Lihat lebih banyak

Meta Gandeng Microsoft Luncurkan Proyek AI Llama 2, Ingin Saingi ChatGPT?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Meta Platforms dan Microsoft berkolaborasi untuk merilis proyek artificial intelligence (AI) open source bernama Llama 2.
  • Proyek Llama 2 nantinya akan digunakan untuk Microsoft Windows dan platform cloud Azure.
  • Kedua raksasa teknologi ini percaya diri bahwa kemitraan jangka panjang tersebut bisa memberikan manfaat lebih banyak bagi pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi AI di berbagai lini kehidupan.
  • promo

Meta Platforms dan Microsoft, yang notabene adalah dua raksasa di bidang teknologi, berkolaborasi untuk merilis proyek artificial intelligence (AI) open source bernama Llama 2. Proyek yang digadang-gadang memiliki kemampuan lebih mumpuni ini memiliki 40% lebih banyak data publik dibanding proyek sebelumnya, yaitu Llama 1.

Proyek Llama 2 nantinya akan digunakan untuk Microsoft Windows dan platform cloud Azure. Dalam keterangan resminya, Meta menjelaskan, akses terhadap Llama 2 ini akan sepenuhnya gratis untuk digunakan sebagai penelitian ataupun komersial.

“Saat ini, pendekatan terbuka adalah pendekatan yang tepat untuk mengembangkan AI, terutama untuk pengembangan teknologi ruang generatif dimana sektor tersebut berkembang dengan pesat,” jelas Meta.

Melalui keterangan resminya, Meta mengaku bahwa proyek ini lebih aman dan banyak pihak bisa langsung mengujinya untuk melakukan identifikasi serta memecahkan masalah dengan cepat.

Masuknya Meta kedalam generative AI kuat dugaan merupakan salah satu strategi untuk merebut pasar yang saat ini di dominasi oleh ChatGPT, aplikasi AI yang juga didukung oleh MIcrosoft.

Dalam sebuah penelitian, Meta mengeklaim bahwa versi terkecil kedua dari model Llama, yakni Llama 13-B, memiliki kinerja lebih baik dari modet GPT-3 milik OpenAI.

AI Meta Jauh Tertinggal Dibanding ChatGPT

Namun, harus diakui bahwa penggunaan sistem AI milik Meta masih jauh tertinggal dibanding ChatGPT. Misalnya, untuk Llama 1 saja, Meta mengaku ada 100 ribu permintaan untuk mengaksesnya ke model bahasa besar.

Sementara itu, pada Januari lalu, ChatGPT dilaporkan telah memiliki 100 juta pengguna aktif. Hasil itu dicapai hanya 2 bulan setelah platform tersebut diluncurkan ke publik.

Analis UBS menyebut kecepatan pertumbuhan yang dialami ChatGPT belum pernah terjadi di ruang internet konsumen dalam 20 tahun terakhir.

Sebagai perbandingan, aplikasi media sosial TikTok membutuhkan waktu 9 bulan untuk mencapai 100 juta pengguna setelah peluncuran pertamanya di global. Sedangkan, Instagram, yang ada di bawah Meta, memakan waku lebih lama lagi. Instagram tercatat memerlukan kurun 2,5 tahun untuk mencapai ukuran pengguna seperti ChatGPT.

Meski begitu, Meta dan Microsoft percaya diri bahwa kemitraan jangka panjang ini bisa memberikan manfaat lebih banyak bagi pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi AI di berbagai lini kehidupan.

“Bukan hanya Meta and Microsoft yang percaya pada demokratisasi akses ke model AI saat ini, ada banyak pendukung di belakang kami yang juga percaya pada pendekatan ini,” tambah Meta.

Untuk dipahami, dalam makalah penelitian, Meta mengaku bahwa model AI terbarunya memiliki lebih banyak kelebihan dibanding LLM kompetitornya. Akan tetapi, menyoal efisiensi, Llama 2 masih kalah dibandingkan dengan GPT-4 Open AI.

Microsoft Ingin Dominasi AI?

Kemitraan yang terjalin antara Microsoft dan Meta guna pengembangan AI sebenarnya cukup mengundang tanya. Pasalnya, entitas yang saat ini dipimpin oleh Satya Nadella selaku CEO itu juga ikut terlibat dalam pengembangan ChatGPT.

Microsoft diketahui menyuntikkan dana sebesar US$10 miliar dalam OpenAI. Sebagai gantinya, Microsoft mendapatkan hak atas 75% dari keuntungan OpenAI untuk mengembalikan dana investasi tersebut, ditambah US$3 miliar atas investasi yang sudah dilakukan pada tahun 2019 dan 2021.

Tidak berhenti di situ, Microsoft pun disebut memiliki hak atas lebih dari 49% keuntungan OpenAI, lebih lanjut sampai perusahaan berhasil menorehkan keuntungan sebesar US$92 miliar. Begitu selesai, saham Microsoft di OpenAI akan dikembalikan ke yayasan nirlaba OpenAI.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori