Pasar kripto mengalami penurunan substansial pada Sabtu (13/4). Bitcoin dan sejumlah mata uang digital lainnya terjun bebas hampir 10%.
Pemicu utama penurunan ini adalah eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah, khususnya akibat serangan Iran ke Israel.
Serangan Iran Picu Penurunan Pasar Kripto
Pasar kripto mengalami kejatuhan harga yang signifikan sebagai reaksi atas tindakan Iran baru-baru ini. Terbukti, beberapa altcoin anjlok hingga dua digit. Sebut saja Bitcoin yang telah mengalami penurunan tajam sebesar US$6.000 hanya dalam beberapa menit pasca serangan tersebut. Spesifiknya, aset digital unggulan ini tergelincir dari kisaran harga US$68.000 menjadi US$60.800. Beruntung, harganya berhasil rebound ke level US$64.400 pada saat pelaporan.
Tak ketinggalan, Ethereum juga turun dari kisaran harga US$3.200 menjadi US$2.800, kemudian kembali pulih ke angka US$3.000. Sementara barisan aset lainnya seperti BNB, Solana, dan Dogecoin juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 5%, 8%, dan 10% dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Faktanya, kondisi ini mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi para trader. Data dari Coinglass mengungkapkan bahwa total sekitar US$962,40 juta terlikuidasi. Mayoritas ditanggung oleh kalangan holder dengan posisi bullish / long yang mengalami kerugian sebesar US$771,76 juta. Sementara, trader yang mengambil posisi short menderita kerugian sebesar US$199,63 juta akibat penurunan pasar ini.
Kemudian di sektor DeFi, tercatat likuidasi yang melampaui angka US$120 juta. Ini menjadi capaian angka likuidasi tertinggi untuk tahun ini, per data Parsec.
Peluang Buy the Dip?
Adapun analis dari QCP Capital mengaitkan aksi jual massal baru-baru ini dengan peran Bitcoin sebagai lindung nilai makro proxy selama akhir pekan. Hal ini membuatnya sangat terpengaruh oleh reaksi “risk-off” secara langsung. Perusahaan ini menyebut bahwa situasi ini memberikan peluang bagi para trader untuk membeli saat harga turun. Ini merujuk pada profitabilitas historis dalam skenario serupa selama konflik geopolitik besar.
Sementara itu, Julio Moreno selaku kepala riset di CryptoQuant menyoroti bahwa aksi jual yang terjadi telah menyetel ulang profit trader yang belum terealisasi menjadi nol. Di samping itu, kondisi semacam ini juga kerap menandai titik bottom selama periode bull market.
“Setelah aksi jual hari ini, profit trader yang belum terealisasi (area ungu) berada di titik terendah sejak awal Februari (10%). Selain itu, harga makin dekat dengan harga terealisasi trader sebesar US$58.000,” tambah Moreno.
Meski demikian, konflik di Timur Tengah masih mencekam. Iran bahkan mengeluarkan peringatan serangan lebih lanjut apabila Israel berniat membalas serangan drone mereka. Negara yang dikenai sanksi berat ini menyatakan bahwa mereka menganggap masalah ini telah selesai. Namun, mereka memperingatkan akan adanya reaksi yang lebih keras jika Israel melakukan “kesalahan” lagi.
“Aksi militer Iran ini merupakan respons atas agresi rezim Zionis terhadap gedung diplomatik kami di Damaskus. Masalah ini bisa dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih keras. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang bajingan, di mana AS harus menjauh!”
Misi Permanen Republik Islam Iran untuk PBB
Bagaimana pendapat Anda tentang konflik Timur Tengah serta imbasnya ke pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.