Meski mengalami penurunan dalam total pendapatan pada kuartal I/2022, tetapi bisnis beli dan jual kripto Robinhood tumbuh bila dibandingkan dengan kinerja kuartal IV/2021.
Robinhood, platform investasi saham dan kripto, mulai menawarkan pembelian dan penjualan kripto mulai Februari 2018.
Dalam laporan kinerja keuangan yang dirilis pada 28 April 2022, kontribusi kripto bagi transaction-based revenues Robinhood meningkat menjadi 24,7% pada kuartal I/2022, dibandingkan dengan 18,1% pada kuartal IV/2022.
Walau demikian, kontribusi sektor kripto bagi pendapatan berbasis transaksi Robinhood masih kalah dari rekor yang dicetak dengan menyumbang porsi 51,6% pada kuartal II/2022.
Kinerja Robinhood Melemah di 2022
Adapun total pendapatan bersih (total net revenues) Robinhood pada kuartal I/2022 turun 43% menjadi US$299 juta (Rp4,3 triliun), dibandingkan dengan US$522 juta (Rp7,5 triliun) pada kuartal I/2021.
Kemudian, rugi bersih (net loss) Robinhood menyusut menjadi US$392 juta (Rp5,6 triliun) pada kuartal I/2022 bila dibandingkan dengan net loss US$1,44 miliar (Rp20,3 triliun) pada kuartal I/2021.
Transaction-based revenues menyumbang 72,91% bagi total pendapatan bersih Robinhood pada kuartal pertama tahun 2022, sementara net interest revenues berkontribusi 18,39% dan other revenues 8,7%.
Bila dibedah lebih dalam, kinerja transaction-based revenues pada kuartal I/2022 turun 48% menjadi US$218 juta dibandingkan dengan US$420 juta pada kuartal I/2021.
Pendapatan berbasis transaksi Robinhood yang berasal dari options turun 36% menjadi US$127 juta. Sedangkan yang berasal dari cryptocurrencies turun 39% menjadi US$54 juta dan equities turun 73% menjadi US$36 juta.
Menariknya, kontribusi sektor cryptocurrencies melampaui sumbangan sektor equities pada kuartal I/2022.
Sayangnya, pengguna Robinhood turun 10% menjadi 15,9 juta monthly active users (MAU) pada akhir Maret 2022, dibandingkan dengan 17,7 juta MAU pada Maret 2021.
Selanjutnya, Assets Under Custody (AUC) atau aset keuangan yang dikelola kustodian atas nama klien di Robinhood meningkat 15% menjadi US$93,1 miliar per akhir Maret 2022, dibandingkan dengan US$80,9 miliar pada Maret 2021. Namun, posisi AUC Robinhood sebenarnya turun 5% bila dibandingkan dengan US$98 miliar pada akhir Desember 2021.
- Baca Juga: CEO Robinhood Berinvestasi di Lightning Labs yang Ingin Tingkatkan Fungsionalitas Bitcoin
Terpengaruh Kondisi Eksternal
Robinhood muncul sebagai salah satu pemain kunci dalam saga meme stock pada tahun 2021. Terdapat banyak investor ritel yang berbondong-bondong membuat akun di Robinhood dan membantu mendorong pergerakan cepat lonjakan harga saham seperti GameStop.
Konon, melemahnya kinerja Robinhood pada kuartal I/2022 sebagian dikarenakan penurunan minat pada meme stock serta market kripto yang sedang bearish.
CEO & co-founder Robinhood, Vlad Tenev, mengibaratkan kuartal kali ini sebagai kisah dua kekuatan yang bersaing, antara ‘percepatan pengembangan produk Robinhood’ disandingkan dengan ‘iklim ekonomi makro yang sulit’.
Robinhood menilai bahwa pengguna platform mereka menjadi lebih berhati-hati dengan portofolio investasi mereka karena mempertimbangkan kondisi makro ekonomi.
3 Fondasi untuk Perkuat Kinerja Kripto
“Kami membuat kemajuan luar biasa pada kuartal ini dan kami membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan kami di masa depan,” kata Vlad Tenev.
Terkait hal ini, Robinhood memperkenalkan sejumlah produk dan fitur baru. Secara spesifik di bidang kripto, terdapat 3 langkah yang diambil.
Pertama, perusahaan meluncurkan crypto wallet ke sekitar 2 juta pihak yang masuk dalam daftar tunggu. Kedua, sebagai tanggapan atas permintaan pengguna, Robinhood me-listing Compound (COMP), Polygon (MATIC), Solana (SOL), dan Shiba Inu (SHIB), dengan janji lebih banyak cryptocurrency lain yang akan datang.
Ketiga, Robinhood berencana mengintegrasikan Lightning Network (protokol layer-2 di blockchain Bitcoin) yang membuat transaksi menjadi lebih cepat dengan biaya lebih rendah.
Robinhood juga telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi Ziglu sebesar US$170 juta. Mereka berencana memanfaatkan perusahaan kripto yang berbasis di Inggris itu untuk membantu ekspansi Robinhood di Eropa.
Sebelumnya pada 26 April 2022, Robinhood memutuskan untuk memberhentikan sekitar 9% karyawan penuh waktu demi mengefisiensikan bisnis perusahaan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.