CEO Galaxy Digital sekaligus investor kripto terkenal, Michael Novogratz, memprediksi bahwa Bitcoin (BTC) dapat mencapai harga US$500.000 dalam 5 tahun mendatang. Karakteristik “unik” cryptocurrency dan tingkat adopsinya menjadi aspek yang mendukungnya. Selain itu, ia berpendapat bahwa BTC memang dibuat secara khusus untuk “menjadi penyimpan nilai anti-inflasi.”
Dalam forum Bloomberg Crypto Summit, pengusaha tersebut mengungkapkan, “Hal yang saya rasa tidak orang-orang sangka adalah besarnya kerugian yang akan muncul di neraca keuangan institusi profesional dan itu memunculkan rangkaian peristiwa. (…) [Kondisi] itu sepenuhnya berubah menjadi krisis kredit dengan likuidasi total dan berdampak besar pada kepercayaan di sektor tersebut.”
Jika prediksi itu benar, artinya Bitcoin akan melambung sekitar 625% dari puncak harga terakhirnya bulan November lalu, tepatnya ketika mencapai titik US$69.000. Novogratz juga percaya bahwa BTC memang memiliki rancangan menjadi aset nilai ritel “anti-inflasi”. Dalam mana, hal itu akan membuatnya lebih mudah dalam proses transfer serta juga bernilai lebih tinggi.
Pada bulan Maret, Michael Novogratz memperkirakan bahwa “Bitcoin kemungkinan akan terus diperdagangkan dalam kisaran yang rendah tahun ini karena tindakan dari Federal Reserve,” yang bertekad untuk terus menaikkan suku bunga.
Ia juga ikut berkomentar mengenai kenaikan suku bunga yang terus berlanjut.
“Aset digital terbesar berdasarkan nilai pasarnya telah naik ke rekor tahun lalu bersamaan dengan aset berisiko lainnya karena likuiditas terkait pandemi yang telah The Fed tetapkan. Sekarang, The Fed akan melakukan pengetatan, investor, mereka mengevaluasi kembali risikonya, begitu juga dengan konsekuensi perang antara Rusia dan Ukraina,” ungkap Novogratz.
- Baca juga: Tim Draper Prediksi Harga Bitcoin Tembus US$250.000 pada 2023, CZ Tidak Meremehkan Pandangan Ini
Novogratz adalah Salah Satu Tokoh yang Paling Antusias dengan Masa Depan Bitcoin
Sang CEO Galaxy Digital berpendapat bahwa terdapat sudut pandang yang banyak analis gunakan. Mereka mengklaim bahwa tingginya tingkat inflasi saat ini akan menjadi faktor utama yang mendorong adopsi Bitcoin sebagai aset “safe haven” dalam jangka panjang. Novogratz secara khusus menyebutkan Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat sebagai wilayah di mana adopsi dapat meningkat.
Selain itu, Michael Novogratz juga mengkritik para regulator, karena mereka “tidak berupaya sebaik mungkin untuk melindungi investor ritel”; alih-alih justru membiarkan bank-bank besar mengambil alih leverage–nya. Sehingga, memicu kasus seperti Terra dan Celsius, yang menyebabkan komunitasnya kehilangan jutaan dolar.
“Skenario terburuk telah usai, Federal Reserve harus mundur dan menghentikan tindakannya. Bitcoin pun bersiap untuk menjadi retailer nilai anti-inflasi. [Aset] ini sederhananya lebih mudah ditransfer dan karena itulah dalam beberapa aspek [nilainya] lebih tinggi dari emas (XAUUSD: CUR),” tutur Novogratz.
Pada bulan Mei lalu, Novogratz telah memperingatkan bahwa pasar aset virtual bisa jadi akan “bergejolak dan mengalami masa sulit” di kuartal mendatang, setelah membukukan hasil yang mengecewakan pada kuartal pertama pada tahun 2022. Kemudian, ia juga memperkirakan bahwa pasar saham dan korelasinya dengan kripto kemungkinan akan berdampak pada pasar kripto jangka panjang
“Perdagangan kripto kemungkinan berkorelasi dengan Nasdaq sampai kita mencapai suatu keseimbangan baru. Firasat saya adalah bahwa [akan] ada lebih banyak kerugian yang timbul, dan kondisi trading di pasar akan sangat lesu, fluktuatif, dan penuh tantangan selama setidaknya beberapa kuartal berikutnya sebelum orang merasa bahwa kita berada pada [titik] break-even,” pungkasnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
