Peter Kambolin, pemilik dan mantan CEO Systematic Alpha Management LLC (SAM), mengaku bersalah atas aktivitasnya melakukan skema “cherry-picking” dalam perdagangan kripto. Dalam persidangan perdana di Pengadilan Distrik Federal Amerika Serikat (AS), Kambolin terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Tindak penegakan hukum terbaru di industri kripto ini melibatkan hasil penyelidikan dari Kantor Inspektur Jenderal Perusahaan Penjamin Simpanan Federal (FDIC-OIG).
Mereka mengatakan bahwa tindakan Kambolin menyesatkan dan menipu investor melalui skema tersebut. Terlebih lagi, Kambolin menggunakan hasil dari kejahatannya digunakan untuk mendanai gaya hidup pribadi.
Dalam keterangan Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat, dijelaskan bahwa Kambolin menawarkan strategi perdagangan algoritmik bagi para nasabah dengan melibatkan kontrak berjangka. Aktivitas tersebut berlangsung dari Januari 2019 sampai November 2021.
Asisten Jaksa Agung, Nicole M. Argentieri, dari Divisi Kriminal DOJ mengatakan Kambolin juga secara salah menjelaskan pada konsumennya bahwa SAM mengunakan strategi perdagangan yang berfokus pada kontrak mata uang kripto dan valuta asing. Padahal, setengah dari perdagangan yang ada melibatkan kontrak berjangka indeks ekuitas.
“Dari situ, Kambolin melakukan penipuan dan merampas perdagangan yang hanya menguntungkan untuk dirinya sendiri. Hasil kejahatannya digunakan untuk menyewa apartemen mewah dan mengirimnya ke rekening bank asing yang dikendalikan oleh rekan konspiratornya di Belarus dan Dominika.”
Mantan CEO SAM Lakukan Cherry-picking
Skema cherry-picking yang dilakukan oleh mantan CEO SAM ini disebut sebagai tindakan ilegal, karena menguntungkan dirinya sendiri. Dalam laporan DOJ, disebutkan Kambolin menyalahgunakan perdagangan yang hanya menguntungkan dirinya sendiri dan membebani investornya dengan kerugian.
Istilah cherry-picking merujuk pada tindakan untuk memilih mana produk investasi yang menguntungkan dan mana yang tidak.
Pada kasus Kambolin, dia, yang saat itu menjabat sebagai Penasihat Perdagangan Komoditas dan Kumpulan Komoditas, menggunakan kewenangannya untuk mengalokasikan perdagangan yang menguntungkan ke rekening pribadinya. Sementara itu, perdagangan yang kurang bagus hasilnya dialokasikan ke akun lain yang dipilih. Masalahnya, setiap perdagangan yang dialokasikan ke akun pribadi menggunakan biaya klien perusahaan.
“Aksi ini membuktikan bahwa DOJ tidak akan membiarkan penasihat keuangan mendahulukan kepentingan pribadi mereka diatas klien, termasuk dalam melakukan perdagangan yang tidak menguntungkan,” tambah Argientieri.
Pulihkan US$434 Ribu dalam Skema Pig Butchering
Tindakan penegakan oleh otoritas hukum AS terhadap penipuan yang mengatasnamakan dan mengincar kripto terus dilakukan. Akhir September kemarin, Kantor Kejaksaan AS berupaya untuk memulihkan aset kripto milik korban kejahatan dengan skema pig butchering.
Aksi itu merupakan kelanjutan dari penyelidikan terhadap tindakan penipuan yang dialami oleh masyarakat Massachusetts sejak awal tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan, disebutkan otoritas hukum setempat tengah mengajukan tuntutan untuk bisa melakukan sita aset yang disimpan di Binance. Secara total, terdapat 412.543,555 USDT dan 100,896 BNB yang terdapat dalam dua akun berbeda di Binance.
DOJ menyebutkan bahwa total dana yang bakal dipulihkan setara dengan US$434 ribu.
“Dalam skema pig butchering, penipu menggunakan taktik manipulatif untuk melancarkan aksinya. Di skema itu, aktor jahat akan membangun kepercayaan dengan korban dan kemudian membujuknya untuk berinvestasi dalam mata uang kripto palsu.”
Hal yang dilakukan oleh oknum tersebut merupakan bentuk kejahatan federal, karena mereka menggunakan media komunikasi kabel sebagai bagian dari skema jahat demi mendapatkan uang atau properti dengan alasan palsu.
Aksi itu merupakan tuntutan penyitaan ketujuh dari Kantor Kejaksaan AS, yang mengakibatkan kerugian dalam bentuk mata yang kripto di Massachusetts.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.