Trusted

Kepolisian Belanda Menahan Sosok Pria yang Diduga adalah Developer Tornado Cash

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pihak kepolisian Belanda baru saja menahan seorang pria yang diduga adalah developer dari layanan crypto mixer Tornado Cash.
  • Sebelumnya, di minggu ini, pemerintah Amerika Serikat mengenai sanksi terhadap Tornado Cash.
  • Usai penangkapan ini, kemungkinan bakal ada penangkapan lainnya atas pihak-pihak yang terlibat dengan Tornado Cash.
  • promo

Di hari Jumat (12/8), The Netherlands Crime Agency (FIOD) menahan seorang pria berusia 29 tahun di Amsterdam. Ia diduga sebagai developer layanan crypto mixer Tornado Cash, yang baru-baru ini baru saja dikenai sanksi dari Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS).

Tersangka diduga telah mensponsori aliran dana terlarang, pencucian uang, dan praktik mixing aset kripto melalui Tornado Cash, yang merupakan layanan crypto mixer terdesentralisasi di Ethereum.

“Hari ini tersangka dihadirkan di hadapan hakim pemeriksa, menambahkan bahwa ‘beberapa penangkapan tidak dikesampingkan,” ujar pihak FIOD.

Menurut FIOD, penangkapan tersebut bertujuan untuk memangkas crypto mixer yang telah memenuhi industri ini dan digunakan sebagai alat perampokan dana miliaran dolar dari banyak orang. Dilaporkan bahwa perusahaan crypto mixer itu telah menggembar-gemborkan manfaat privasi dengan meningkatkan anonimitas transaksi yang melibatkan cryptocurrency, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Berdasarkan penuturan dari pihak Departemen Keuangan AS, pelaku kejahatan siber juga menggunakan layanan crypto mixer lainnya untuk mencuci uang. Kemudian, mereka juga menuduh Tornado Cash gagal memblokir aset kripto bernilai lebih dari US$7 miliar agar tidak dicuri melalui peretasan oleh kelompok yang diyakini memiliki keterkaitan dengan Korea Utara.

“Meskipun jaminan publik [menunjukkan] sebaliknya, Tornado Cash sudah berulang kali gagal menerapkan pengendalian efektif yang dirancang untuk menghentikan dirinya dari pencucian dana untuk pelaku kejahatan siber secara rutin dan tanpa langkah-langkah dasar untuk mengatasi risikonya, ujar Brian E. Nelson, Wakil Sekretaris Departemen Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (8/8).

Tornado Cash Juga Dipakai dalam Kasus Harmony & Nomad

Di antara dana yang dicuci menggunakan Tornado Cash, ada dana bernilai US$104 juta dalam bentuk aset kripto. Adapun aset kripto tersebut merupakan hasil curian dari dua kasus peretasan yang berbeda, yakni peretasan bridge Harmony dan Nomad yang terjadi pada bulan Juni dan Agustus ini; sebagaimana disampaikan oleh pejabat Departemen Keuangan AS.

Crypto bridge sendiri adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memungkinkan pengguna mentransfer dana antar blockchain yang berbeda. Menurut para pakar keamanan siber, crypto bridge telah menjadi sasaran empuk peretas selama beberapa bulan terakhir.

Penerapan sanksi dan kabar penangkapan ini rupanya menyulut kemarahan publik. Sejumlah penggemar kripto mengatakan bahwa pemerintah mengejar perusahaan rintisan (start-up) yang sebenarnya bisa jadi berdampak baik bagi industri teknologi. Mereka berpendapat pula bahwa pemerintah tidak berfokus pada ekosistem mata uang digital yang lebih luas yang telah digunakan para kriminal dalam menyembunyikan jejaknya.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Remmy-Bahati.jpg
Remmy Bahati
Remmy Bahati adalah reporter kripto di Be[In]Crypto yang berbasis di New York, AS. Dia meraih gelar Master of Science dalam Jurnalisme dari Universitas Columbia di New York. Sebelum bergabung dengan Be[In]Crypto, Remmy bekerja untuk Law360 sebagai Asisten Berita Hukum; yang memantau Kongres AS, pengadilan federal dan negara bagian. Dia juga bekerja untuk PBB di Departemen Komunikasi Global. Sebagai seorang produser televisi, editor video, dan penulis, dia telah berkontribusi pada CNN...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori