Trusted

Krisis First Republic Bank Kian Parah, Harga Bitcoin (BTC) Sempat Kembali Sentuh Level US$30.000

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin (BTC) sempat mencapai level US$30.000 pada hari Rabu (26/4) di tengah meningkatnya kekhawatiran krisis bank di AS.
  • Kenaikan harga Bitcoin dinilai dipicu oleh krisis kepercayaan yang kian parah terhadap First Republic Bank (FRC).
  • Kini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar level US$29.600.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) mengalami reli hingga sempat kembali menyentuh level US$30.000 pada hari Rabu (26/4) di tengah meningkatnya lagi kekhawatiran pada krisis bank di Amerika Serikat (AS).

Kabar ini datang setelah sebelumnya harga BTC sempat jatuh sejak 19 April lalu hingga ambrol ke level di bawah US$27.000 pada hari Selasa (25/4) kemarin.

Harga Bitcoin mulai berangsur naik secara drastis sejak awal hari Rabu. Kini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar level US$29.600.

Grafik harga Bitcoin (BTC) setelah kabar krisis First Republic Bank
Grafik harga Bitcoin (BTC) dalam 14 hari terakhir | Sumber: CoinGecko

Krisis First Republic Bank

Kenaikan harga Bitcoin dinilai dipicu oleh krisis kepercayaan yang kian parah terhadap First Republic Bank (FRC).

Harga saham FRC yang diperdagangkan di New York Stock Exchange terpantuh jatuh 49,37% hanya dalam satu hari pada Selasa lalu. Penurunan terbaru ini menambah parah kinerja saham tersebut yang telah jatuh sedalam 94,5% sejak awal tahun ini.

Sentimen negatif ini dipicu oleh laporan penurunan deposit First Republic Bank lebih dari US$100 miliar pada kuartal I/2023. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa bank itu bisa kembali meramaikan krisis bank di AS (Silvergate Capital, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank) dan di Eropa (Credit Suisse) yang telah menggema pada Maret lalu.

Secara lebih rinci, deposit First Republic Bank turun dari US$176,43 miliar pada kuartal IV/2022 menjadi US$104,47 miliar pada kuartal I/2023. Bank ini diketahui mendapatkan bantuan sebesar US$30 miliar dalam bentuk deposit gabungan dari perbankan besar AS, termasuk Bank of America, Citigroup, JPMorgan Chase, dan Wells Fargo.

Tanpa simpanan US$30 miliar yang disediakan oleh bank-bank besar tersebut, penurunan simpanan First Republic Bank akan mencapai hampir US$102 miliar. Pengungkapan data ini ke publik meningkatkan kekhawatiran tentang solvabilitas bank regional itu.

Selain kabar ini, koresponden senior dari Fox Business, Charles Gasparino, pada hari Selasa kemarin mengatakan bahwa para bankir yang bekerja dengan First Republic Bank sekarang mengharapkan bank itu diambil alih oleh pemerintah AS.

“Mereka mengharapkan First Republic Bank disita oleh kurator pemerintah AS setelah menghabiskan solusi dari sektor swasta seperti penjualan aset dan menemukan pembeli. Pejabat di bank-bank besar percaya bahwa bank sentral AS (Federal Reserve / The Fed) pada minggu lalu siap untuk mengambil alih First Republic Bank sebelum pengumuman pendapatan yang menghancurkan harga saham bank tersebut,” jelas Charles Gasparino.

Ada Minat Beli Bitcoin Setiap Kali Krisis Perbankan Muncul

Adapun ketidakpastian nasib First Republic Bank telah menghidupkan kembali narasi seputar posisi Bitcoin sebagai safe haven, jenis investasi yang akan bertahan atau meningkat nilainya selama masa gejolak market.

Awal bulan ini, co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, Arthur Hayes, memberi tahu bahwa kripto berfungsi sebagai lindung nilai terhadap risiko dari sistem perbankan tradisional.

Selain itu, data menunjukkan bahwa indikator koefisien korelasi Bitcoin dengan pasar saham telah turun sejak awal bulan April ini. Sedangkan, korelasi Bitcoin dengan emas semakin kuat.

Kenaikan harga Bitcoin juga dinilai disebabkan oleh prospek suntikan likuiditas baru ke market dari The Fed atau lembaga lain di tengah ketidakpastian seputar nasib First Republic Bank.

Benjamin, co-founder firma analitik kripto Jarvis Labs, menerangkan bahwa pasti ada minat beli pada Bitcoin setiap kali masalah perbankan muncul.

“Namun, itu tidak harus menjadi terjemahan dari likuiditas yang benar-benar masuk ke market kripto dalam hal ini, tetapi lebih karena antisipasi bahwa itu akan terjadi,” terang Benjamin.

Sementara itu, Mike Novogratz, tokoh utama di balik perusahaan investasi kripto Galaxy Digital, pada hari Selasa kemarin menyebut Bitcoin juga merupakan Credit Default Swap (CDS) berdaulat.

Sebagai informasi, CDS adalah produk derivatif yang memberi kompensasi kepada pemiliknya jika terjadi gagal bayar utang atau peristiwa kredit lainnya pada suatu entitas seperti perusahaan.

Bagaimana pendapat Anda tentang krisis First Republic Bank dan dampaknya terhadap harga Bitcoin (BTC)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori