Meta Platforms, Inc., perusahaan induk usaha Facebook, memutuskan untuk menyudahi rencana untuk masuk ke sistem pembayaran. Perusahaan baru saja mengumumkan akan menghentikan pilot project Novi, dompet kripto yang tengah diuji coba di Guatemala dan beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS).
Meta bakal menghentikan project tersebut di 1 September. Para pengguna juga diimbau untuk segera menarik aset kripto ataupun dana yang ada di dalamnya sebelum tanggal tersebut. Proses deposit ke dompet kripto tidak akan lagi bisa dilakukan setelah tanggal 21 Juli.
Meta juga memiliki opsi lain untuk mengembalikan sisa saldo pengguna yang ada di Novi, jika ternyata pengguna lupa menarik sisa dananya. Perusahaan akan mencoba jalur transfer dana lewat rekening bank yang ditambahkan ke dalam layanan.
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa perusahaan mundur dari bisnis pembayaran berbasis kripto yang baru dimulainya sejak Oktober silam.
Padahal dalam rencana awalnya, Meta sengaja menciptakan produk Novi untuk bisa memberikan layanan transaksi dengan cepat dan gratis dengan memanfaatkan mata uang kripto yang dirilis oleh Meta, Diem.
Meski begitu, bukan berarti Novi akan sepenuhnya di tutup. Manajemen Meta mengungkapkan bahwa perusahaan berniat untuk menggunakan platform Novi untuk menunjang pengembangan metaverse-nya.
Novi Berawal dari Proyek Libra Meta
Masuknya Meta ke dunia pembayaran berbasis kripto berawal dari proyek kripto pertama perusahaan, yakni Libra. Proyek tersebut merupakan mata uang berbasis blockchain yang dipatok pada sekelompok aset bervolatilitas rendah.
Konsep yang ditawarkan mirip dengan stablecoin yang ada di dunia kripto. Bedanya, stablecoin dibangun di atas blockchain yang sepenuhnya terdesentralisasi dan tidak ada campur tangan dari pihak manapun. Sementara itu, beberapa ahli berpendapat bahwa Libra lebih mirip dengan mata uang digital ketimbang aset kripto.
Basis pengguna Facebook ditargetkan dapat menjadi captive market dari pengembangan salah satu satu aset digital tersebut.
Dalam pengembangannya, koin Libra berada di bawah organisasi nirlaba yang juga bernama sama.
Proyek yang dibangun oleh David Marcus dan Morgan Beller itu akhirnya sukses menarik perhatian banyak investor kakap. Mulai dari Uber, Vodafone, Spotify, Visa dan Mastercard masuk dalam jajaran anggota pendiri proyek. Sebagai kompensasinya, para investor akan memiliki hak suara yang sama, asal menyetorkan US$10 jtuta sebagai cadangan mata uang.
Namun, ternyata rencana perusahaan tidak semulus harapannya. Proyek koin Libra harus berhenti di tengah jalan lantaran regulator menolak penerbitan uang kripto tersebut. Libra sendiri pernah berganti nama menjadi Diem. Dompet kripto untuk mendukung aset kripto tersebut dulunya bernama Calibra, juga ikut “berganti jubah” dengan nama Novi.
Sayangnya, sepertinya kedua proyek gagasan Meta ini bernasib sama. Diem sendiri ditengarai sudah menjual asetnya ke Silvergate Capital pada Januari lalu.
Fokus ke Metaverse
Upaya Meta untuk menggarap sistem pembayaran berbasis blockchain tampaknya tidak akan berhenti di Novi. Meta sendiri tengah sibuk membangun ruang virtual metaverse.
Demi mendukung layanannya kelak, perusahaan juga sudah mengubah nama Facebook Pay menjadi Meta Pay. Melalui sebuah kiriman di akun Facebook pribadinya, Mark Zuckerberg, CEO Meta menjelaskan bahwa dalam pengembangannya, bakal hadir fitur di Meta Pay yang disebut dompet untuk metaverse.
“Ini akan tetap menjadi cara mudah yang sama untuk berbelanja, mengirim uang, dan melakukan donasi ke tujuan yang Anda pedulikan di Facebook, Instagram, WhatsApp, Messenger, dan di mana pun Anda bisa menggunakan Facebook Pay,” katanya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.