Pemerintah Australia terus menggenjot penerapan aturan terkait kripto di negaranya. Mereka melakukan hal itu agar bisa memberikan kejelasan sikap dan keamanan bagi para investor aset digital setempat. Kabar terbaru menyebutkan bahwa pemerintah Negeri Kangguru akan mulai memetakan token kripto mana yang secara resmi bisa digunakan dan bagaimana penerapan aturannya.
Sikap positif tersebut mendapat sambutan baik dari banyak pihak. Pasalnya, adanya regulasi tersebut akan menjadikan Australia sebagai negara pertama yang melakukan pemetaan jumlah, jenis, dan kode dasar mata yang kripto yang ada.
Pemerintah Australia sendiri sebenarnya sudah sejak lama memimpikan hal itu; terlebih lagi, jika melihat besaran potensi yang ada dari kripto. Data dari kantor pajak setempat menyebutkan bahwa lebih dari 1 juta orang sudah “berinteraksi” dengan kripto sejak 2018 lalu.
Bendahara Australia, Jim Chalmers, mengatakan alasan pemerintah ingin meningkatkan sistem peraturan dalam dunia kripto adalah untuk memberikan perlindungan menyeluruh pada para konsumen dan juga investor.
“Selama ini, sebagian besar dari industri kripto tidak diatur. Oleh karena itu, langkah ini akan membuat pemerintah lebih mudah untuk merangkul teknologi baru yang inovatif dan meningkatkan perlindungan konsumen,” katanya.
Kerangka aturan yang akan pemerintah Australia luncurkan juga terkait dengan materi iklan yang selama ini berembus dari para pelaku usaha di bidang kripto. Menurut Chalmers, dengan pertumbuhan sektor kripto yang terus meluas, beberapa iklan kripto juga bisa muncul di perhelatan akbar. Dengan begitu, validitas materi iklan dan legalitas produk yang ditawarkan harus dipastikan sesuai dengan aturan yang berlaku, agar memberikan perlindungan yang memadai pada konsumen.
Banyak Pelaku Usaha di Australia yang Terima Kripto
Australia merupakan salah satu negara yang mengalami pertumbuhan terbaik dari segi adopsi kripto. Beberapa toko offline di sana bahkan sudah ada yang menerima aset kripto sebagai alat pembayaran; seperti, On The Run (OTR) misalnya. Perusahaan pemilik jaringan distribusi bahan bakar minyak itu sekarang sudah menerima pembayaran dengan menggunakan Bitcoin (BTC) ataupun aset kripto lainnya.
OTR menggandeng Crypto.com untuk bisa memberikan layanan kripto untuk 175 jaringan OTR yang tersebar di negara bagian Victoria, Australia Selatan dan Australia Barat.
Layanan yang mereka usung adalah Pay Merchant, sehingga memungkinkan proses penyelesaian pembayaran di OTR dengan menggunakan kripto. General Manager Crypto.com untuk wilayah Asia Pasifik, Karl Mohan, mengatakan opsi pembayaran menggunakan kripto muncul lantaran meningkatnya permintaan untuk kripto itu sendiri.
Selain itu, menurutnya, pelaku usaha juga bisa memanfaatkan aset digital menjadi lebih baik lagi. Penelitian yang Crypto.com lakukan menunjukkan pula bahwa 55% pelaku usaha dan konsumen ingin melakukan transaksi dalam kripto.
“Inovasi dalam OTR akan memastikan Australia untuk menjadi garis depan dalam evolusi sistem pembayaran menggunakan kripto,” ungkapnya.
Dalam penelitian oleh Australian Securities & Investments Commission (ASIC) menyebutkan bahwa dari 1.000 investor ritel yang menjadi responden survei, 44% di antaranya sudah memiliki aset kripto. Selain itu, 32% dari investor dilaporkan aktif membeli aset kripto setiap minggunya sejak Maret 2020. Kemudian, 23% lainnya dilaporkan menjual kripto yang mereka miliki setiap minggu.
“28% yang sudah bertransaksi kripto dilaporkan tidak pernah menjual kripto yang dimilikinya sejak Maret 2020,” tulis ASIC dalam laporan penelitiannya.
- Baca juga: Bank Sentral Australia Luncurkan Program Penelitian CBDC untuk Cari Potensi Manfaat Ekonominya
Kesenjangan Aturan dan Perizinan Kripto yang Akan Pertama Kali Diatur
Melihat tingginya minat investor, Chalmers menambahkan, jika langkah pertama yang akan mereka lakukan adalah dengan mengatasi kesenjangan aturan dan perizinan terkait kripto di Australia. Selain itu pemerintah juga akan meninjau struktur organisasi dan memeriksa kewajiban untuk pengamanan aset kripto pihak ketiga.
Komite Parlemen Australia, melalui laporan yang mereka terbitkan pada tahun lalu, menyebutkan bahwa salah satu masalah utama dalam hal aturan mata uang digital adalah kurangnya definisi standar terkait kripto; baik itu oleh regulator nasional maupun internasional.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik langkah pemetaan kripto dari pemerintah Australia ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.