Lihat lebih banyak

Korea Selatan Pacu Peluncuran Bursa Komoditas Digital Berbasis Blockchain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Korea Selatan, melalui Pemerintah Kota Busan, tengah memacu peluncuran Bursa Komoditas Digital Terdesentralisasi pada paruh kedua 2023.
  • Hal tersebut merupakan gerbang awal untuk membangun bursa komoditas digital berbasis blockchain pertama di dunia.
  • Dalam keterangan resmi disebutkan, Pemerintah Kota Busan akan mengusung konsep yang memungkinkan aset-aset yang ditokenisasi tersebut bisa memiliki potensi peningkatan nilai.
  • promo

Pemerintah Korea Selatan, melalui Pemerintah Kota Busan, tengah memacu peluncuran Bursa Komoditas Digital Terdesentralisasi pada paruh kedua tahun ini. Demi mempercepat rencana tersebut, Walikota Busan menggelar Pertemuan Komite Promosi Pendirian Bursa Aset Digital Busan Pertama dengan Komite Promosi pada hari ini (19/1). Hal tersebut merupakan gerbang awal untuk membangun bursa komoditas digital berbasis blockchain pertama di dunia.

Fakta tersebut menyiratkan bahwa pemerintah kota setempat menggeser urgensi pembentukan bursa kripto yang rencananya juga akan dibangun oleh Busan. Namun, terlepas dari itu, Bursa Komoditas Digital Terdesentralisasi yang akan didirikan juga tetap mengusung semangat industri aset virtual.

Nantinya, setiap produk akan ditokenisasi untuk kemudian diperdagangkan secara adil menggunakan sistem blockchain. Dalam keterangan resmi disebutkan, Pemerintah Kota Busan akan mengusung konsep yang memungkinkan aset-aset yang ditokenisasi tersebut bisa memiliki potensi peningkatan nilai. Oleh karena itu, tidak sembarang komoditas yang bisa dijadikan token. Beberapa komoditas yang termasuk dalam golongan bisa diperdagangkan dalam lembaga tersebut adalah real estate, kapal dan hak kekayaan intelektual.

“Selama ini, sulit bagi masyarakat umum untuk berinvestasi di barang komoditas tersebut karena harganya yang sudah terlalu tinggi. Namun lewat pemanfaatan blockchain, masyarakat dapat dengan mudah bertransaksi dengan uang yang lebih sedikit,” jelas Pemerintah Kota Busan.

Lebih lanjut dijelaskan, posisi Busan yang selama ini memang sudah terkenal kaya akan berbagai konten budaya. Berbagai perhelatan akbar digelar di sana, mulai dari Busan International Film Festival hingga pameran video game G-Star. Hal seperti itu bisa menjadi bentuk dari tokenisasi kekayaan intelektual yang berasal dari film dan juga game.

Selain itu, komoditas yang selama ini sering di perdagangkan; seperti emas, logam mulia, produk pertanian dan peternakan, juga bisa diubah menjadi token dan diperdagangkan di Bursa Komoditas Digital Terdesentralisasi.

Menjadi Pijakan Pembentukan Bursa Aset Digital

Ketua Komite Promosi Pendirian Pertukaran Aset Digital Busan, Kim Sang-min, mengungkapkan dengan terciptanya Bursa Komoditas Digital Terdesentralisasi akan menarik minat dam modal dari global untuk berkumpul bersama dalam infrastruktur teknologi yang canggih.

Sebagai tahap awal, tim pendiri akan mulai menggodok rencana pendirian perusahaan yang ditargetkan rampung pada bulan Februari mendatang. Setelah itu, tim baru akan mulai melakukan pengujian sistem perdagangan beserta berbagai fitur yang ada di dalamnya. Mulai dari penyelesaian deposit, evaluasi pencatatan dan juga pemantauan pasar akan dilakukan secara terpisah di masing-masing lembaga. Hal itu penting karena aksi tersebut digadang-gadang akan menjadi dasar bagi pendirian Bursa Aset Digital.

Menghindari Friksi dengan Regulator Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan Kembali Tunda Rencana Pajak Kripto ke 2025

Mengutip media lokal Busan.com, disebutkan bahwa berubahnya haluan dari Pemerintah Kota Busan dilandasi untuk menghindari gesekan dengan Otoritas Keuangan setempat. Mereka mengakui, jika membuat bursa aset digital yang akan mengatur tentang aset virtual atau security token offering (STO) berpotensi menciptakan banyak keterkaitan dengan regulator.

Maka dari itu, Bursa Komoditas Digital yang dimaksud juga hanya memperdagangkan berbagai investasi fragmen digital yang tidak termasuk ke dalam jenis sekuritas. Selain itu, konsep pembagian keuntungan juga berbeda dari jenis aset sekuritas.

Sang-min menambahkan Otoritas Keuangan mengklasifikasikan produk tertentu sebagai jenis sekuritas, jika terdapat distribusi pendapatan pada pemegangnya, dan hal tersebut tidak terjadi pada produk digital yang diusung oleh Bursa Komoditas Digital.

Di samping itu, mundurnya rencana pembentukan Bursa Aset Digital juga dipicu oleh adanya rencana dari Komisi Jasa Keuangan untuk memasukkan STO dalam aturan hukum pasar modal.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori