Proyek blockchain asal Indonesia yang merupakan parachain Polkadot, Mandala Chain, berupaya untuk terus mendorong adopsinya bertambah masif. Melalui use case atau kasus penggunaan pertamanya, IDCHAIN, perusahaan menargetkan dapat meraup 10 juta digital wallet baru sebagai salah satu sarana untuk memverifikasi identitas secara daring.
Dalam laman media sosial Mandala Chain Foundation dijelaskan, IDCHAIN merupakan solusi identitas terdesentralisasi yang dibuat melalui kemitraan dengan pemerintah setempat. Selain itu, saat ini perusahaan mengaku juga tengah mengembangkan use case lainnya yang ada di sektor perbankan, asuransi kesehatan, serta tokenisasi aset dunia nyata (RWA).
“Kemitraan ini merupakan batu loncatan menuju masuknya 100 juta pengguna berikutnya ke dalam Web3. Sementara bagi Mandala, berfungsi sebagai pintu gerbang antara pasar blockchain global dan pasar negara berkembang,” jelas laporan.
CEO Mandala Chain, I Gede Putu Rahman Desyanta, secara terpisah mengungkapkan, Mandala Chain merupakan jaringan blockchain yang menawarkan keamanan dan transparansi data dengan mengembalikan kepemilikan data ke masyarakat.
Proyek ini sengaja dibangun untuk bisa membantu pemerintah, perusahaan, dan juga sektor ritel dalam melakukan integrasi data sekaligus melindungi privasi pengguna.
Pada tahun lalu, Mandala sudah merilis Mandala Chain Private Testnet Niskala. Proyek tersebut dirilis untuk menjadi penghubung antar jaringan dari luar maupun dalam Indonesia.
PANDI Rilis Whitepaper IDCHAIN
Untuk memperkuat penetrasinya, belum lama ini, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sudah merilis whitepaper infrastruktur IDCHAIN dan aplikasi e.id sebagai bentuk kontribusi untuk mewujudkan Indonesia berdaulat digital.
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, menjelaskan bahwa aplikasi e.id wallet dan IDCHAIN merupakan infrastruktur identitas digital indonesia yang akan menjadi cikal bakal infrastruktur kolaborasi identitas digital untuk kepentingan nasional dan global.
“Ini adalah aplikasi yang dimungkinkan untuk dipakai sebagai alat untuk melakukan verifikasi identitas,” jelasnya seperti dikutip Antara.
Sebagai catatan, Mandala memiliki native token yang akan digunakan untuk membangun ekosistemnya menjadi lebih mumpuni. Dalam laman perusahaan dijelaskan bahwa nama token tersebut adalah Kepeng (KPG).
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
