Lihat lebih banyak

Makin Keras, SEC Sebut Produk Sekuritas Kripto Memilki Risiko Tinggi

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC memberi peringatan pada investor agar berhati-hati untuk berinvestasi pada aset kripto yang tergolong sebagai sekuritas.
  • Selain itu, menurut SEC penerapan laporan bukti cadangan alias proof of reserves (PoR) tidak sekomprehensif audit laporan keuangan.
  • Di tahun ini Kraken dan Coinbase ikut dianggap SEC tidak melakukan pendaftaran layanan staking dan beberapa produk lainnya sebagai sekuritas ke SEC.
  • promo

Genderang perang yang ditabuh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) terhadap industri kripto semakin santer terdengar. Setelah menyebut bahwa layanan staking merupakan sekuritas dan menjatuhkan denda para Kraken, kini salah satu regulator keuangan AS itu memberi peringatan pada investor agar berhati-hati untuk berinvestasi pada aset kripto yang tergolong sebagai sekuritas.

SEC menilai investasi yang dilakukan pada produk tersebut memiliki risiko tinggi dan tidak stabil. Terlebih lagi, dari setiap penawaran yang dilakukan, terdapat kemungkinan bahwa pemilik produk tidak mematuhi undang-undang yang ada di AS.

Selain itu, perusahaan yang menawarkan investasi ataupun layanan kripto bisa jadi juga tidak mematuhi aturan hukum yang berlaku, termasuk Undang-Undang Sekuritas Federal. Salah satu pasal dalam aturan tersebut menyebutkan bahwa perusahaan tidak boleh menawarkan atau menjual sekuritas sebelum melakukan pendaftaran di SEC.

Menurut SEC, hal itu penting karena penawaran yang tidak terdaftar kemungkinan tidak memberikan informasi yang dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan investasi. Padahal, hal detail informasi merupakal hal vital bagi calon investor untuk menilai apakah proyek yang ditawarkan benar-benar feasible atau tidak.

“Saat melakukan pendaftaran biasanya ada persayaratan bagi penerbit untuk memasukkan laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Independen. Dalam kasus sekuritas sebagai kripto, entitas harus melaporkan bukti cadangan sebagai bentuk dukungan terhadap dana pelanggan,” jelas SEC.

Selain itu, menurut SEC penerapan laporan bukti cadangan alias proof of reserves (PoR) tidak sekomprehensif audit laporan keuangan. Pasalnya, memang tidak ada audit khusus yang menjadi dasar dalam pelaporan informasi.

Definisi Kripto sebagai Sekuritas

SEC menambahkan, penentuan aset digital yang digolongkan sebagai sekuritas salah satunya dilihat apakah aset tersebut merupakan sebuah kontrak investasi. Nah Untuk itu terdapat 3 kriteria yang harus dipenuhi berdasarkan Howey Test.

Mulai dari adanya investasi uang, kemudian diakukan dalam perusahaan secara bersama dan memberikan harapan keuntungan yang masuk akal. Ketua SEC, GAry Gensler juga menyebut bahwa ada  banyak koin dan token kripto yang masuk sebagai sekuritas di bawah Howey Test.

“Jika seseorang mengumpulkan uang dengan menjual token dan pembeli mengantisipasi keuntungan berdasarkan upaya kelompok untuk mendukung penjual, itu adalah sekuritas,” ungkap Gensler.

SEC Mulai Tertibkan Pasar Kripto

Pergerakan kripto yang selama ini dikenal berada di ranah liar karena tidak ada aturan mulai ditertibkan. Beberapa upaya penegakan dilakukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Misalnya, pada tahun 2019 lalu, SEC mengajukan tuduhan atas Kik Interactive Inc yang menjual 1 triliun token digital.

SEC menuduh Kik melanggar UU Sekuritas Tahun 1933 yang menyatakan bahwa token Kik seharusnya didaftarkan sebagai sekuritas. Pengadilan juga memuuskan hal yang sama dan membuat Kik harus membayar denda sebesar US$5 juta.

Beberapa perusahan kripto juga mendapatkan tuduhan dari SEC adalah BlockFi dan Ripple Labs. Dalam perkembangan terbaru, di tahun ini Kraken dan Coinbase ikut dianggap SEC tidak melakukan pendaftaran layanan staking dan beberapa produk lainnya sebagai sekuritas ke SEC.

Kraken sudah bersedia membayar denda sebesar US$3 juta dan menutup layanan staking mereka. Sedangkan, Coinbase masih baru saja mendapatkan Wells notice terhadap produk staking, Coinbase Prime, Coinbase Earn dan Coinbase Wallet.

Chief Legal Officer Coinbase, Paul Grewal, berpendapat bahwa alih-alih membuat kerangka aturan terkait kripto, SEC memilih melakukan pengaturan lewat penegakan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori