Lihat lebih banyak

Jadi Kompetitor Celestia, Avail Jalin Kolaborasi dengan Developer L2 StarkNet

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Avail mengumumkan kolaborasi dengan StarkWare untuk meningkatkan data availability bagi app-chain yang didukung validitas dalam jaringan StarkNet L2.
  • Solusi ketersediaan data ini akan diintegrasikan ke dalam app-chain StarkNet yang dikembangkan menggunakan Madara.
  • Infrastruktur ini akan tersedia bagi Madara chain untuk digunakan setelah rilis mainnet Avail yang dijadwalkan pada kuartal I/2024.
  • promo

Avail, proyek yang bersaing dengan Celestia, pada hari Rabu (20/12) mengumumkan kolaborasi dengan StarkWare. Tujuannya meningkatkan ketersediaan data (data availability / DA) untuk app-chain atau layer-3 (L3) yang didukung validitas dalam jaringan StarkNet layer-2 (L2).

Solusi ketersediaan data ini akan diintegrasikan ke dalam app-chain StarkNet yang dikembangkan menggunakan Madara, sebuah sequencer yang dapat disesuaikan. App-chain itu akan beroperasi sebagai L3 di ekosistem StarkNet.

Sequencer adalah komponen kunci dari L2, yang menggabungkan transaksi dari berbagai pengguna dan meneruskannya ke blockchain utama seperti Ethereum. Adapun Madara ingin menjadi decentralized sequencer.

Selanjutnya, L3 di StarkNet akan dapat memanfaatkan Avail untuk ketersediaan data dalam berbagai mode. Mode itu mencakup Validium dan Sovereign Rollups, yang masing-masing menawarkan manfaat unik dalam hal efisiensi dan finalitas pemrosesan transaksi.

Lapisan layer di ekosistem StarkNet | Sumber: Avail
Lapisan layer di ekosistem StarkNet | Sumber: Situs resmi Avail

Infrastruktur ini akan tersedia bagi Madara chain untuk digunakan setelah rilis mainnet Avail yang dijadwalkan pada kuartal I/2024.

Saat ini, para developer dapat mulai bereksperimen dengan interface ketersediaan data untuk Madara di testnet. Mainnet Madara diharapkan aktif pada kuartal II/2024.

Andalkan Avail dan Madara untuk Perkuat Ekosistem StarkNet

Terkait kemitraan ini, Abdelhamid Bakhta, selaku Lead Exploration of StarkNet, mengatakan bahwa Madara bukan sekadar sequencer, tetapi adalah alat transformatif yang memungkinkan terciptanya app-chain yang dipesan lebih dahulu, memberikan pengurangan biaya besar-besaran, kontrol yang dipersonalisasi, dan bidang inovasi yang sebelumnya tidak dapat dicapai dalam infrastruktur blockchain.

Sebagai informasi, StarkWare adalah pengumbang utama di balik L2 StarkNet.

Tesis multi-layer StarkWare menghadirkan blockchain L2 sebagai solusi skalabilitas tujuan umum untuk Ethereum. Sementara itu, L3 yang dibangun di atas StarkNet menawarkan penyesuaian dan eksperimen dengan biaya lebih rendah tanpa perlu membangun di atas layer-1 (L1) Ethereum secara langsung.

Dalam konteks ini, Avail bertujuan untuk lebih mengoptimalkan biaya dan kinerja untuk L3 itu, yang pada akhirnya menyelesaikan transaksi pada L2 StarkNet sebelum mencapai finalitas pada Ethereum.

Sekilas tentang Avail

Adapun Avail dimulai sebagai proyek blockchain modular di pengembang skalabilitas Ethereum Polygon Labs pada tahun 2020, dengan layer ketersediaan data yang dirancang untuk menskalakan jaringan blockchain.

Avail dipisahkan dari Polygon pada bulan Maret tahun ini, dipimpin oleh sang co-founder Anurag Arjun, yang meninggalkan Polygon dan mengakuisisi Avail.

Pada bulan April lalu, pemimpin penelitian Polygon, Prabal Banerjee, juga mengundurkan diri dan bergabung dengan Avail sebagai co-founder proyek itu.

Persaingan dengan Celestia dalam Solusi Ketersediaan Data

Solusi ketersediaan data kian menarik karena dapat mengurangi biaya sejumlah jaringan L2 baru yang menghasilkan banyak sekali data transaksi.

Pada gilirannya, hal itu mengarah pada kecenderungan menuju blockchain modular, ketika para developer beralih dari pendekatan satu ukuran untuk semua, ke model komponen-komponen terpisah dapat dipasang untuk memenuhi fungsi yang berbeda.

Kabar kemitraan Avail dan StarkWare datang setelah pada 12 Desember lalu, Celestia dan Polygon menjalin kerja sama.

Kolaborasi itu bertujuan memanfaatkan kemampuan layer DA Celestia pada Polygon Chain Development Kit (CDK), yang merupakan seperangkat alat untuk meluncurkan L2 Ethereum bertenaga zero-knowledge (ZK).

Integrasi layer DA Celestia yang unik dengan interoperabilitas ZK dan likuiditas terpadu yang dimungkinkan oleh Polygon CDK menurunkan hambatan untuk meluncurkan L2 dengan throughput tinggi di Ethereum.

Memasuki awal tahun 2024, solusi DA Celestia akan tersedia bagi para developer sebagai komponen yang mudah digunakan di antara opsi penyesuaian yang disediakan oleh Polygon CDK.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori