Token AI Agent kembali bangkit setelah mencatatkan kerugian hingga US$5 miliar pekan ini, akibat lonjakan popularitas DeepSeek.
Berbagai rintangan yang tengah dihadapi DeepSeek hari ini telah mengguncang sentimen pasar, mendorong pergerakan positif pada token-token AI Agent.
DeepSeek Hadapi Tekanan Berat
Pada hari Rabu (29/1), Alibaba resmi meluncurkan Qwen 2.5, sebuah model AI yang diklaim mampu mengungguli DeepSeek-V3. Pengumuman ini tak ayal seketika mengguncang kepercayaan investor soal keberlanjutan DeepSeek di sektor AI.
Masalah tak berhenti di situ, pasalnya OpenAI juga melayangkan tuduhan kepada DeepSeek belum lama ini. Mereka menuding DeepSeek telah menggunakan teknik “distilasi” untuk melatih model AI-nya dengan output dari OpenAI. Alhasil, hal itu berpotensi melanggar ketentuan layanan OpenAI.
“Model r1 dari DeepSeek sangat impresif, khususnya dalam hal apa yang dapat mereka tawarkan dengan harga tersebut. Kami tentunya akan menghadirkan model yang jauh lebih baik, dan yang lebih menarik lagi adalah hadirnya pesaing baru! Kami akan meluncurkan beberapa rilis,” tulis Sam Altman, CEO OpenAI, di X (dulu Twitter).
Teknik ini memungkinkan model yang lebih kecil untuk meniru kinerja model yang lebih besar dengan biaya yang jauh lebih rendah. Lebih penting lagi, hal ini memunculkan kekhawatiran etis serta hukum di kalangan komunitas riset AI.
Menambah rumit masalah DeepSeek, otoritas perlindungan data Italia juga telah memulai investigasi terkait penggunaan data pribadi mereka.
Akibatnya, aplikasi DeepSeek telah diblokir di toko Apple dan Google di Italia.
“DeepSeek tidaklah se-istimewa itu, satu-satunya hal yang membuatnya lebih baik adalah karena Anda bisa menggunakannya secara gratis. Cina tahu bahwa AS tidak akan bisa bersaing dengan produk yang lebih murah dan gratis. Alih-alih bersaing, AS justru ingin melarang aplikasi ini di negaranya. Satu-satunya solusi bagi AS adalah melarang pesaingnya,” tulis Mo Magoda di X (dulu Twitter).
Token AI Agent Alami Pemulihan Pasar
Menyusul perkembangan ini, token-token AI Agent yang sempat menderita kerugian besar awal pekan ini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Virtuals Protocol telah meroket lebih dari 8%, sementara AIXBT dan ai16z masing-masing meraih kenaikan lebih dari 10% karena para investor mengalihkan perhatian mereka ke proyek AI terdesentralisasi.
Koreksi pasar ini terjadi setelah lonjakan awal DeepSeek yang mengalihkan perhatian dari aset crypto berbasis AI, yang menyebabkan penurunan tajam dalam hal valuasinya.
Pada awal pekan ini, DeepSeek meluncurkan asisten AI-nya, yang bersaing dengan model-model yang ada namun beroperasi dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Tak heran, inovasi ini memantik aksi jual yang masif di saham-saham teknologi AS. Perusahaan seperti Nvidia bahkan kehilangan US$589 miliar dari kapitalisasi pasarnya. Sebagai imbasnya, harga saham perusahaan crypto mining dan aset crypto berbasis AI pun mencatat penurunan tajam.
Beruntung, seiring hype mulai mereda, pasar pun mulai melihat potensi kelemahan dari model AI baru ini.
Juga, beberapa meme coin DeepSeek palsu telah bermunculan di decentralized exchange (DEX). Meskipun DeepSeek telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak terafiliasi dengan aset kripto manapun, faktanya para penipu masih bergentayangan memanfaatkan hype ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang rebound altcoin AI ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
