Trusted

Liga Inggris EPL Ajukan 2 Merek Dagang Terkait Kripto dan NFT, Ingin Ikuti Jejak Kesuksesan NBA?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • EPL dikabarkan telah mengajukan dua merek dagang terkait cryptocurrency dan NFT ke lembaga regulator di AS.
  • Kabar tersebut baru terungkap dalam cuitan Michael Kondoudis, yang merupakan pengacara merek dagang berlisensi USPTO.
  • Pengajuan merek dagang EPL mencakup pembuatan dan penjualan aset digital, pakaian virtual, cryptocurrency, serta data media yang terverifikasi oleh NFT.
  • promo

Premier League (EPL) atau Liga Premier Inggris dikabarkan telah mengajukan dua merek dagang terkait cryptocurrency dan non-fungible token (NFT) ke lembaga regulator di Amerika Serikat (AS). Kabar ini membuat gaduh para komunitas kripto di Twitter.

EPL merupakan liga sepak bola paling bergengsi di dunia dan paling banyak ditonton oleh penggemar si kulit bundar. Semua pemain bintang menginginkan bermain di liga ini. Dengan pengajuan dua merek dagang terkait kripto dan NFT, ini menjadi pertanda bagi adopsi massal kripto secara umum dan NFT secara khusus ke tingkat lanjut.

Merek dagang tersebut diajukan ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) pada 1 Juni 2022. Hal ini baru terungkap dalam tweet Michael Kondoudis yang merupakan pengacara merek dagang berlisensi USPTO pada hari Senin (6/6) kemarin.

Ajukan 2 Merek Dagang

Ada dua pengajuan yang berkaitan dengan penggunaan merek dagang yang terkait EPL. Pertama, berpusat pada nama liga dan logo ‘singa mengenakan mahkota dalam tampilan tiga perempat’. Kedua, tentang trofi piala yang dihiasi dengan singa di setiap pegangan dan mahkota di atasnya.

Adapun pengajuan merek dagang EPL memiliki cakupan yang luas. Hal itu meliputi pembuatan dan penjualan aset digital, pakaian virtual, cryptocurrency, serta file media yang terverifikasi oleh NFT.

Mereka juga memasukkan penggunaan merek dagang EPL yang berkaitan dengan metaverse ala Meta Platforms (perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp), seperti dalam perangkat virtual reality (VR), augmented reality (AR), hingga mixed reality software.

EPL Ingin Ikuti Kesuksesan NBA di Dunia NFT?

Seperti yang telah diketahui, NFT merupakan aset digital yang mewakili kepemilikan media, baik itu ilustrasi digital, gambar profil, atau musik, dan lain sebagainya. NFT umumnya dicetak pada blockchain publik, seperti Ethereum maupun Solana.

Market untuk NFT telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya terlihat pada tahun 2021, ketika semakin banyak perusahaan papan atas yang ikut berpartisipasi.

Salah satu proyek NFT paling terkenal di dunia olahraga adalah koleksi NFT NBA Top Shot yang dikembangkan oleh Dapper Labs dan diluncurkan pada 2020. Koleksi NFT tersebut baru-baru ini melampaui penjualan lebih dari $1 miliar, menurut CryptoSlam.

Mengingat kesuksesan NBA sebagai liga bola basket AS dalam memasuki dunia NFT, bisa jadi EPL juga mengincar peluang yang sama bermodal banyaknya penggemar sepak bola di berbagai belahan dunia yang menyaksikan Liga Inggris.

Namun, perlu diingat, saat ini kondisinya cukup berbeda dengan tahun 2021. Pada tahun ini, banyak sentimen, mulai dari konflik Rusia-Ukraina, hingga kondisi makro ekonomi yang turut berdampak pada market kripto; sehingga, disinyalir dapat berpotensi ‘menghalangi’ pertumbuhan market NFT ke tingkat lanjut.

Menilik Aktivitas Transaksi NFT di 2022

Berdasarkan catatan Chainalysis, volume transaksi NFT terpantau tumbuh signifikan sejak awal tahun 2021. Namun, pertumbuhan itu fluktuatif. Aktivitas NFT terlihat surut dan mengalir dari bulan ke bulan.

Pada bulan Januari tahun 2022, sejauh ini nilai yang mengalir ke market NFT melanjutkan pertumbuhannya pada tahun 2021. Akan tetapi, di tahun 2022 ini juga market NFT memasuki penurunan pada bulan Februari, dan kemudian mulai pulih pada pertengahan April.

Total nilai cryptocurrency dan nilai rata-rata per transaksi yang dikirim ke platform NFT secara mingguan | Sumber: Chainalysis

Secara keseluruhan, para kolektor NFT telah mengucurkan lebih dari US$37 miliar ke market NFT pada tahun 2022 per 1 Mei. Hal ini bahkan mengalahkan kecepatan total transaksi NFT sebesar US$40 miliar pada tahun 2021.

Jumlah aktif pembeli dan penjual NFT | Sumber: Chainalysis

Selain itu, sebanyak 950.000 alamat crypto wallet unik membeli atau menjual NFT pada kuartal I/2022. Angka ini naik dari 627.000 alamat crypto wallet unik pada kuartal IV/2021. Secara keseluruhan, Chainalysis melihat jumlah aktif pembeli dan penjual NFT meningkat setiap kuartal sejak kuarta II/2020.

Pada kuartal II/2022 per 1 Mei, terdapat 491.000 alamat crypto wallet unik yang telah bertransaksi NFT. Chainalysis melihat hal ini menempatkan market NFT pada kecepatan untuk melanjutkan tren pertumbuhan triwulanan dalam jumlah partisipasi.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori