Charlie Munger, Wakil Ketua perusahaan investasi Berkshire Hathaway, telah menyerukan agar regulator Amerika Serikat (AS) mengikuti jejak China untuk melarang industri kripto.
Dalam opininya yang terbit di WSJ pada hari Rabu (1/2), rekan kerja dari investor kawakan Warren Buffett ini mengaitkan munculnya kripto dengan kesenjangan regulasi karena aset kripto bukanlah mata uang, komoditas, atau sekuritas (efek).
“Sebaliknya, itu adalah ‘kontrak perjudian’ dengan keunggulan hampir 100% untuk tuan rumah [penyedia layanan] tersebut, yang dilakukan di negara ketika kontrak perjudian secara tradisional hanya diatur oleh negara bagian [di AS] yang bersaing dalam kelemahan,” ungkap Charlie Munger.
Menurutnya, AS sekarang harus memberlakukan undang-undang (UU) federal AS baru yang mencegah hal itu terjadi.
Alasan Kripto Harus Dilarang di AS
Charlie Munger memperkuat narasinya dengan menyebut bahwa dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan swasta besar atau kecil di AS telah mengeluarkan ribuan kripto baru. Hal itu kemudian ‘menjadi publik’ dengan diperdagangkan tanpa pra-persetujuan pengungkapan dari regulator.
Dalam beberapa kasus, dia menyebut banyak bagian besar dari suatu proyek kripto telah dijual ke promotor hampir tanpa bayaran. Setelah itu, publik membeli dengan harga yang jauh lebih tinggi tanpa sepenuhnya memahami pra-dilusi yang menguntungkan promotor dari suatu proyek kripto.
“Semua kapitalisme liar dan berbulu ini sangat mirip dengan yang dijelaskan dalam sebuah komentar yang sering dikaitkan dengan Mark Twain [seorang novelis], yang dianggap pernah mengatakan bahwa, ‘Tambang adalah lubang di tanah dengan pembohong di atasnya,’” kata Charlie Munger.
AS Perlu Mencontoh Cina dalam Hal Kripto
Terkait penegakan regulasi untuk kripto, Charlie Munger memberikan contoh yang dapat membimbing regulator AS ke dalam tindakan yang diklaimnya baik.
Dia memberi tahu bahwa pemerintah Cina melarang kripto karena menilai akan memberikan lebih banyak kerugian daripada keuntungan.
“Apa yang harus dilakukan AS setelah larangan kripto diberlakukan? Nah, satu tindakan lagi mungkin masuk akal. Berterima kasihlah kepada pemimpin Komunis Cina atas teladannya yang luar biasa tentang akal sehat [dalam melarang kripto],” tutup opini Charlie Munger.
Charlie Munger dan Warren Buffett Setia Mengkritik Kripto
Dua sekawan Berkshire Hathaway dikenal sebagai tokoh yang anti-kripto. Warren Buffett, selaku Ketua dan CEO Berkshire Hathaway, pada Mei 2018 sempat membuat salah satu pernyataan paling fenomenal tentang Bitcoin.
“[Bitcoin] mungkin racun tikus yang dikuadratkan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Charlie Munger mengatakan bahwa perdagangan kripto ‘hanya demensia’.
Pada tahun 2021, Charlie Munger menyebut kesuksesan relatif Bitcoin sebagai ‘menjijikkan’ setelah dia menyinggung bagaimana Bitcoin digunakan oleh penculik dan pemeras. Setahun kemudian, pria berusia 99 tahun ini menyebut Bitcoin sebagai investasi dalam ketiadaan.
Beda Pendapat Co-founder Microsoft dan Apple tentang Bitcoin
Selain dua sekawan dari Berkshire Hathaway, Bill Gates yang merupakan co-founder Microsoft, pada Februari 2021 juga sempat menyoroti apakah Bitcoin terlalu berisiko bagi investor ritel dan buruk bagi lingkungan terkait aktivitas mining dalam menciptakan BTC baru.
“Elon Musk memiliki banyak uang dan dia sangat canggih, jadi saya tidak khawatir Bitcoin-nya akan naik atau turun secara acak. Saya pikir orang-orang terjerumus ke dalam hal ini, yang mungkin tidak memiliki banyak uang untuk disisihkan. Pikiran umum saya adalah, jika Anda memiliki lebih sedikit uang daripada Elon Musk, Anda mungkin harus berhati-hati,” kata Bill Gates mengingatkan.
Bill Gates memiliki alasan mengapa dirinya bukanlah seorang penggemar kripto. Dalam sesi Ask Me Anything (AMA) yang diadakan di Reddit pada 19 Mei 2022, Bill Gates menjawab berbagai pertanyaan termasuk hal yang berkaitan dengan kripto.
“Saya tidak memiliki [kripto] apa pun. Saya suka berinvestasi pada hal-hal yang memiliki hasil yang berharga. Nilai perusahaan didasarkan pada bagaimana mereka membuat produk yang hebat,” jelas Bill Gates.
Atas jawaban tersebut, seorang netizen di Reddit mengomentari hal ini dengan mengatakan, “Dia [Bill Gates] berteman dengan Warren Buffett [yang anti-Bitcoin], jelas pertanyaannya sudah terjawab.”
Berbeda dengan Bill Gates, co-founder Apple, Steve Wozniak, justru memuji Bitcoin dalam wawancara dengan Business Insider pada Maret 2022. Dia menggambarkan cryptocurrency dengan market cap atau kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu sebagai ‘matematika emas murni’.
Selain ‘kemurnian matematisnya’, Wozniak dalam wawancara dengan Yahoo Finance pada Oktober 2021, juga menyukai Bitcoin karena, sains, matematika, logika, dan pemrograman komputer, serta pasokannya yang terbatas.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.