Lihat lebih banyak

Korban Crypto Winter Tambah Banyak, Osprey Funds Ikut PHK 15 Karyawan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Osprey Funds diketahui telah melakukan PHK terhadap 15 karyawannya secara bertahap dan hanya menyisakan sedikit pekerja di tahun ini.
  • Sumber yang mengetahui permasalahan tersebut mengungkapkan bahwa gagalnya produk hedge fund yang dirilis Osprey Funds menjadi salah satu alasan dilakukannya perampingan.
  • Meski begitu, King percaya diri bahwa kinerja dan operasionalisasi perusahaan tetap kuat untuk tetap hadir di industri.
  • promo

Aksi yang dilakukan oleh perusahaan manajemen aset digital, Osprey Funds menambah panjang deret pelaku usaha di industri kripto yang memangkas tenaga kerjanya saat crypto winter. Sepanjang musim panas kemarin, Osprey Funds diketahui telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15 karyawannya secara bertahap. Tak berhenti di sana, perusahaan mengaku hanya menyisakan sedikit pekerja di tahun ini.

Dengan jumlah tenaga kerja yang kurang dari 10 orang, perusahaan mencoba peruntungannya untuk tetap menjalankan bisnis sembari menghindari kebangkrutan. Seorang sumber mengabarkan bahwa jumlah tersebut sudah termasuk 4 orang yang duduk di kursi pimpinan perusahaan.

Chief Executive Officer (CEO) Osprey Funds, Greg King, mengatakan perusahaan melakukan PHK pada musim panas dan musim gugur kemarin. Hal itu dilakukan seiring dengan melandainya pasar kripto. Meski begitu, King percaya diri bahwa kinerja dan operasionalisasi perusahaan tetap kuat untuk tetap hadir di industri.

“Hal tersebut sejalan dengan penurunan yang terjadi di pasar,” jelas King.

Untuk diketahui, perusahaan sudah melakukan penyesuaian jumlah karyawan sejak Agustus lalu. Tepatnya dari 22 pekerja menyusut menjadi 19. Kemudian, per 28 November, Osprey kembali melakukan penyesuaian dengan menurunkan satuan kerjanya hingga bersisa 4 karyawan saja. Sumber yang mengetahui permasalahan tersebut mengungkapkan bahwa gagalnya produk hedge fund yang dirilis perusahaan menjadi salah satu alasan dilakukannya perampingan.

Osprey Funds Menambah Panjang Daftar PHK di Sektor Kripto

Osprey Funds sendiri merupakan perusahaan manajemen investasi yang memiliki beberapa produk. Mulai dari, Osprey Polkadot Trust, Osprey BNB Chain Trust, Osprey Bitcoin Trust (OBTC), Osprey NFT Fund, Osprey Polygon Trust, dan produk lainnya.

Untuk produk OBTC, sampai dengan 9 Januari, Osprey Funds memiliki total dana kelolaan sebesar US$47,82 juta yang tersedia di Fidelity Investment, Charles Schwab dan Ameritrade. Sedangkan, untuk Osprey Polkadot Trust (ODOT) memiliki total dana kelolaan sebesar US$3,62 juta.

Tekanan yang menimpa para pelaku usaha di industri kripto juga dialami oleh Silvergate Capital. Bank yang terkenal sangat ramah terhadap aset kripto itu dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 200 orang tenaga kerjanya atau sekitar 40% dari total karyawan.

Pemangkasan jumlah karyawan Silvergate Capital terjadi lantaran dana simpanan perusahaan dalam bentuk kripto ambruk. Total dana simpanan pelanggan aset digital Silvergate Capital terpangkas sekitar US$8 miliar menjadi US$3,8 miliar di akhir Desember kemarin. Padahal, pada 3 bulan sebelumnya, tepatnya di bulan September, jumlah dana simpanan yang dikelola Silvergate masih bertengger di angka US$11,9 miliar.

Musim dingin yang menerpa industri kripto juga membuat Silvergate menunda peluncuran produk solusi pembayaran berbasis blockchain yang telah diambil alih dari Diem Group.

Fakta-fakta itulah yang akhirnya membuat Silvergate harus menyesuaikan langkah agar tetap bisa menjalankan operasionalnya dengan baik.

PHK Perusahaan Teknologi Masih Akan Terjadi sampai Paruh Pertama Tahun Ini

Ilustrasi PHK Karyawan Kripto | BeInCrypto

Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Tercera, Chris Barbin, menuturkan pemangkasan tenaga kerja di sektor teknologi akan terus berlanjut hingga tengah tahun 2023. Perusahaan perangkat lunak diprediksi akan mengambil bagian terbesar dari hal tersebut.

Ragam aksi PHK yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan membuktikan bahwa tidak ada yang kebal terhadap penurunan pasar kripto. Terlebih lagi, sengkarut yang berawal dari kegagalan FTX di akhir tahun menyeret beberapa perusahaan kripto lainnya, sehingga menambah berat perjalanan industri baru tersebut di tahun ini.

Namun, menatap perjalanan di tahun ini, banyak pihak yang optimistis bahwa pasar kripto akan kembali cerah. Founder Altana Digital Currency Fund, Alistair Milne, misalnya. Ia memprediksi harga Bitcoin (BTC) akan kembali melambung ke level US$45.000. Walau demikian, hal itu sangat tergantung dengan inflasi yang terjadi. Sebagai pengingat, tahun 2024 akan masuk periode halving Bitcoin yang dipercaya mampu mendongkrak harganya menjadi lebih tinggi lagi.

“Harga  bisa mencapai level tertinggi US$300 ribu di akhir tahun depan. Ini bukan waktunya untuk menjadi bearish,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori