Sejumlah entitas mulai memasukkan crypto mixer service Tornado Cash dalam daftar hitam usai dijatuhi sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Sebagian komunitas kripto tidak tinggal diam dengan mengkritik kebijakan ini.
Infura dan Alchemy menjadi entitas terpusat terbaru di dunia kripto yang memasukkan crypto mixer service Tornado Cash dalam daftar hitam. Adapun Infura adalah sebuah entitas antarmuka pemrograman aplikasi kripto (application programming interface / API) dan penyedia infrastruktur node blockchain milik ConsenSys.
Kedua platform saat ini telah menonaktifkan akses ke API Ethereum mereka di antarmuka pengguna front-end Tornado Cash. Kabar ini pertama kali dilaporkan komunitas kripto di Twitter, termasuk oleh akun 0xdev0.
“Sedang terjadi. Selama mereka mendominasi market [Infura dan Alchemy], tidak ada protokol yang benar-benar ‘tanpa izin’ [permissionless],” tulis akun Twitter 0xdev0 pada hari Selasa (9/8).
Bill Hughes, penasihat dan direktur masalah regulasi global di ConsenSys, mengatakan kepada The Block bahwa Tornado Cash sampai kemarin adalah klien Infura.
“Pemahaman kami adalah bahwa mereka menggunakan Infura untuk mendukung ‘panggilan’ Ethereum yang dibuat oleh antarmuka pengguna front-end mereka. Setelah tindakan Pemerintah AS menambahkan Tornado Cash ke daftar entitas ‘terlarang’, dan karena ConsenSys adalah perusahaan yang berbasis di AS, kami diminta untuk menghentikan akun tersebut dan memutuskan hubungan kami dengan Tornado Cash,” jelas Bill Hughes.
Infura dan Alchemy merupakan di antara sejumlah penyedia remote procedure call (RPC) yang umum digunakan saat berinteraksi dengan jaringan seperti Ethereum.
Dengan memblokir akses API, pengguna Tornado Cash yang menggunakan endpoint Alchemy dan Infura tidak dapat melihat crypto mixer service tersebut. Pembatasan ini tampaknya terbatas pada kode front-end. Setidaknya menurut pihak Infura, bahwa akses API dan bukan RPC yang diblokir.
Tornado Cash diketahui masih dapat diakses dari command line interface (CLI) melalui method calling seperti yang dilaporkan oleh beberapa orang di Twitter.
Tornado Cash Masuk dalam Daftar Hitam
Kementerian Keuangan AS pada hari Senin (8/8) menjatuhkan sanksi pada Tornado Cash. Ini artinya, semua warga atau entitas dari Negeri Paman Sam dilarang menggunakan protokol terdesentralisasi untuk transaksi pribadi di Ethereum itu.
Sanksi yang diberikan AS terhadap Tornado Cash dibuat setelah crypto mixer service itu digunakan untuk mencuci mata uang virtual senilai lebih dari US$7 miliar sejak dibuat pada 2019. Setelah kabar ini mencuat, sejumlah pihak berupaya memutus aksesnya yang terkait dengan Tornado Cash.
Sehubungan sanksi yang diberikan oleh pemerintah AS, Tornado Cash mengklarifikasi bahwa mereka sebagai proyek tidak memiliki pengetahun siapa yang menggunakan dApp tersebut.
“Kontrak Tornado Cash adalah alat untuk privasi, individu dalam masyarakat bebas memiliki hak alami untuk privasi, termasuk privasi finansial,” tulis akun Twitter Tornado Cash pada hari Selasa (9/8).
Sebagai informasi, Tornado Cash beroperasi sebagai decentralized autonomous organization (DAO). Adapun tata kelola Tornado Cash dan smart contract-nya dikerahkan oleh komunitas. Penggunaan teknologi Tornado Cash didasarkan pada penelitian open-source yang dikerjakan tim Zcash dengan bantuan komunitas Ethereum.
Pada hari yang sama, Roman Semenov yang merupakan co-founder Tornado Cash, mengatakan bahwa dia tampaknya menghadapi dampak dari keputusan AS yang menjatuhkan sanksi pada Tornado Cash.
“Akun GitHub saya baru saja ditangguhkan. Apakah menulis kode sumber terbuka sekarang ilegal?” tanya Roman Semenov.
