Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, bersikeras bahwa regulasi aset kripto diperlukan agar mempercepat adopsi institusionalnya oleh perusahaan-perusahaan di Wall Street. Yellen juga mengakui bahwa pasti akan ada para pemain baru, selain bank, yang akan mengoperasikannya.
Janet Yellen kembali menunjukkan dukungannya kepada para anggota Kongres di Gedung Capitol untuk membuat regulasi penggunaan aset kripto. Yellen menambahkan pula bahwa ia memiliki sebuah kelompok kerja yang saat ini tengah menyiapkan sebuah laporan mengenai “masa depan koin”. Adapun kelompok kerja tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Joe Biden.
Pada sebuah kesempatan di American University, Washington, Yellen menyampaikan hal berikut ini:
“Kerangka aturan kita harus dirancang untuk mendukung inovasi yang bertanggung jawab sembari mengelola risiko, terutama [risiko] yang dapat mengganggu sistem keuangan dan perekonomian. Karena bank dan perusahaan keuangan tradisional lainnya semakin terlibat dalam pasar aset digital, kerangka aturan perlu mencerminkan risiko atas kegiatan baru ini secara memadai.”
Lebih lanjut, Janet Yellen membocorkan bahwa ada jadwal untuk potensi penggunaan dolar digital. Ia berargumen bahwa transisi yang akhirnya terjadi dari aset kripto ke Wall Street harus memiliki regulasi yang mumpuni untuk menstabilkan harga.
“Ketika teknologi baru memungkinkan aktivitas baru dan produk dan layanan baru, regulasi keuangan harus diadaptasi,” ujar Yellen.
Ia juga menegaskan bahwa regulasi tersebut harus “dipandu dengan risiko terkait dengan layanan yang disediakan kepada rumah tangga dan bisnis, bukan oleh teknologi yang mendasarinya.”
Legalisasi Kripto di AS Buat Perpecahan Pendapat
Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan sebuah dekret untuk Departemen Keuangan AS pada tanggal 9 Maret. Lembaga pemerintahan yang dipimpin oleh Yellen ini diminta untuk menginvestigasi dan mengerjakan sebuah laporan mengenai “masa depan mata uang” dalam kurun waktu 6 bulan. Menurut perkiraan, laporan tersebut seharusnya siap antara bulan September dan Oktober mendatang.
Proyek yang sedang Yellen garap tentang “masa depan mata uang” ini akan menjadi landasan bagi proyek mata uang digital bank sentral (CBDC), mengingat The Fed juga tengah mengerjakan proyek dolar digital selama bertahun-tahun, namun tak kunjung mengungkapkan detailnya sampai saat ini.
Mengenai dekret presiden, Yellen menyebut:
“Di bawah perintah eksekutif, kami akan memastikan bahwa konsumen, investor, dan bisnis mempunyai cukup perlindungan terhadap penipuan dan pencurian, pembobolan privasi dan data, serta praktik yang tidak adil dan menyalahgunakan.”
Di akhir 2021, Janet Yellen mengungkapkan bahwa pemerintah AS belum memutuskan apakah mereka perlu mengimplementasikan CBDC dan masih tetap menunggu hasil laporan dari The Fed.
Saat itu, Yellen sempat menyatakan bahwa ia sendiri juga belum membuat keputusan apakah The Fed perlu menerbitkan CBDC bagi negaranya. Yellen pun menyakini jika CBDC “ada sejumlah manfaat, namun biayanya juga signifikan.”
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.