Trusted

Optimisme Berbuah Manis, Laju Hash Rate Riot Platforms Naik 3 Kali Lipat

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Riot Platforms tercatat mampu meningkatkan laju hash rate mining Bitcoin mereka tumbuh lebih dari 3 kali lipat menjadi 9,7 Eh/s.
  • CEO Riot Platforms mengatakan bahwa tahun lalu merupakan tahun pertumbuhan dan aset, karena perusahaan juga berhasil mencetak rekor produksi Bitcoin bulanan.
  • Sampai dengan akhir tahun lalu, Riot mengklaim berhasil mencetak 5.554 bitcoin, yang lebih tinggi 46% dibanding capaian di tahun 2021.
  • promo

Crypto miner Riot Platforms Inc terus memacu bisnisnya di tengah pasar yang landai. Optimisme perusahaan terhadap aset kripto, khususnya Bitcoin (BTC), bakal kembali positif menjadi alasan utamanya. Maka dari itu, tak aneh jika Riot sepanjang tahun lalu berupaya untuk menggenjot kapasitas produksinya. Riot Platforms tercatat mampu meningkatkan laju hash rate-nya tumbuh lebih dari 3 kali lipat menjadi 9,7 Eh/s, sekaligus menjadi hash rate tertinggi sepanjang masa.

Chief Executive Officer (CEO) Riot Platforms, Jason Les, mengatakan bahwa tahun lalu merupakan tahun pertumbuhan dan aset, karena perusahaan juga berhasil mencetak rekor produksi Bitcoin bulanan. Hal tersebut merupakan salah satu strategi Riot Platforms untuk bisa tetap berkembang di tengah kondisi yang menantang.

Tiga infrastruktur mining perusahaan, yang berada di fasilitas Rockdale, berhasil rampung pada tahun lalu. Kemudian, 1 infrastruktur mining lainnya masih digeber. Menurut target, infrastruktur tersebut rampung di kuartal pertama tahun ini. Dikebutnya penyelesaian infrastruktur mining Riot Platforms bukanlah tanpa alasan. Perusahaan tengah mengejar target laju hash rate 12,5 Eh/s di paruh kedua tahun 2023.

“Pada pertengahan tahun lalu, Riot sudah mulai mengembangkan proyek mining di Fasilitas Corsicana. Ditargetkan pada kuartal empat tahun ini proyek tersebut bisa terselesaikan,“ jelasnya dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut dijelaskan, meningkatnya hash rate berpengaruh terhadap total produksi Bitcoin Riot Platforms. Sampai dengan akhir tahun lalu, Riot mengklaim berhasil mencetak 5.554 bitcoin. Jumlah tersebut lebih tinggi 46% dibanding volume produksi Bitcoin di tahun 2021 yang hanya mencapai 3.812 bitcoin.

Selain mendorong laju produksi, perusahaan crypto miner juga harus mampu mengelola mahalnya tarif listrik. Dalam hal ini, Riot Platforms sukses mendapatkan US$27,3 juta dalam bentuk kredit listrik yang dialirkan lewat jaringan ERCOT di Texas. Hal itu merupakan bentuk kompensasi atas adanya permasalahan yang terjadi pada tahun 2022, ketika Texas dilanda cuaca ekstrem yang sempat mengganggu operasional para miner.

Les mengatakan bahwa kredit daya yang diterima setara dengan 1.815 bitcoin, dengan asumsi harga harian rata-rata Bitcoin setiap bulannya.

Harga Bitcoin Turun, Pendapatan Mining Riot Platforms Lesu

Meskipun jumlah produksi Bitcoin Riot melonjak, namun harga pasar Bitcoin pada tahun 2022 justru tiarap. Selama 12 bulan di tahun lalu, harga Bitcoin sudah anjlok 64,06%, yakni dari US$46.319 di awal tahun 2022, kemudian jatuh di level US$16.644 pada akhir tahun.

Hal itu membuat pendapatan dari lini bisnis mining Riot Platforms anjlok ke level US$156,9 juta. Capaian itu sudah turun 14,91% dibanding periode yang sama tahun 2021 US$184,4 juta.

“Nilai Bitcoin yang ditambang pada tahun lalu juga lebih rendah dari tahun 2021. Dari US$45.744 menjadi US$28.245. Meski begitu penurunan pendapatan mining berhasil di tahan dengan adanya peningkatan jumlah produksi dan juga jumlah miner yang dikelola,“ tambah Les.

Secara total, pendapatan Riot Platforms pada tahun lalu mampu bergerak ke arah positif. Terdapat peningkatan sebesar 21,57%, dari US$213,2 juta di akhir tahun 2021 menjadi US$259,2 juta. Naiknya pendapatan yang bersumber dari hosting data center dan pendapatan teknik menjadi katalis utamanya.

Tercatat segmen bisnis hosting  mampu mengantongi pendapatan sebanyak US$36,9 juta atau lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang sebesar US$24,5 juta. Sedangkan, untuk segmen pendapatan teknik, angkanya juga naik menjadi US$65,3 juta.

Tanggung Rugi US$509,6 Juta

Pada tahun 2022, Riot Platforms mampu menurunkan biaya mining menjadi US$11.225 per bitcoin. Pencapaian ini kontras dengan posisi 2021, yang sebesar US$11.939. Meski begitu, perusahaan tetap tidak mampu menahan pembengkakan kerugian.

Les mengungkapkan bahwa saat tahun lalu, Riot Platforms mengalami rugi bersih sebesar US$509,6 juta. Jumlah tersebut membengkak lebih dari 30 kali lipat dari posisi kerugian pada 2021 yang hanya mencapai US$15,4 juta. Menggelembungnya kerugian Riot dipengaruhi oleh biaya penurunan nilai non-tunai sebesar US$538,6 juta, termasuk penurunan nilai goodwill sebesar US$335,6 juta.

Sebagai catatan, ketika tahun lalu, Riot Platforms mengoperasikan 88.556 miners dan akan bertambah menjadi 111.216 miners  di akhir tahun ini. Hal tersebut dipercaya bakal mampu mendorong kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik lagi.

Secara terpisah, Riot juga mengajukan perubahan untuk laporan keuangan tahun 202 dan 2021. Menurut mereka, laporan tersebut sudah tidak bisa lagi digunakan secara akurat, lantaran perubahan akuntansi terkait cara penghitungan BTC di neraca keuangan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori