FalconX, platform aset digital untuk investor institusional, pada hari Rabu (22/6) mengumumkan bahwa mereka berhasil mengantongi pendanaan Seri D senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,2 triliun.
Putaran pendanaan kali ini dipimpin oleh sovereign wealth fund (SWF) Singapura yaitu GIC, bersama B Capital, dengan partisipasi dari Thoma Bravo, Wellington Management, Adams Street Partners, dan Tiger Global Management.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2018 ini sekarang memiliki valuasi mencapai US$8 miliar (Rp118,7 triliun), naik dari valuasi sebelumnya yaitu US$3,75 miliar (Rp55,6 triliun) dalam putaran pendanaan Seri C pada Agustus 2021. Hal ini membuat FalconX berani mengklaim bahwa diri mereka menjadi salah satu brokerage utama kripto paling berharga di dunia.
FalconX kini telah mengumpulkan total pendanaan lebih dari US$430 juta (Rp6,3 triliun) dari jajaran investor terkemuka di dunia, seperti Altimeter Capital, Accel, Mirae Asset Global Investments, Lightspeed Venture Partners, hingga American Express Ventures.
- Baca Juga: Deloitte & NYDIG Jalin Aliansi untuk Percepat Ketersediaan Layanan Keuangan Berbasis Bitcoin
Sekilas tentang FalconX
FalconX merupakan platform aset digital yang memungkinkan berbagai institusi mengakses dan mengelola semua strategi kripto mereka melalui single interface dan seamless workflows. Hal ini membuat para klien mudah untuk mengeksekusi trading, credit, dan clearing dalam satu tempat.
Penawaran crypto-as-a-service (CaaS) FalconX memperkuat bank-bank terkemuka, financial technology (fintech), dan aplikasi investasi, untuk dengan mudah menambahkan kripto ke penawaran produk mereka dengan tujuan memungkinkan miliaran pengguna berikutnya memasuki dunia kripto.
General Partner B Capital, Rashmi Gopinath, menjelaskan bahwa pihaknya bermitra dengan perusahaan-perusahaan yang akan memiliki dampak jangka panjang bagi industri dan pelanggan yang mereka layani.
Sebagai platform infrastruktur aset digital berbasis teknologi, B Capital menilai FalconX menyediakan penawaran produk holistik yang dipasangkan dengan eksekusi tidak tertandingi yang mendukung lebih dari 70 juta transaksi setiap bulan.
“Mereka berada di posisi yang baik untuk memimpin transisi institusional yang sedang berlangsung ke aset digital untuk tahun-tahun mendatang,” jelas Rashmi Gopinath.
Solusi yang FalconX tawarkan termasuk trade execution, credit & treasury management, prime offering, hingga market making. Saat ini mereka mengaku telah memiliki kantor di sejumlah tempat seperti di Silicon Valley, New York, Chicago, Bengaluru, dan Malta.
- Baca Juga: Platform Algo-Investment Advisor Delphia Dapat Suntikan Investasi US$60 Juta dari Multicoin Capital
Pertumbuhan FalconX Didorong Permintaan Market Institusional
FalconX menyatakan bahwa para investor kini berfokus pada perusahaan yang kuat, menguntungkan, dan berkelanjutan. Pada kuartal I/2022, perusahaan yang didirikan Raghu Yarlagadda dan Prabhakar Reddy ini mengaku memiliki kuartal orientasi pelanggan terkuat dalam sejarah mereka, meskipun public dan private market bergejolak.
Adapun pertumbuhan mereka didorong oleh permintaan dari beragam pelanggan market institusional yang mencari platform eksekusi yang andal di market kripto yang bergejolak, efisiensi modal untuk meningkatkan return, dan manajemen risiko yang kuat.
Founder & CEO FalconX, Raghu Yarlagadda, mengatakan bahwa FalconX adalah salah satu dari sedikit broker utama kripto yang tidak mengambil risiko market. Sehingga, tidak bertentangan dengan para klien dan strategi perdagangan mereka.
“Mengingat kondisi market baru-baru ini, ini sangat berharga bagi klien kami yang menuntut penyedia infrastruktur market yang andal. Investasi ini merupakan validasi dari fokus pertama klien kami, kesehatan dan kekuatan industri kripto, serta langkah menuju transformasi aset digital,” jelas Raghu Yarlagadda.
- Baca Juga: Platform Akuntansi & Pajak Kripto Ledgible Dapat Suntikan Investasi dari Thomson Reuters Ventures
Berada di Garis Depan Transformasi Aset Digital
FalconX mengaku bahwa pihaknya berada di tahap awal pergeseran menuju transformasi aset digital dan kripto dalam use-case pertama. Mereka yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama, setiap aset akan melalui masa transformasi, memanfaatkan tokenisasi, dan menjadi benar-benar global.
Hal ini diperkirakan akan membuka nilai yang tidak tertandingi dalam berbagai industri ketika likuiditas dan kredit dengan jam operasi 24/7 tidak ada sebelumnya.
Dari berbagai hedge fund hingga bermacam perusahaan fintech di dunia, FalconX menilai bahwa ruang rapat mereka akan difokuskan pada transformasi aset digital. FalconX mendorong transformasi ini dengan menciptakan infrastruktur dasar yang diperlukan untuk tidak hanya mengakses kripto, tetapi membuka jalan bagi aset tradisional seperti ekuitas untuk ditokenisasi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.