Lihat lebih banyak

Penegak Hukum AS Menanyai Pendiri Gemini Terkait Tuduhan Penipuan yang Dilakukan CEO DCG

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tuduhan Cameron Winklevoss, pendiri Gemini, pada Barry Silbert, CEO DCG, atas kasus penipuan rupanya menarik perhatian penegak hukum di AS.
  • Penyelidik hukum di AS konon juga telah menyelidiki ‘apa yang dikatakan’ Barry Silbert kepada para investor dan pihak lain tentang surat promes tersebut.
  • Informasi ini dilaporkan oleh Bloomberg pada hari Kamis (7/9), mengutip sejumlah informan yang mengetahui persoalan tersebut.
  • promo

Perseteruan antara pihak pendiri crypto exchange Gemini dan Digital currency Group (DCG) yang memiliki platform pinjam-meminjam kripto Genesis yang telah bangkrut ternyata menarik perhatian para penyelidik penegak hukum di Amerika Serikat (AS).

Selama berbulan-bulan, DCG bersama pendiri dan sang CEO, yaitu Barry Silbert, telah menghadapi tuduhan melakukan penipuan dari Cameron Winklevoss, co-founder Gemini.

Meskipun pihak Barry Silbert menyangkal klaim itu, penegak hukum di AS memperhatikan kasus tersebut sebagai bagian dari tinjauan berkelanjutan atas urusan keuangan internal DCG dan anak perusahaannya Genesis.

Jaksa di wilayah Brooklyn, New York; agen Biro Investigasi Federal (FBI); dan staf Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC); disebut telah melakukan wawancara dalam beberapa bulan terakhir dengan Cameron Winklevoss untuk membahas tuduhannya kepada Barry Silbert dan DCG.

Informasi ini dilaporkan oleh Bloomberg pada hari Kamis (7/9), mengutip sejumlah informan yang mengetahui persoalan tersebut.

Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Timur New York menanyakan secara spesifik tentang perilaku Barry Silbert. Sumber yang memberi tahu menyebutkan bahwa hal ini adalah penyelidikan rahasia.

Barry Silbert dan DCG, yang belum dituduh melakukan kesalahan apa pun, menyebut bahwa operasi bisnis mereka berjalan dengan cara yang sah dan etis.

Bloomberg menggarisbawahi bahwa investigasi yang dilakukan oleh jaksa AS, FBI, atau SEC, tidak selalu mengarah pada tuntutan atau tindakan penegakan hukum.

Penegak Hukum Pelajari Surat Promes yang Diterbitkan DCG

Ketika krisis likuiditas Genesis terjadi, Cameron winklevoss mengatakan bahwa DCG dan Barry Silbert menyesatkan para kreditur, termasuk pelanggan Gemini Earn dan manajemen Gemini.

DCG disebut menyiratkan bahwa mereka telah menanggung kerugian Genesis. Padahal, kenyataannya mereka telah menandatangani ‘surat promes jangka panjang’ yang dituduh oleh pihak Gemini adalah palsu.

Sebagai informasi, surat promes adalah suatu instrumen hukum ketika ada pihak yang berjanji secara tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain.

Bloomberg menulis bahwa para pejabat penegak hukum AS sedang mempelajari surat promes senilai US$1,1 miliar yang dikeluarkan DCG kepada Genesis setelah kehancuran hedge fund kripto Three Arrows (3AC) meninggalkan lubang di neraca Genesis.

Penyelidik hukum di AS konon juga telah menyelidiki ‘apa yang dikatakan’ Barry Silbert kepada para investor dan pihak lain tentang surat promes tersebut.

Jaksa federal AS dan sejumlah regulator di Negeri Paman Sam dilaporkan telah berbicara dengan mantan eksekutif dan eksekutif Genesis saat ini. Sumber Bloomberg mengatakan bahwa mereka yang diwawancarai, termasuk mantan CEO Genesis, Michael Moro.

Kantor Jaksa Agung New York, Letitia James, juga telah melakukan wawancara dengan mantan eksekutif dan eksekutif Genesis saat ini dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap DCG.

Negosiasi Pemulihan Dana Kreditur Genesis Berjalan Alot

Pihak DCG mengatakan bahwa mereka berniat sepenuhnya untuk memenuhi kewajibannya terhadap Genesis. Menariknya, surat promes itu baru akan jatuh tempo ada tahun 2032.

Ketegangan antara pendiri Gemini dan Barry Silbert bersama DCG telah terlihat selama proses kebangkrutan Genesis. Para pihak mencoba membuat kesepakatan restrukturisasi untuk membayar kembali utang Genesis kepada para kreditur.

Dalam perkembangan terkini pada 30 Agustus lalu, Gemini dan sekelompok kreditur lain menolak untuk menyetujui perjanjian tentaif yang akan memberikan pemulihan kepada ‘kreditur tanpa jaminan’ sebanyak 90%. Sebab, kesepakatan yang diusulkan itu dinilai sangat tidak spesifik.

Genesis yang mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 20 Januari 2023, diperkirakan berutang sekitar US$3,6 miliar kepada 50 kreditur terbesar tanpa jaminan. Cameron Winklevoss menyebutkan bahwa sekitar US$1,46 miliar aset milik pelanggan Gemini Earn terperangkap di Genesis yang dimiliki oleh DCG.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori