Data on-chain dari Pi Network pada Juli rupanya bertolak belakang dengan ekspektasi para Pioneer. Walau para Pioneer berharap pembaruan dari tim inti Pi mampu mendorong permintaan, kenyataannya justru menunjukkan tekanan jual yang semakin intens.
Bukti paling nyata terlihat dari meningkatnya jumlah token Pi yang ditransfer ke crypto exchange terpusat (CEX) sepanjang Juli.
Lebih dari 400 Juta PI Disimpan di Crypto Exchange pada Juli
Pada awal bulan ini, BeInCrypto melaporkan jumlah token Pi di exchange telah mencapai rekor tertinggi sebanyak 370 juta. Menjelang akhir Juli, angka tersebut membludak melampaui 405 juta PI—naik hampir 10%, menurut data dari Piscan.
Jumlah ini bahkan diperkirakan akan terus bertambah pada Agustus, seiring 161,6 juta PI tambahan yang akan mengalami unlock dan masuk ke sirkulasi.

Saldo exchange sebesar itu sebenarnya tidak akan jadi masalah besar jika dibarengi dengan kenaikan permintaan dan volume perdagangan. Namun, data dari CoinMarketCap menguak fakta pahit bahwa volume perdagangan harian Pi sepanjang Juli sebagian besar berada di bawah US$100 juta. Sebagai perbandingan, volume harian Pi pada Mei berkisar antara US$500 juta hingga lebih dari US$2 miliar.
Akibatnya, harga Pi pun terus mengalami tekanan turun sepanjang bulan. Data BeInCrypto mencatat Pi baru saja menutup candle harian di level terendah sejak listing, yaitu US$0,419.

Proyek ini memang telah meluncurkan beberapa pembaruan penting bulan lalu. Di antaranya yakni peluncuran fitur “Buy Pi” (yang memungkinkan pengguna membeli Pi dengan mata uang fiat), Pi App Studio, dan Ecosystem Directory Staking. Namun, semua upaya ini nyatanya belum cukup untuk memicu pemulihan harga.
Analis Soroti Dua Masalah Utama yang Menghambat Pi Network
Baru-baru ini, Kim H Wong—seorang pendukung Pi yang cukup dikenal—menyoroti dua isu utama yang menjadi penghambat pertumbuhan Pi Network.
Pertama, ia menilai Pi Network masih sangat minim, bahkan nyaris tidak memiliki decentralized application (dApp) yang mendukung barter atau pertukaran barang dan jasa secara nyata. Hal ini sangat membatasi kegunaan praktis dari Pi Coin.
Kedua, sebagian besar token Pi yang dimiliki para holder menjadi terkunci begitu ditransfer ke wallet. Ini mengurangi fleksibilitas dan utilitasnya, serta berdampak negatif pada pertumbuhan jaringan secara keseluruhan.
“Solusinya adalah membuka akses ke aplikasi yang tersedia secepat mungkin dan melakukan migrasi Pi kedua sesegera mungkin. Tanpa penyelesaian dua masalah ini, Pi Network akan sulit berkembang,” tambahnya.
Ray Youssef, CEO NoOnes sekaligus mantan co-founder Paxful, juga mengungkapkan pandangan serupa. Menurutnya, pengembang yang menciptakan utilitas nyata bagi pengguna akan menjadi kunci utama nilai jangka panjang Pi. Namun, ia mencatat bahwa sejauh ini Pi baru berhasil menarik pengguna, tetapi belum memberikan utilitas yang berarti.
“Pi berhasil di sisi ritel—jutaan orang menambang token ini. Tapi pengembangnya? Jumlahnya masih sangat sedikit,” ujar Youssef kepada BeInCrypto.
Utilitas ekosistem akan menjadi fondasi nilai jangka panjang Pi. Tanpanya, bahkan listing di Binance pun bisa berubah menjadi bencana penjualan besar-besaran.
Bagaimana pendapat Anda tentang sederet masalah inti Pi Network ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