Centre Consortium, yang dikendalikan Coinbase dan Circle serta merupakan entitas penerbit stablecoin USD Coin (USDC), juga telah memasukkan sejumlah crypto wallet ke daftar hitam yang konon dikendalikan oleh Tornado Cash.
Akun Twitter Tornado Cash lantas membuat daftar sumber daya mereka yang telah dilarang, antara lain:
- GitHub organisasi Tornado Cash
- Akun pribadi GitHub dari sejumlah kontributor Tornado Cash
- Semua USDC pada kontrak Tornado Cash
- RPC dari Infura dan Alchemy
- Domain tornadocash.eth.limo.
Serangan bagi Etos Komunitas Kripto
Bagi sebagian komunitas kripto, tindakan pemerintah AS menyerang inti dari etos kripto sebagai sistem keuangan terdesentralisasi yang harus melindungi privasi semua pengguna.
“Saya rasa ini sama sekali tidak pantas. Tornado Cash adalah alat, seperti alat lainnya, yang dapat digunakan untuk hal buruk dan kebaikan,” jelas pengembang inti Ethereum, Preston Van Loon kepada Decrypt.
Profesor ilmu komputer di Universitas Johns Hopkins dan ahli kriptografi, Matthew Green, mengatakan bahwa para pengguna akan membuat contoh baru seperti Tornado Cash, yang membuat pemerintah AS memberikan sanksi ke entitas serupa lainnya. Baginya, strategi pemerintah AS tidak berkelanjutan dan pada akhirnya berbahaya bagi hak privasi pengguna.
“Sebagai catatan, saya tidak mendukung Korea Utara mencuci uang curian. Namun, saya juga tidak mendukung pemerintah masuk dan menghancurkan setiap layanan yang memungkinkan pengguna melindungi riwayat transaksi mereka agar tidak dibaca oleh seluruh dunia,” jelas Matthew Green.
Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, mengidentifikasi dirinya sebagai seseorang yang menggunakan Tornado Cash untuk memberikan sumbangan ke Ukraina.
“Saya akan menunjukkan diri saya sebagai seseorang yang telah menggunakannya [Tornado Cash] untuk menyumbang dengan tujuan yang tepat ini,” jelas Vitalik Buterin.
Tornado Cash lantas merespon pernyataan Vitalik Buterin dengan mengatakan bahwa ini adalah “salah satu dari banyak kasus penggunaan protokol privasi yang valid, yaitu menyumbang untuk tujuan yang mungkin membuat Anda mendapat masalah jika dilakukan secara publik.”
- Baca Juga: Tornado Cash Mulai Blokir Alamat yang Terkena Sanksi, Apakah Privasi Hanyalah Mitos Belaka?
Olok-olok bagi Sanksi yang Diberikan Pemerintah AS
Seorang pengguna anonim diketahui mengirim banyak transaksi Tornado Cash ke sejumlah alamat crypto wallet Ethereum populer dalam agenda yang tampaknya menjadi bahan olok-olokan. Langkah ini semacam bentuk protes terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah AS kepada Tornado Cash.
Masing-masing crypto wallet yang menerima kiriman transaksi dari Tornado Cash senilai 0,1 ETH, termasuk wallet milik CEO Coinbase, Brian Armstrong; pembawa acara TV, Jimmy Fallon; YouTuber Logan Paul; saudara perempuan Mark Zuckerberg, yaitu Randi Zuckerberg; brand PUMA, dan crypto wallet yang dibuat untuk sumbangan ke Ukraina.
Tidak hanya itu, sejumlah tokoh terkemuka lainnya, termasuk seniman digital Beeple, Steve Aoki, Shaquille O’Neal, dan banyak publik figur dan entitas bisnis lainnya yang menerima transferan dari Tornado Cash.
Aksi ini membuktikan bahwa musisi, selebritis, dan bahkan CEO perusahaan, semuanya menerima sejumlah kecil ETH dari pengguna Tornado Cash yang anonim.
Erik Voorhees, CEO & founder ShapeShift, mengatakan bahwa pada kenyataannya Tornado Cash bukan orang atau badan usaha. Ini adalah sebuah software open-source.
“Tidak dapat dikenai sanksi, tidak menanggapi panggilan pengadilan atau permintaan hukum. Orang AS yang mencari privasilah yang telah dikenai sanksi,” jelas Erik Voorhees.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.