Tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) jelang perayaan keagamaan umat muslim, Idul Fitri (Lebaran) masih terus berjalan sampai saat ini. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, dana yang diberikan tidak hanya terbatas pada mata uang fiat saja. Aset kripto yang saat ini sudah mendunia juga sudah bisa digunakan sebagai THR bagi investor kripto.
Berkaca pada jumlah investor kripto tanah air, yang per Februari lalu sudah mencapai 22 juta pelanggan. Menunjukkan besarnya potensi yang berkembang dari ruang aset digital. Nah menangkap hal itu, salah satu crypto exchange Indonesia, Pintu mulai menghadirkan fitur “Kirim” atau “Send” mata uang kripto ke konsumen lainnya. Sebagai alternatif pengiriman THR bagi investor.
Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad dalam laporan Antara menyatakan, pengguna yang berkirim THR berbasis kripto juga bisa menyematkan kartu ucapan bertema Idul Fitri sesuai dengan keinginan pengguna.
“Momen membagikan THR saat Lebaran menjadi hal yang spesial. Untuk itu, kami menghadirkan cara baru mengirimkan THR dalam bentuk kripto melalui fitur Send atau Kirim,” jelasnya.
Selain itu lanjut Iskandar, THR dalam bentuk kripto ini bisa menjadi hadiah investasi jangka panjang.
Sebagai catatan, pemanfaatan momentum keagamaan untuk mendorong adopsi teknologi bukan baru kali ini saja terjadi. Pada tahun 2022, pemerintah Cina merilis angpau yang berisi CBDC Renminbi Digital sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak adopsi. Layanan baru tersebut memungkinkan penggunanya untuk berkirim CBDC ke keluarga maupun kolega saat Imlek.
Literasi Masih Rendah
Fitur anyar tersebut diklaim juga menjadi salah satu alat untuk memberikan edukasi tentang pentingnya berinvestasi, khususnya aset kripto kepada masyarakat. Sehingga pada akhirnya juga ikut mendorong adopsi serta mengakselerasi kesadaran tentang kripto di Indonesia.
Di sisi lain, harus juga diakui tingkat pemahaman masyarakat akan kripto masih tergolong rendah. Meskipun angkanya terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.
Hasil riset Consensys dan YouGov mengungkap, sekitar 63% masyarakat Indonesia masih sulit untuk memahami teknologi kripto sepenuhnya. Sementara hanya 31% yang mengaku pernah mendengar apa itu kripto dan memahami bagaimana cara kerja teknologi tersebut.
Kondisi tersebut menekankan perlunya akses pendidikan yang lebih luas terhadap seluruh lapisan masyarakat. Disamping itu, secara total, mayoritas masyarakat memang pernah mendengar tentang kripto. Terlihat dari 95% responden mengetahui hal tersebut.
Namun 48% dari jumlah itu menganggap bahwa teknologi kripto terlalu rumit dan hanya mereka yang mahir teknologi-lah yang mampu memasuki ekosistem tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang fitur baru Pintu yang memungkinkan pengiriman kripto sebagai THR Lebaran ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
