Meta Platforms, raksasa teknologi di balik Facebook, membuat langkah berani yang menandakan kembalinya ambisi perusahaan ke ruang kripto, khususnya stablecoin. Aksi itu terjadi setelah tiga tahun Meta meninggalkan proyek Libra/Diem yang kontroversial.
Namun, dengan situasi regulasi untuk stablecoin di AS yang masih belum pasti, peluang dan tantangan apa yang menanti strategi berikutnya dari Meta?
Meta Kembali ke Arena Stablecoin
Menurut Fortune, Meta sedang dalam pembicaraan awal dengan beberapa perusahaan kripto untuk mengeksplorasi aplikasi stablecoin. Meta fokus pada pembayaran lintas negara untuk pembuat konten guna mengurangi biaya.
Meta pertama kali menarik perhatian di ruang kripto pada tahun 2019 dengan proyek Libra-nya, yang kemudian berganti nama menjadi Diem, sebuah stablecoin yang dirancang untuk memfasilitasi pembayaran global.
Namun, inisiatif ini terhenti pada tahun 2022 karena tekanan regulasi dan oposisi dari otoritas. Setelah tiga tahun hibernasi, Meta kembali dengan pendekatan baru, menekankan penggunaan stablecoin untuk pembayaran lintas negara kepada pembuat konten di platform-nya.
Fortune melaporkan bahwa tujuan Meta adalah menurunkan biaya transaksi, yang sering kali tinggi dengan metode pembayaran tradisional seperti SWIFT. Kolaborasi perusahaan dengan perusahaan kripto menunjukkan bahwa Meta mungkin mempertimbangkan untuk mengintegrasikan stablecoin yang sudah ada ketimbang mengembangkan yang baru, seperti yang terjadi sebelumnya.
Penunjukan Ginger Baker, mantan eksekutif Plaid, sebagai Wakil Presiden Produk sejak Januari 2025, semakin memperkuat tekad Meta untuk memposisikan ulang dirinya di pasar kripto.
Apakah Meta Akan Berhasil dengan Strategi Barunya?
Pendekatan baru Meta dapat memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat memasuki sektor stablecoin yang berkembang. Namun, ketidakpastian signifikan tetap ada karena kerangka regulasi yang mengelilingi stablecoin di AS.
Walaupun OCC baru-baru ini mengonfirmasi bahwa bank-bank AS dapat menyediakan layanan kustodi kripto kepada klien, sektor stablecoin, khususnya, masih menghadapi banyak tantangan.
Dalam sebuah utas di X, CEO Coinbase Brian Armstrong menyatakan bahwa Rancangan Undang-Undang GENIUS untuk stablecoin di AS masih memerlukan revisi. Terutama mengkritik larangan pada hasil yang dianggap tidak masuk akal.
“Sejujurnya, rancangan undang-undang ini masih memerlukan beberapa perbaikan (seperti memperbaiki larangan pada hasil dan bunga yang tidak masuk akal). Tapi ini semua adalah bagian dari proses,” ujar Armstrong.
Rancangan undang-undang tersebut gagal lolos di Senat, dengan suara 48-49. Karena Senator Demokrat menuduh Presiden Trump memiliki konflik kepentingan terkait kripto.
Senator Demokrat menambahkan amandemen simbolis pada Rancangan Undang-Undang GENIUS untuk mendorong pengesahannya meskipun ada oposisi kuat. Ini mencerminkan kehati-hatian regulator AS terhadap stablecoin.
- Baca Juga: Cara Beli PayPal Stablecoin PYUSD
Langkah Selanjutnya Meta
Berdasarkan perkembangan ini, strategi berikutnya dari entitas yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu kemungkinan akan berfokus pada kemitraan dengan penyedia stablecoin yang sudah mapan. Tujuannya untuk menghindari hambatan regulasi, seperti yang terjadi pada proyek Diem yang gagal. Integrasi semacam itu dapat memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat meluncurkan layanan pembayaran lintas negara tanpa masalah hukum dalam menerbitkan stablecoin baru.
Selain itu, Meta kemungkinan akan mempercepat integrasi stablecoin ke dalam platform. Seperti Instagram dan WhatsApp, di mana jutaan pembuat konten aktif. Menggunakan stablecoin untuk pembayaran dapat mengurangi biaya transaksi menjadi hanya beberapa sen per transaksi. Menarik lebih banyak pembuat konten, dan meningkatkan ketergantungan mereka pada ekosistem Meta.
Kembalinya perusahaan ke arena stablecoin menunjukkan visi jangka panjangnya untuk mengintegrasikan kripto ke dalam ekosistemnya. Namun, situasi regulasi yang tidak pasti di AS dan di luar negeri akan menjadi kunci keberhasilannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana Meta Platforms untuk kembali masuk ke ruang stablecoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
