Trusted

Usai Surat Perintah Penangkapan Do Kwon Terbit, 3.313 BTC yang Diduga Milik Luna Foundation Guard Berpindah Tempat

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tak lama usai surat perintah penangkapan Do Kwon terbit, sekitar 3.313 bitcoin yang diduga milik LFG tiba-tiba ditransfer dari Binance menuju KuCoin & OKX.
  • Tim terkait yang mendeteksi adanya transfer ini lantas meminta KuCoin dan OKX untuk membekukan aset tersebut.
  • Melihat rentang waktu transfer kumpulan Bitcoin tersebut, Jaksa Korea Selatan pun memiliki kecurigaan adanya praktik pencucian uang, persembunyian, dan pelarian.
  • promo

Tidak lama setelah Pengadilan Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan Do Kwon pada 14 September lalu, sekitar 3.313 bitcoin (kurang lebih setara US$66,69 juta) yang diduga milik Luna Foundation Guard (LFG) tiba-tiba bergerak keluar dari Binance wallet menuju crypto exchange KuCoin dan OKX.

Menurut laporan pada hari Selasa (27/9) pukul 1 siang waktu setempat, Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul mengonfirmasi adanya transfer tersebut dan sebagian telah dibekukan. Kemudian, Bloomberg ikut menambahkan bahwa seorang pejabat di Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul juga mengonfirmasi laporan tersebut, tapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Sebagai informasi, Do Kwon adalah CEO Terraform Labs (TFL) yang merupakan entitas di balik ekosistem blockchain Terra yang memiliki native token LUNA. Sementara LFG merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk untuk mendukung ekosistem Terra dan menjaga stabilitas stablecoin TerraUSD (UST).

Ini adalah pertama kalinya dalam 4 bulan sejak Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul dan Tim Investigasi Gabungan Kejahatan Sekuritas Korea Selatan memulai penyelidikan skala penuh. Mereka memulai penyelidikannya pada pertengahan Mei lalu untuk menuntut Do Kwon dan timnya bertanggung jawab atas kerugian sekitar US$60 miliar yang dipicu oleh hancurnya ekosistem Terra. Aksi yang dilakukan penegak hukum Korea Selatan di antaranya adalah berupaya untuk membekukan aset Do Kwon.

Pembekuan Aset LFG untuk Pertama Kalinya

Merujuk dari data on-chain yang disediakan CryptoQuant, ditemukan bahwa crypto wallet LFG tiba-tiba dibuat pada 15 September di crypto exchange Binance.

Menurut pantauan, terdapat 3.313 bitcoin pada crypto wallet LFG di Binance yang ditransfer ke KuCoin dan OKX selama 3 hari, tepatnya dari 15 hingga 18 September. Setoran dilakukan 4 hingga 5 kali di masing-masing crypto exchange tersebut.

Tim gabungan segera menangkap adanya transfer ini dan mengirim permintaan pembekuan aset yang dimaksudkan ke KuCoin. Pihak KuCoin pun memenuhi permintaan tersebut dan akhirnya membekukan 1.354 bitcoin. Di sisi lain, OKX justru mengabaikan permintaan jaksa Korea Selatan untuk membekukan aset. Karena itu, 1.959 bitcoin yang ditransfer ke OKX ‘mungkin’ telah pindah ke tempat lain.

Kecurigaan Penyembunyian & Pencucian Uang

Jaksa Korea Selatan mengaku sedang menyelidiki dengan cermat terkait aktivitas ini, termasuk dugaan yang dapat digunakan untuk pencucian uang, persembunyian, dan pelarian.

Seorang mantan pejabat penuntut Korea Selatan mengatakan bahwa, “Dalam penyelidikan kriminal biasa, jika sejumlah besar uang dipindahkan dari rekening tersangka setelah dikeluarkannya surat perintah penangkapan, adalah wajar untuk melakukan penyelidikan intensif dengan kecurigaan pencucian uang dan penyembunyian.”

Seorang jaksa lain menambahkan, “Kami harus memeriksa dulu apakah itu akan digunakan sebagai dana evakuasi.”

Cara Menemukan Crypto Wallet LFG di Binance

Setelah surat perintah penangkapan Do Kwon dikeluarkan, CryptoQuant menyelidiki semua crypto wallet KuCoin dan OKX yang memiliki sejumlah besar Bitcoin yang disimpan selama sekitar seminggu. Kemudian, mereka memilih 100 crypto wallet dan menemukan crypto wallet LFG di Binance melalui analisis tambahan.

“CryptoQuant menentukan alamat Bitcoin baru yang dimiliki oleh LFG berdasarkan pola transaksi, aliran yang berdekatan, dan informasi material non-publik,” jelas peneliti CryptoQuant kepada Bloomberg dalam pernyataan melalui email.

Perlu diingat, KuCoin dan OKX adalah crypto exchange yang tidak terdaftar secara legal di Korea Selatan. Sehingga, muncul keraguan apakah mereka akan bekerja sama dengan agen investigasi.

Kemudian, penuntut mengirim permintaan ke 2 crypto exchange itu untuk bekerja sama dalam penyelidikan untuk membekukan Bitcoin berdasarkan fakta bahwa Do Kwon adalah tersangka yang melanggar Undang-Undang Pasar Modal Korea Selatan, serta tuntutan pidana yang menjeratnya. Sayangnya, hanya KuCoin yang bekerja sama, sementara OKX tetap diam.

Korelasi Adanya Transfer Bitcoin LFG & Klaim Sepihak Do Kwon

Jaksa Korea Selatan memperhatikan rentang waktu ketika sejumlah Bitcoin yang dimaksud ditransfer. Pasalnya, kumpulan Bitcoin itu langsung berpindah tempat setelah keluar surat perintah penangkapan Do Kwon. Sehingga dari sini, dapat dicurigai adanya upaya untuk pencucian uang, persembunyian, dan pelarian.

Dugaan ini merujuk bahwa satu hari setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan atau pada 15 September, crypto wallet LFG di Binance dibuat dan sebagian besar Bitcoin tiba-tiba mulai ditransfer.

Pada 18 September, 3 hari setelah sejumlah Bitcoin itu ditransfer, Do Kwon menegaskan di Twitter bahwa, “Saya tidak ‘dalam pelarian’ atau hal yang serupa. Bagi lembaga pemerintah mana pun yang telah menunjukkan minat untuk berkomunikasi, kami bekerja sama penuh dan kami tidak menyembunyikan apa pun. Kami sedang dalam proses membela diri di berbagai yurisdiksi. Kami telah memegang teguh integritas yang sangat tinggi, dan berharap untuk mengklarifikasi fakta selama beberapa bulan ke depan.”

Menariknya, secara kebetulan Bitcoin itu ditransfer ke crypto exchange KuCoin dan OKX pada hari yang sama. Jaksa Korea Selatan berfokus pada mengamankan ‘temuan baru’ untuk penyelidikan langsung Do Kwon berdasarkan transfer Bitcoin dan klaim sepihaknya.

Jika sebagian besar Bitcoin itu adalah untuk pelarian atau persembunyian Do Kwon, maka penjelasan darinya harus didengar karena dia berbohong di depan umum. Tentu saja, dia juga cenderung akan mengklaim bahwa transfer Bitcoin itu tidak terkait atau tidak dikenalinya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori