Trusted

Kevin O’Leary Bilang Tornado Cash Layak Dikorbankan untuk Adopsi Institusional

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kevin O'Leary berpendapat bahwa entitas kripto, seperti Tornado Cash dan layanan yang sejenis, mencegah modal institusional nyata masuk ke ruang kripto.
  • Ia bahkan tidak segan menyatakan bahwa aplikasi crypto mixer service, seperti Tornado Cash, adalah bagian dari ‘budaya koboi kripto’ yang seharusnya tidak memiliki tempat di industri kripto.
  • Sebaliknya, dia berpendapat bahwa kripto membutuhkan ‘lingkungan berbasis aturan’ untuk menarik modal institusional nyata ke dalam industri aset digital.
  • promo

Kevin O’Leary, sosok pebisnis yang populer lewat acara televisi “Shark Tank”, mengatakan bahwa menekan aplikasi kripto yang mengacaukan kekuatan regulasi utama itu diperlukan. Dia berpendapat bahwa entitas kripto seperti Tornado Cash dan layanan serupa mencegah modal institusional nyata masuk ke ruang kripto.

Dalam diskusi bersama Crypto Banter di YouTube pada hari Jumat (12/8), Kevin O’Leary, yang juga dikenal sebagai Mr. Wonderful, menyatakan bahwa aplikasi seperti crypto mixer service Tornado Cash adalah bagian dari ‘budaya koboi kripto’ yang seharusnya tidak memiliki tempat di industri kripto.

Sebaliknya, dia berpendapat bahwa kripto membutuhkan ‘lingkungan berbasis aturan’ untuk menarik modal institusional nyata ke dalam industri aset digital.

Banyak dari peraturan merasa perlu menghapus protokol yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi anonim, seperti Tornado Cash. Selain itu, protokol seperti demikian berpotensi terlibat dalam kegiatan kriminal.

Kevin O’Leary: “Tidak Apa-apa Menangkap Developer Tornado Cash”

Dalam diskusi tersebut, Kevin O’Leary tidak menolak untuk mengungkapkan pendapatnya tentang penangkapan developer Tornado Cash, yaitu Alexey Pertsev.

“Pada akhirnya, tidak apa-apa untuk menangkap orang itu. Mengapa? Dia mengacaukan kekuatan utama regulasi. Jika kita harus mengorbankan dia, tidak apa-apa, karena kita ingin memiliki stabilitas di modal institusional itu,” jelas Kevin O’Leary.

Sosok yang juga dikenal sebagai seorang venture capitalist ini mengatakan bahwa minat institusional di sektor aset digital terus meningkat. Namun, O’Leary berpendapat bahwa mereka tidak akan benar-benar memasuki dunia kripto saat ‘koboi kripto’ sedang ‘menaiki pagar’.

Dia pun menegaskan, “Sampai kita menyingkirkan omong kosong ini, tidak akan ada stabilitas dalam modal institusional.”

Meski demikian, dia percaya bahwa industri kripto perlahan tapi pasti menyingkirkan para ‘koboi kripto’ ini.

“Saya pikir kita sampai ke tahap itu sekarang. Mungkin kita berada di babak ketiga atau keempat menuju itu, tapi saya bosan dengan omong kosong ‘koboi kripto’ ini. Saya ingin terlibat di tempat yang diatur ketika kita dapat menghasilkan miliaran dolar Amerika Serikat (USD). Saya tidak perlu menjadi ‘koboi kripto’, dan saya tidak ingin menjadi koboi karena saya bekerja di dunia yang diatur,” jelas Kevin O’Leary.

Dukungan untuk Tornado Cash

Namun, pendapat Kevin O’Leary bertentangan dengan sentimen banyak pihak di komunitas kripto. Pemerintah AS yang menjatuhkan sanksi pada Tornado Cash pada hari Senin (8/8) membuat marah banyak tokoh kripto terkemuka yang membela perlunya hak privasi dasar pada jaringan terdesentralisasi.

Salah satu pendiri Gnosis, Stefan George, pada hari Sabtu (13/8) menyatakan bahwa sebuah protokol yang membawa privasi sangat dibutuhkan dan software open-source harus diakui sebagai ekspresi kebebasan bicara.

Pengacara pengembang utama Chainlink, Patrick Collins, pada hari Selasa (9/8) mengatakan bahwa keputusan untuk menghapus akun GitHub Tornado Cash jauh lebih buruk daripada memberikan sanksi pada situs web. Pasalnya, kode adalah ucapan, dan dengan melakukan itu Kementerian Keuangan AS melanggar amandemen pertama konstitusi AS.

Bahkan, YouTuber kripto Lark Davis pada hari Senin (15/8) membuat asumsi alasan kreator Bitcoin, Satoshi Nakamoto, menghilang.

“Lihat saja [kasus] Tornado Cash dan developer yang ditangkap. Satoshi akan dipenjara jika mereka tahu siapa dia (dengan asumsi Satoshi Nakamoto masih hidup),” ujarnya.

Larry Cermak, yang merupakan VP of Research di The Block, pada hari Sabtu (13/8) menjelaskan bahwa tes desentralisasi paling akurat yang pernah ada adalah bagaimana protokol, front end, dan penyedia remote procedure call (RPC), bereaksi terhadap sanksi yang diberikan pemerintah AS terhadap Tornado Cash.

Cermak menyebutkan, “Kita perlahan menemukan banyak hal ‘hanya terdesentralisasi’ seperti keinginan para pendiri untuk masuk penjara. Siapa pun yang mematuhinya, menurut definisi, tidak cukup terdesentralisasi.”

Kemudian, Justin Sun, tokoh utama di balik TRON, pada hari Sabtu (13/8) lalu mengaku bahwa AAVE memblokir alamat crypto wallet miliknya setelah seseorang mengiriminya 0,1 ETH secara acak dari Tornado Cash. Kabar ini datang usai AAVE menjadi entitas kripto terbaru yang memblokir alamat crypto wallet yang terkait dengan Tornado Cash.

Sosok anonim pada hari Selasa (9/8) diketahui mengirim banyak transaksi Tornado Cash ke sejumlah alamat crypto wallet Ethereum populer dalam agenda yang tampaknya menjadi bahan olok-olokan. Langkah ini semacam bentuk protes terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah AS kepada Tornado Cash.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori