Perusahaan rintisan berbasis kripto, Lighthouse Labs baru saja berhasil mendapatkan suntikan modal awal sebesar US$7 juta. Perusahaan sukses mencapai putaran pendanaan dalam tahap benih untuk membangun search engine metaverse.
Dunia metaverse yang tengah hype, menjadi ceruk pasar yang menarik bagi perusahaan untuk masuk dan menggarapnya. Alhasil, perusahaan-perusahaan berbasis kripto juga tertarik dan akhirnya membenamkan dananya di Lighthouse Labs.
Tengok saja mulai dari Animoca Brand, Accel hingga BlockTower bersama-sama ikut memimpin dalam putaran pendanaan tersebut. Selain itu, perusahaan modal ventura, seperti White Star Capital, Sparkle Ventures, Gemini Frontier Fund, The Graph, dan Tiny VC juga ikut serta.
Beberapa angel investor pun tak mau ketinggalan. Nama-nama besar, seperti Patricio Worthalter (pendiri POAP), Ryan Selkis (founder Messari), Alex Svanevik (founder Nansen), Thibault Launay (founder Exclusible), serta investor Web3 lainnya ikut dalam gelaran tersebut.
Perkembangan dunia metaverse yang terjadi begitu pesat memberikan ide bagi perusahaan untuk menciptakan bisnis yang berhubungan dengan teknologi yang sarat dengan realitas virtual dan augmented reality tersebut.
Memudahkan Pengguna untuk Berpindah Aplikasi atau Gim
Founder dan CEO Lighthouse Labs, Jonathan Brun, mengatakan, dunia metaverse seperti layaknya gim. Setiap penggunanya harus “melompat” dan “berpindah” untuk memainkan gim lainnya. Dengan teknologi yang tengah dibangun oleh Lighthouse Labs, setiap pengguna nantinya bakal bisa mengakses seluruh metaverse hanya dari satu titik.
“Kami yakin bahwa dunia virtual Web3 akan melebur menjadi satu untuk menjadikan metaverse terbuka sebagai tempat yang mudah dicari,” jelasnya.
Partner di Accel, Andrei Brasoveanu, menambahkan Lighthouse Labs memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari infrastruktur metaverse yang akan mempersatukan satu dengan lainnya.
“Kekuatan metaverse terleyak pada kemudahannya untuk ditemukan oleh berbagai pengguna, pencipta, dan juga merek,” tambahnya.
Jika tidak ada aral melintang, platform anyar besutan Lighthouse Labs siap meluncur di musim panas tahun ini.
Salah satu pencipta proyek metaverse, The Sandbox, juga mengapresiasi langkah Lighthouse Labs. Founder sekaligus COO The Sandbox, Sebastien Borget, menjelaskan, dalam metaverse setiap pengguna akan membuat identitas dengan avatar.
“Sehingga sistem navigasi akan sangat diperlukan untuk bisa menggabungkan metadata yang memfasilitasi konektivitas antar pengguna,” jelasnya.
Kemungkinan Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Metaverse
Meski tidak menyebutkan rencana kerjasama dengan pengembang metaverse, tapi kuat dugaan bahwa perusahaan ke depannya akan menggandeng pengembang ruang virtual tersebut. Pasalnya, skema pengumpulan data yang digunakan menggunakan data on-chain dan juga data off-chain.
Co-founder dan CTO Lighthouse Labs, Justine Massicote, mengatakan, peruahaan akan menggunakan subgraf untuk mengindeks informasi. “Sedangkan untuk off-chain, akan dikumpulkan lewat kemitraan langsung dengan perusahaan metaverse,” jelasnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.