Lava Network, sebuah proyek blockchain modular, pada hari Kamis (15/2) mengumumkan bahwa mereka mengumpulkan suntikan dana segar US$15 juta (Rp235,18 miliar) dari para investor yang dipimpin Jump Capital, Haskey Capital, dan Tribe Capital.
Jajaran investor Lava Network termasuk Alliance, Node, North Island, Quiet, Finality, Dispersion Capital, Interop Ventures, serta sejumlah investor awal dari penyedia infrastruktur kripto; seperti Alchemy, Blockdaemon, ConsenSys (Infura), dan QuickNode.
Proyek baru ini sedang membangun jaringan modular yang memudahkan para developer dan pengguna mengakses blockchain melalui Remote Procedure Call (RPC) dan pengindeksan.
RPC adalah cara bagi aplikasi berkomunikasi dengan blockchain dan sangat penting bagi Web3. Semua aplikasi kripto harus membuat permintaan RPC untuk mengirim dan mengambil data blockchain. Adapun pengindeksan dan subgraf menawarkan permintaan data yang lebih khusus.
Ingin Permudah Akses ke Blockchain Apa Pun
Pihak Lava menilai lanskap penyedia infrastruktur saat ini sangat terfragmentasi dan kompleks. Sehingga, para developer sering kali harus melakukan pengorbanan mengenai apa dan di mana mereka harus membangun.
Adapun Lava hadir sebagai market tiga sisi tanpa izin (permissionless) untuk data blockchain. Singkatnya, Lava berperan sebagai jaringan akses data modular untuk meningkatkan akses ke blockchain apa pun.
Siapa pun dapat menambahkan chain dan Application Programming Interface (API) sebagai modul ke Lava, dengan setiap modul dilayani oleh jaringan operator node yang bersaing untuk menawarkan layanan terbaik.
RPC adalah layanan pertama yang didukung oleh protokol Lava dan mengeklaim telah membantu para developer membuka inovasi di lebih dari 30 chain.
Di waktu yang akan datang, Lava bertujuan untuk menghadirkan pendekatan modular ke oracle, sequencer, dan infrastruktur data lainnya, yang berfungsi sebagai penyimpanan segalanya yang bersifat permissionless untuk layanan Web3 apa pun.
Lava Kenalkan Program Poin Magma
Yair Cleper, pendiri dan kontributor inti Lava, mengatakan bahwa visi pihaknya adalah untuk membuka inovasi di seluruh Web3 dengan memberikan fleksibilitas total kepada para developer untuk membangun infrastruktur yang paling berkinerja dan scalable.
“Untuk waktu yang lama, penyedia infrastruktur memutuskan jaringan mana yang akan mereka layani. Mereka mengendalikan kunci semua pintu. [Sementara itu,] para developer menggunakan Lava untuk membangun apa pun, di mana pun,” ungkap pendiri Lava.
Lava telah bekerja secara langsung dengan berbagai ekosistem melalui program RPC Publik Berinsentif, dan para penyedia node yang bergabung dengan Lava telah menerima ratusan ribu insentif token dari berbagai chain, termasuk NEAR, EVMOS, dan AXL. Inisiatif yang diluncurkan pada Oktober 2023 itu telah menandatangani kemitraan dengan NEAR, Evmos, Exelar, Starknet, Koii, Agoric, dan lain sebagainya.
Dalam kesempatan terbaru ini, Lava memperkenalkan Magma, program poin baru menjelang peluncuran mainnet mereka pada semester I/2024. Artinya, akan ada airdrop potensial dari proyek ini.
Dengan Lava, para developer dan pengguna dapat berkontribusi pada blockchain apa pun tanpa perlu repot menjalankan node mereka sendiri.
Para pengguna bisa mendapatkan poin Magma dengan terhubung ke berbagai blockchain melalui Lava. Poin Magma bisa diperoleh lewat sejumlah crypto wallet di Ethereum, NEAR, Starknet, Evmos, dan Axelar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.