Lihat lebih banyak

Metaverse Indonesia Makin Ramai, Platform Pendidikan Cakap Tak Mau Ketinggalan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Cakap yang baru saja meneken nota kesepahaman dengan WIR Group untuk masuk dan mengembangkan platform metaverse di sektor pendidikan.
  • Kolaborasi strategis ini juga rencananya bakal ditampilkan dalam ajang World Economic Forum 2022 di Davos yang digelar mulai tanggal 22 - 26 Mei mendatang.
  • Dengan lebih dari 1 juta pengguna, kerja sama Cakap dengan WIR Group akan memberikan pengalaman baru pada peserta didik.
  • promo

Pengembangan dunia metaverse di Indonesia terus berjalan masif. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, nyatanya sudah ada banyak entitas yang menyatakan bakal masuk ke dunia baru tersebut. Adalah Cakap yang baru saja meneken nota kesepahaman dengan WIR Group untuk masuk dan mengembangkan platform metaverse di sektor pendidikan.

TIdak hanya itu, kolaborasi strategis ini juga rencananya bakal ditampilkan dalam ajang World Economic Forum 2022 di Davos yang digelar mulai tanggal 22 – 26 Mei. Indonesia bakal menampilkan teknologi digital yang sedang bergerak maju di dalam negeri.

Co-founder sekaligus Chief Technology Officer (CTO) Cakap mengatakan, dengan adanya platform metaverse, para murid bisa mendapatkan materi pelajaran dengan lebiih komprehensif. Melalui kerja sama ini, materi pendidikan bisa menjadi lebih immersive.

“Jadi guru bisa memperlihatkan benda sejarah secara realtime tanpa harus pergi ke museum. Penyampaian materi lewat virtual reality dan juga augmented reality bisa menjelajah kemana saja,” katanya.

Jumlah Pengguna Capai 1 Juta

Dengan lebih dari 1 juta pengguna, kerja sama Cakap dengan WIR Group akan memberikan pengalaman baru pada peserta didik.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, kerja sama dengan WIR Group sejalan dengan visi perusahaan. Cakap memiliki visi untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia, dengan memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang mudah diakses, dapat diterima, dan terjangkau.

Direktur Utama WIR Group, Michel Budi, menambahkan lewat kerja sama ini, perusahaan akan memperlihatkan bagaimana sistem pembelajaran daring interakif bakal semakin menarik. Di samping itu, metode pelajaran ini juga akan memberikan pengalaman baru dengan memanfaatkan metaverse.

“Kami optimistis, teknologi metaverse bisa membantu pengembangan pendidikan Indonesia. Bukan saja dalam hal efisiensi dan memberikan pengalaman baru, tetapi juga dalam menciptakan talenta-talenta berdaya saing global,” tutur Michel.

Dia juga menjelaskan, kesempatan bergabung pada World Economic Forum merupakan kali ketiga bagi WIR Group. Sebelumnya, WIR Group juga ikut berpartisipasi di forum tahunan tersebut pada WEF 2019 dan 2020.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Nurul Ichwan, menjelaskan platform metaverse menawarkan sejumlah pengalaman baru dan peluang yang sebelumnya tidak terbayangkan. Metaverse sendiri dipercaya menjadi tren dan menjadi jawaban atas tantangan di era digital tanpa batas.

“Sudah seharusnya dunia pendidikan berada di garda depan dalam pengembangan teknologi ini. Kami percaya, dengan keahlian dan pengalaman WIR Group di bidang AR/VR, dan AI, dan berkolaborasi dengan CAKAP akan menjadikan dunia pendidikan di Indonesia lebih interaktif dan efisien,” pungkasnya.

Metaverse Indonesia Bakal Ramai

Meskipun dunia metaverse yang dibangun WIR Group masih terus dikembangkan, nyatanya sudah ada banyak industri dan institusi pemerintah dari berbagai sektor yang mantap masuk metaverse dan menjalin kerjasama dengan WIR Group.

Mulai dari Ibu Kota Negara (IKN), beberapa instansi pemerintah, seperti Pemprov DKI Jakarta, KADIN Indonesia dan Pemerintah Kota Makasar. Selain itu, PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk., selaku pemegang merek gerai ritel modern Alfamart, serta perusahaan transportasi terintegrasi JakLingko ikut menyusul.

Dari sektor perbankan juga ada PT. Bank Negara Indonesia (BNI), PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Mandiri yang akan menambah ramai metaverse Indonesia.

Direktur Pemberdayaan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menuturkan, dalam riset tahun 2019, teknologi VR dan AR berpotensi mengerek Gross Domestic Product (GDP) global hingga US$1,5 triliun. Di samping itu, diproyeksikan pada tahun 2030, akan terdapat 23,3 juta pekerjaan baru terkait VR dan AR. 

Berdasarkan data JP Morgan, dunia metaverse diprediksi bakal masuk ke semua lini ekonomi. Peluang ekonomi dari metaverse diperkirakan mampu mencapai kisaran US$1 triliun per tahun.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori