadi salah satu tokoh sentral dalam menjaga kepercayaan terhadap Bitcoin. Namun, jika pasar mengalami tekanan ekstrem, utang besar Strategy bisa berbalik menjadi bom waktu yang mengguncang ekosistem.
Bagaimana pendapat Anda tentang MicroStrategy yang kembali borong Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
